2. First Glance

469 71 2
                                    

The Fallen : Forbidden Love

.

.

.

Disclaimer: They belong to themselves & this story belongs to us.

Written By : KueUltahDot

A Vkook Fanfiction

Top!Tae Bott!Jk

Don't Like. Don't Read.

.

Tuhan tidaklah main-main dalam penciptaan-Nya, dan Kim Taehyung—dapat menjadi salah satu contoh akan kesempurnaan penciptaan-Nya. Dengan wajah rupawan berbingkai rambut cokelat tua, rahangnya tegas dan bersiku, serta tubuh elok bak pahatan patung-patung dewa. Pria sukses dua puluh tiga tahun itu lebih dari sekedar melampaui standar ketampanan dunia.

Kendatipun ia diberkati dengan segala kesempuranaan, tak menutup kemungkinan baginya untuk menjadi seorang pendosa. Gemerlap dunia yang telah menenggelamkan kesusilaan membuat ingar bingar dunia terasa bagai candu—dan Kim Taehyung termasuk yang terikat kuat dengannya. Alkohol dan wanita pemuas sudah menjadi hal lumrah dalam dunia Kim Taehyung.

Taehyung menarik sedikit sebelah sudut bibirnya, membentuk suatu senyum meremehkan kala mobilnya berhenti di hadapan satu kafe di persimpang jalan. The Avenue—sebuah properti kecil yang didapatnya sebagai barang sitaan karena seorang pria tua tamak yang tak mampu membayar hutang padanya.

Pekikan tertahan dari para pegawai wanita yang bergerombol di depan dinding kaca kafe seakan menjadi musik pengiring begitu ia melangkah masuk ke dalam. Taehyung hanya melirik sekilas dari ekor matanya. Pandangan matanya begitu tajam dan memabukkan di saat yang bersamaan kini beralih pada sesosok wanita yang tengah melenggang anggun ke arahnya.

Benturan antara heels dengan lantai marmer menyebabkan bunyi kelotak yang ketara tiap kali wanita itu melangkah. Bibir berpulas lipstick merah itu melengkungkan senyuman menggoda pada Taehyung.  "Tuan Kim Taehyung. Selamat datang."

Kim Taehyung dengan senang hati menyambut uluran tangan wanita di hadapannya. "Terimakasih..?" sahut Taehyung. Nadanya naik di akhir kata.

Si wanita tersenyum makin lebar. "Bae Irene."

"Nama yang indah," puji Taehyung. "Sesuai dengan wanita cantik sepertimu," sambungnya sembari menarik tangan dan mengecup punggung tangan wanita itu.

Irene—wanita cantik yang menjabat sebagai manager kafe itu tentu saja langsung tersipu malu dengan mudahnya, persis seperti apa yang Taehyung harapkan. Taehyung mendengus kecil. Oh, ayolah. Katakan siapa yang mampu menolak pesona seorang Kim Taehyung? Tidak seorang pun.

Perlahan Taehyung melepaskan tangan Irene dari genggamannya dan membiarkan wanita itu berbalik—menghadap ke arah seluruh pekerja yang  bergerombol dalam dua bagian.

"Perkenalkan, Tuan Kim Taehyung. Beliau adalah pemilik baru kafe ini."

Taehyung mengumbar senyum formal begitu dirinya diperkenalkan secara langsung. Iris hazel nya berpendar dan akhirnya terpaku pada salah satu pekerjanya. Seorang pria bermata bulat dengan ekspresi lugu yang tidak dibuat-buat, berhasil menarik perhatian Taehyung.  Ditariknya sudut-sudut bibir, membentuk sebuah seringaian kecil. Taehyung mengalihakan pandangannya sejenak pada si manager yang sedari tadi terus menatapinya dengan puja.

"Bisa aku meminta rangkuman data keuangan The Avenue dua bulan terakhir ini?" titah Taehyung dengan maksud untuk mengenyahkan Irene sejenak.

"Baik," jawab Irene sigap. Diperintahkannya seluruh karyawan untuk kembali bekerja sebelum masuk ke dalam ruangannya sendiri.

Sepeninggalan Irene, Taehyung lantas menggerakkan tungkainya menuju ke pekerja tadi. "Jeon.. Jungkook," ujar Taehyung, membaca tulisan pada papan nama yang tersemat di dada kiri pria itu.

Taehyung menahan tawa ketika menangkap ekspresi pria di hadapannya. Sebegitu menakutkannya kah Kim Taehyung hingga Jungkook menggigil karenanya? Dalam hati Taehyung justru merasa senang. Setidaknya Jungkook lebih terlihat takut ketimbang pria dan wanita di luar sana yang terlalu mudah jatuh ke dalam pesonanya.

Taehyung menatap Jungkook dari ujung rambut hingga kaki. Bila orang lain tersenyum menggoda, Jungkook malah berdiri tegak dan kaku sambil menelan ludah. Entah apa yang ada dalam kepala cantik Jungkook hingga pria itu terpaku di tempat, Taehyung merasa tak perlu tahu.

Namun, Jungkook masih terus diam.

Taehyung segera menjentikkan jemarinya tepat di hadapan wajah Jungkook. Taehyung tahu betul jika dirinya sangat mempesona, tapi Jungkook tak perlu berlebihan seperti ini, bukan? Dahi Taehyung berkerut. Bingung dan khawatir bercampur menjadi satu. Pasalnya, Taehyung belum melakukan apapun pada pria itu. "Kau baik-baik saja?" tanya Taehyung.

Tubuh Jungkook berguncang berikut dengan air mata yang perlahan mengalir. Kepalanya perlahan menggeleng, tak percaya dengan apa yang tengah ditangkap penglihatannya. Jungkook mengerjap lambat, di hadapannya kini tengah berdiri seseorang yang sama persis dengan kekasihnya, sang penguasa neraka—V.

"V.."

Tanpa sadar Jungkook menyebutkan nama kekasihnya dengan suara yang bergetar. Ia sangat merindukan kekasihnya. Terhitung sudah lima tahun dalam hitungan waktu manusia semenjak pertempuran dengan para malaikat kekuatan. Semenjak itu pula, Jeon Jungkook kehilangan kekasihnya. Namun, kini seseorang yang sangat persis dengan V muncul di hadapannya. Entah rencana apa yang telah ditulis Sang Pencipta kali ini.

Tangan Jungkook terulur guna menyentuh wajah rupawan itu. Tak peduli lagi pada kenyataan jika pria ini—Kim Taehyung—adalah atasannya dan kelakuannya akan membawa dampak buruk pada pekerjaannya. Tidak, Jungkook tidak peduli lagi. Ia sudah terlalu terpuruk dalam kerinduan.

Belum sempat ujung jemari Jungkook menyentuh wajah tersebut, tangannya sudah lebih dulu digenggam dengan begitu kuat dan erat. Sontak saja Jungkook terlonjak kaget. Matanya yang bulat bergulir ke atas dan langsung bertatapan dengan iris hazel yang dingin dan menusuk.

"V..?" tanya Taehyung.

Alisnya bertaut keheranan. Well, Jungkook memang manis dan masuk ke dalam tipenya, tapi jika pria ini sedikit tidak waras, maka Taehyung harus dengan berat hati melepaskannya. Oh, ayolah.. Sangat tidak mungkin seorang Kim Taehyung bercinta dengan orang tidak waras, bukan?

"Ma-maaf, tuan.. Kim," cicit Jungkook setelah tersadar dan kembali pada kenyataan. Segera ditariknya kembali tangannya yang berada dalam genggaman Taehyung kemudian berlari ke belakang kafe.

PRANG!

Nampan besi yang dibawa Mingyu terjatuh dan menimbulkan bunyi yang luar biasa keras ketika Jungkook tak sengaja menabrak pria bertubuh jangkung itu. Seluruh perhatian seisi kafe segera tertuju padanya.

"Ma-maaf.. Maaf.." lirih Jungkook. Dibungkukkannya tubuh beberapa kali dan kembali berlari menuju bagian belakang kafe.

"Hei, Jeon!" seru Mingyu namun tidak diindahkan oleh Jungkook.

Sementara Taehyung hanya diam membiarkan Jeon Jungkook menjauh. Ia sungguh tidak mengerti atas dasar apa pria itu menangis kemudian berlari meninggalkannya. Apa Taehyung begitu menakutkan? Dan siapa pula si V? Taehyung menghela napasnya. Entahlah, biarkan saja Jungkook lari kali ini.

.

.

.

TBC

The Fallen : Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang