Chapter 13: Kota Tanpa Tidur (Bagian 1)

9.7K 1.2K 224
                                    

Chapter 13

Kota Tanpa Tidur

(Bagian 1)

*****

"Ayah."

Wen Chao bertekuk lutut, membungkukkan tubuhnya pada seorang pria yang berdiri di hadapannya. Pria itu menatapnya dengan tajam dan dingin. Sekilas, orang-orang tidak akan percaya jika yang diajak Wen Chao bicara ini adalah ayahnya, namun itulah faktanya. Kedua orang itu tidak seperti seorang ayah dan anak.

"Aku telah berhasil membawa omega itu kemari," lapor Wen Chao.

"Bagaimana dengan Yunmeng Jiang?" tanyannya menatap Wen Chao dingin.

Wen Chao menyungingkan senyuman, "Sebagian besar Yunmeng Jiang telah hancur."

"Kerja bagus. Bawa omega itu ke sini," ujar pria itu dengan suaranya yang dingin.

Seorang pria masuk ke aula yang dipenuhi klan Wen itu. Dia menarik seseorang yang kedua tangannya masih terikat di belakang. Wen RuoHan, ayah Wen Chao, sang ketua sekte Qishan Wen, menyunggingkan senyuman licik ketika melihat sosok Wei WuXian berjalan masuk ke aula. Lalu senyuman pria itu hilang ketika melihat perut Wei WuXian yang sudah membesar.

Wen RuoHan menghampiri Wei WuXian, "Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Tuan Muda Wei. Selamat datang di Nightless City, Sekte Qishan Wen."

Wei WuXian hanya diam menatap pria tampan itu.

"Jadi, anak ini adalah anak Lan WangJi, ya? Jadi kau menikah dengannya dan bukan dengan Jiang WanYin?"

"Kenapa kau mau tahu urusan rumah tangga orang lain? Bukankah itu tidak sopan?" tanya Wei WuXian ketus.

Wen RuoHan menatapnya dengan senyuman walaupun Wei WuXian yakin, itu bukan senyuman yang tulus. "Aku hanya penasaran saja. Hei, kalian. Lepaskan Wei WuXian."

Sementara ikatan pada tangan Wei WuXian dilepaskan oleh pria yang menariknya tadi, Wei WuXian menatap Wen RuoHan tidak senang, "Apa tujuanmu, Wen RuoHan? Kenapa kau tidak bunuh saja aku? Aku adalah omega."

Wen RuoHan menyunggingkan senyuman namun tidak menjawab pertanyaan Wei WuXian dan malah melangkah pergi sembari berkata, "Wen Ning, tugasmu sekarang menjadi pelayan pribadi Wei WuXian. Beritahu dia semua hal tentang sekte ini."

Seorang laki-laki yang sedari tadi berdiri di sudut aula terkejut ketika namanya disebut. Dia segera memberi hormat saat pria itu berjalan mendekatinya. "Baik, Paman."

Wen Chao bersuara, "Heh. Beruntung kau tidak dibunuh karena kastamu itu."

"Kenapa aku tidak dibunuh saja?!" tanya Wei WuXian. Wen Chao malah mengabaikannya dan meninggalkan aula bersama orang-orangnya, meninggalkan Wei WuXian dan seorang laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya.

"Anu... Tuan Muda Wei," katanya takut-takut.

Wei WuXian menoleh ke arahnya. Kerutan kekesalan di wajah Wei WuXian menghilang dan ia tersenyum ketika melihat sosok laki-laki ini. Tubuhnya tidak lebih tinggi dari Wei WuXian dan wajahnya sungguh manis. Dia tidak mengangkat kepala ketika bertatapan dengan Wei WuXian, mungkin takut atau malu.

"Jadi namamu Wen Ning?" Wei WuXian meletakkan sebelah tangan di pinggang.

"I--Iya," jawabnya takut-takut dan berusaha tersenyum.

My Dear Wei WuXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang