Chapter 5

2.1K 171 11
                                    

Pernah merasa kecewa sangat hebat? Pernah merasa dunia runtuh meski kenyataan bumi masih utuh? Pernah merasa sangat percaya tapi dikhianati? Pernah membenci hingga seolah tak akan ada ruang lagi untuk orang itu? Mungkin pernah. Benar perumpamaan orang-orang, kau merasa diterbangkan ke langit ke tujuh, kemudian dihempaskan ke dasar tanah paling bawah.

Ibarat lainnya, kau dan dia membangun sebuah gedung tinggi bersama-sama. Setelah bertahun lamanya berjuang, gedung itu telah menjadi gedung yang kokoh. Bersama-sama naik ke puncak gedung. Namun, setelah sampai di atas, dia malah mendorongmu jatuh ke bawah. Membiarkanmu terjun dari lantai tertinggi gedung itu. Kau hancur, tak berbentuk, tak dapat dijabarkan sakitnya. Seluruhnya patah.

Aristide Keano pernah ada di posisi seperti itu. Merasa dunianya tak lagi utuh. Semuanya patah. Hati dan kepercayaannya.

Pagi itu, seharusnya menjadi hari paling bahagia. Hari yang paling ditunggu-tunggu seumur hidup. Hari yang membuatnya tak dapat tidur semalaman karena tak sabar menantikannya.

Keano telah rapi dengan setelan tuxedo hitam. Wajahnya berseri, senyum terus mengembang di bibir, matanya berbinar melihat para tamu yang kini hadir di tempat itu. Rumah kediaman calon istrinya. Di hadapan Keano sudah ada penghulu, ada ayah gadis pujannya, juga papanya sendiri yang tak hentinya tersenyum ke arahnya.

Sebetulnya, sejak tadi dadanya bergemuruh. Waktu akad terus-terusan ditunda, katanya mempelai wanita belum siap, masih dirias. Keano maklum. Kyla Aurelia pasti ingin tampil begitu memukau di hari bahagia mereka. Ini bagai mimpi, setelah 8 tahun melewati suka-duka bersama, akhirnya mereka akan menikah juga.

Namun, senyum Keano mendadak lenyap ketika bisikan pelan dari Mama di telinganya membuat dunianya mendadak seolah berhenti berputar. "Kyla kabur." Tanpa basa-basi. Tepat meruntuhkan segala cakrawalanya.

Secepat kilat Keano berlari ke lantai atas, membuat para undangan yang hadir mulai berbisik-bisik bingung. Bunda Kyla sudah menangis di depan kamar tempat Kyla dirias tadi. Sesenggukan berkata bahwa tadi perias sempat ke toilet karena sakit perut, Kyla sendiran, hingga ketika kembali, Kyla sudah tidak ada lagi.

"Maaf, Nak. Maafkan putri Tante." Mia-bunda Kyla- hampir saja berlutut. Namun, Keano menahannya. "Maaf, Nak."

"Saya akan cari." Keano pergi begitu saja. Teriakan Widan yang menawarkan diri untuk ikut tak ia hiraukan. Ia pergi meninggalkan kediaman Kyla yang mulai gaduh. Penghulu tak mau menunggu karena harus menikahkan pasangan lain, para tamu yang mulai berspekulasi tak jelas. Katanya pernikahan ini paksaan, dan macam-macam hipotesis tak beralasan lain. Papa Keano pingsan, serangan jantung.

Sementara itu, Keano melajukan mobil mengelilingi kota Jakarta, mencari Kyla. Menelepon Kyla, namun sepertinya ponselnya sengaja dimatikan. Ke tempat-tempat yang biasa didatangi gadis itu, menelepon kenalan. Namun, semua tak membuahkan hasil.

Sangking paniknya, Keano tak sempat berpikir alasan logis macam apa yang membuat Kyla pergi begitu saja dari acara ijab kabul mereka? Apa yang membuat Kyla bisa pergi? Ini semua bukan perjodohan, bukan paksaan orang tua, pernikahan ini terjadi murni karena keinginan mereka berdua. Hubungan mereka baik-baik saja, bahkan Kyla begitu bahagia ketika mencoba gaun pernikahan minggu lalu. Tadi malam saja ketika Video call, wajah Kyla berbinar, seolah sangat menanti hari ini. Namun, kenapa mendadak semuanya hancur berantakan?

Sejak saat itu, ia tak bertemu dengan Kyla 1 bulan lamanya. Tak ada kabar, Kyla hilang bagai ditelan bumi. Keano telah mencari ke sepenjuru kota Jakarta, menelepon kenalan-kenalan di Bandung. Semuanya bilang tak tahu. Keano tenggelam dalam lautan badai kecewanya.

Kyla meninggalkannya.

Sakit hati. Kecewa. Benci. Kyla mengkhianatinya.

Semua itu sudah 2 tahun lalu. Keano selalu menepis kenangan pahit itu jika masih seringkali hinggap di kepalanya. Namun, hari ini semuanya kembali memenuhi setiap sel otak. Ia tak bisa menghentikan hatinya yang terus menanyakan hal yang sama, apakah Kyla mencintainya?

DARAH GAUN PENGANTIN [END] ✔Where stories live. Discover now