Chapter 7: Relung-Relung Awan

16.8K 1.7K 1K
                                    

Chapter 7

Relung-Relung Awan

*****

Wei WuXian menatap bangunan cantik yang berada di depannya dalam diam. Sebelah tangannya yang membawa tas berisi pakaian ia genggam kuat-kuat. Benar-benar sulit dipercaya. Pagi tadi dia masih di Lotus Pier, hendak menjalani upacara suci dengan Jiang Cheng, namun kini, sore harinya dia sudah menginjakkan kaki di Cloud Recesses, Gusu Lan.

Lan WangJi yang berjalan di depannya menoleh ke belakang, menyadari Wei WuXian tidak bergeming. Ketika mendapatkan tatapan itu, senyuman Wei WuXian terbit. Walaupun kini perasaannya sedang gundah, tidak mungkin, kan, bagi seorang Wei WuXian memasang wajah murung ke hadapan orang yang telah membawanya ke tempat ini?

"Ah, aku melamun. Ayo, kita masuk, Lan Zhan," kata Wei WuXian bersemangat.

Lan WangJi mulai berjalan dan Wei WuXian mengikutinya. Ketika laki-laki tanpa ekspresi itu membelakanginya, saat itulah senyuman Wei WuXian pudar. Dia masih tidak bisa melupakan bagaimana tatapan Jiang YanLi yang berkaca-kaca saat memeluknya, dia juga tidak bisa melupakan bagaimana tatapan Nyonya Yu yang penuh kekesalan, Jiang FengMian yang menatap sendu, serta Jiang Cheng yang menatapnya kecewa.

"WangJi, selamat datang kembali. Kau terlihat senang," suara seseorang tertangkap telinga Wei WuXian sehingga laki-laki itu mengangkat kepala. Itu adalah Lan XiChen yang berdiri di depan bangunan Cloud Recesses. Dia tersenyum dan menoleh pada Wei WuXian kemudian memberi hormat, "Tuan Muda Wei, selamat datang."

Wei WuXian mengangkat sudut bibir lalu juga hormat pada kakak Lan WangJi ini, "ZeWu-Ju, terima kasih atas sambutan Anda."

"Kalian pasti lelah. Ayo masuk," ajak Lan XiChen lembut.

Mereka masuk ke Cloud Recesses dengan tidak terburu-buru. Lan WangJi dan Wei WuXian berjalan menyusuri lorong demi lorong dalam diam. Tidak ada satu pun yang bicara di antara mereka. Apalagi ketika mereka sempat melewati beberapa orang yang menatap kedua laki-laki itu tanpa suara, namun ekspresi orang-orang tersebut bisa mengutarakan isi pikiran mereka dengan jelas.

Wei WuXian sadar. Terlepas dari menanggung aib bagi Yunmeng Jiang, kini dia menjadi aib bagi Gusu Lan. Orang-orang yang dilaluinya itu ada yang menatapnya tidak percaya dan ada juga yang kesal. Lagi-lagi, karena dirinya, orang lain harus menanggung malu.

Suara pintu yang dibuka menghentikan lamunan Wei WuXian. Dia mendongkak, menatap sebuah ruangan luas yang berada di balik pintu di hadapannya ini. Ketika dia belajar di Gusu Lan dulu, dia tidak pernah ke tempat ini, tapi dia tahu kamar siapa ini.

Lan WangJi menatap Wei WuXian tanpa suara dan orang yang ditatap itu tersentak.

"Kenapa kau membawaku ke Jingshi?" tanyanya.

"...," Lan WangJi tidak menjawab namun dia mengambil tas Wei WuXian dan masuk ke kamarnya. Ketika beberapa langkah di dalam, dia menoleh pada Wei WuXian lagi yang masih berada di luar.

Memang laki-laki tampan itu tidak mengatakan apapun, tapi Wei WuXian bisa menebak bahwa Lan WangJi menyuruhnya masuk. Wei WuXian melangkahkan kaki ke tempat yang tidak pernah dikunjungi orang lain ke sini selain pemiliknya sendiri. Sungguh tidak bisa dipercaya. HanGuang-Jun yang dulunya bisa dibilang tidak memiliki hubungan baik dengannya kini malah mengizinkan Wei WuXian masuk ke kamarnya.

Mungkinkah dia seperti ini karena Wei WuXian telah mengandung anaknya?

"Lan Zhan," panggil Wei WuXian. Raut wajahnya tidak semringah sama sekali. Kegundahan telah menumpuk di hatinya dan senyuman tidak lagi bisa menutupinya.

My Dear Wei WuXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang