12 Agustus 2017 - Si Bungsu

1K 82 9
                                    

"Gege!" Sehun melompati sandaran sofa melihat Luhan baru saja masuk bersama Kim Joon Myeon. Wajahnya berseri-seri dan langsung memeluk tubuh mungil Luhan. "Kau datang lagi?" Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang merekah lebar.

"Kau keberatan?"

"Tidak! Aku sangat senang. Ayo!" Si bungsu menggandeng lengan Luhan dan mengajaknya ke ruang tengah.

Di sana sudah ada member yang berdiri menyambut Luhan dengan senyum lebar. Terutama Chanyeol.

"Aku terkejut mendengar teriakan Sehunnie," cibir si kakak.

Luhan diam. Ia terharu dan memeluk satu per satu saudara tercinta. Ada yang menonjok dada kirinya. Ia menganggap para member tahu soal masalah yang telah ia alami sehingga mereka berkumpul menyambutnya. "Sepertinya ramai sekali di sini," ucapnya ketika menyadari ada banyak makanan di ruangan itu.

"Ya. Kami baru saja merayakan kemenangan Kyung Soo." Baekhyun memberi tahu.

"Ah, benar. Kyungsoo-ya, selamat atas kemenanganmu." Luhan memeluk Kyungsoo hangat.

"Terima kasih, Ge. Semoga kemenangan juga menghampiri nanti."

"Tentu. Aku akan belajar banyak darimu." Senyum Luhan ikut merekah karena keramahan dan kedamaian yang ia dapat di rumah itu.

"Ge, kau harus istirahat." Joon Myeon bersuara di tengah obrolan. Dia melihat Luhan sudah berkali-kali menghela napas lelah.

"Nanti saja," tolak Luhan seraya menggeleng. "Aku masih ingin bersama kalian."

Joon Myeon melirik Sehun dan si muda mengangguk paham. Dia tidak ingin Luhan kelelahan sampai kambuh lagi nanti dan membuat EXO khawatir. Bagaimanapun juga, tidak ada yang boleh tahu soal kasus Luhan.

"Kau akan tidur di mana, Hyung?" tanya Sehun pada Joon Myeon.

"Aku akan tidur dengan Seunghwan Hyung. Kau harus menjaga Luhan kesayanganmu itu. Mengerti?" pesan Joon Myeon pada si bungsu.

"Siap, Bos!" Sehun mengangguk antusias. Ia mendekati Luhan yang tengah menonton televisi bersama Chanyeol. Beberapa member mulai berpencar.Ssibuk di ruang latihan, ada juga yang mencuci baju. "Ge," panggilnya.

"Hmm?"

"Kau mau minum susu?"

Luhan menoleh. "Kalau kau mau meminta dibuatkan oleh Kyungsoo, tidak usah saja," tolaknya.

"Aku yang akan membuatkanmu."

Chanyeol mengernyit. Apalagi saat Sehun beranjak dari sofa menuju dapur. Membuatkan tiga gelas susu putih untuk dibawa lagi ke ruang tengah. "Xiao Lu Ge, adikmu sudah besar," ledeknya.

Sehun batal mengulurkan segelas susu untuk Chanyeol. Ia justru meminum setengah susu itu dengan wajah cemberut. "Tidak ada susu untukmu, Hyung!" serunya sambil menyerahkan dua gelas yang lain kepada si lelaki China.

Luhan meraih satu gelasnya yang lantas ia berikan kepada Chanyeol. "Perutku akan melembung kalau banyak minum." Ia terkikik melihat tingkah Sehun.

Lagi-lagi Sehun memberenggut. Dia menghabiskan susu miliknya dan bersandar lagi. Tidak fokus memperhatikan layar televisi padahal dua pria di sampingnya tertawa terbahak-bahak.

Hampir jam dua belas malam, Luhan sudan menguap berkali-kali. Suasana rumah juga sudah sepi karena esok pagi sudah ada banyak jadwal menanti.

"Mau tidur sekarang?" tanya Sehun.

Luhan mengangguk.

"Kugendong?" Sehun menawarkan diri.

Luhan memukul kepala Sehun pelan. "Aku bukan bayi lagi, Ppiyak!" rutuknya.

Verse I - Open Your Eyes, Sehun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang