28 Juli 2017 - Seharusnya

2.2K 166 14
                                    

Hari kedua konser SM Town berjalan aman. Semua artis bubar masuk ke hotel masing-masing. Termasuk EXO. Namun, harus melakukan evaluasi bersama BoA lebih dulu sehingga ia belum bisa beristirahat dengan kakak-kakaknya. Lee Seunghwan memimpin pasukan. Ia berjalan paling depan dan berhenti ketika ponselnya bergetar. Sebuah pesan baru saja masuk.

Xi Luhan
Aku di dalam.

Seunghwan membelalak tidak percaya. Ia segera berbalik badan dan menunjukkan pesan tersebut kepada EXO. Semua yang membaca pesan itu menegang dan saling pandang. Tak ada yang percaya bahwa saudaranya akan datang dari Shanghai menemui mereka.

"Kalian masuk kamar dulu. Joon Myeon, kau jemput Sehun dan bawa ke ruang VIP," perintah Seunghwan.

"Bisa kami bertemu Luhan Gege?" pinta Baekhyun penuh harap.

Seunghwan hanya tersenyum tipis. Ditepuknya lengan Baekhyun sambil berkata, "Akan aku usahakan. Masuklah."

EXO

Seorang staf hotel baru saja meninggalkan ruang VIP untuk menyuguhkan makan malam. Luhan tiba-tiba merasa lapar saat tiba di Tokyo dan ia langsung mengutarakan hal itu kepada seorang pria yang menyambutnya di bandara. Seorang pria berjas hitam yang memperkenalkan diri sebagai Akira Yamamoto.

Setelah mengirim pesan pada Seunghwan, Luhan meraih piring makan malamnya. Seporsi pasta krim tomat dan ayam goreng asam manis. Ia makan cukup lahap. Sepertinya ini adalah makan malam tersantai yang bisa ia rasakan tanpa memikirkan jadwal di China.

Tak berapa lama kemudian, suara ketukan sepatu di lantai membuat ruangan itu diselimuti kecanggungan meskipun belum terlihat siapa yang datang. Luhan menajamkan pendengaran dan penciuman untuk menebak siapa orang itu. Jantungnya menggila ketika mendengar suara si bungsu.

Sementara itu, di luar ruangan ada Oh Sehun yang sedang merajuk pada Kim Joon Myeon. "Kenapa kau diam saja? Kau mau memberiku hadiah?" tanya Sehun kesekian kali. "Joon Myeon Hyung? Kau ingin membahas apa? Penampilan di panggung tadi?"

Joon Myeon memutar bola mata malas. Tadi Sehun asyik bercerita tentang penampilan duetnya dengan BoA yang tidak ditanggapi dengan serius karena menurutnya tidak lagi asyik dibahas sekarang. Ia hanya menarik gagang pintu sehingga Sehun bisa melihat apa tujuannya mengajak bocah itu ke ruang VIP.

Seketika Sehun kehilangan seluruh oksigen di tubuh. Keinginannya terwujud, tetapi malah membuatnya seperti kehilangan akal. Lidahnya kelu di bawah mata memanas pedih. Ia tidak menyangka bahwa EXO benar-benar mengabulkan permintaan yang sebetulnya tidak benar-benar serius ia ucapkan kala itu. Ia hanya bercanda. Namun, mereka menanggapi dengan serius.

Ini sebuah keberuntungan atau kesalahan? batin Sehun.

Ada sejumput rasa pahit di hati Sehun. Seharusnya ia tersenyum atas perjuangan EXO mempertemukannya lagi dengan Xi Luhan. EXO melakukan apa pun agar ia mau makan, sembuh, dan kembali beraktivitas.

Di depan Sehun, Luhan berdiri kikuk. Berusaha mengulum senyum terbaiknya meskipun ia juga tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Lebih dari dua tahun tidak bertemu, tidak ada komunikasi, menjadikan mereka seperti orang asing. Pertemuan itu mirip sepasang mantan kekasih yang terpaksa bertemu untuk sesuatu yang tak diharapkan.

Tiga orang itu belum bersuara. Mereka hanya saling memandang berusaha mengirim pesan. Sayangnya, telepati itu sungguh bualan. Joon Myeon memalingkan wajah untuk menyembunyikan setetes air mata haru. Luhan mengulum bibirnya karena tak tahu harus berbuat apa, dan Sehun menghela napas panjang.

"Ini mengejutkan," kata Sehun kaku.

Luhan mengangguk. "Bagaimana kabarmu?" tanyanya.

"Hampir mati."

Verse I - Open Your Eyes, Sehun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang