Bab 20

64 15 3
                                    

Sebagai rasa terima kasih kami, aku mentraktir mereka semua seperti yang Hikari lakukan waktu itu. Tak seperti kemarin yang hanya memesan minuman, mereka semua sekarang juga memesan makanan.

"Ini enak sekali Chihaya!"

"Benar, Konoha!"

Kedua saudara itu memesan nasi omelet dan nasi kare, lalu memakannya dengan penuh semangat. Sudah kuduga, mereka benar-benar kekanak-kanakan.

"Benar-benar maaf soal mereka berdua..."

"Setuju dengan Raika."

Dibandingkan dengan saudara kembar itu, Raika-san dan gadis karate memesan satu porsi nasi goreng dan membaginya menjadi dua. Padahal aku sudah mengatakan kalau mereka tak perlu sungkan.

Setelah mereka selesai makan, aku mulai bertanya pada mereka.

"Jadi, kalian berempat juga sedang belanja?"

"Bisa dibilang begitu."

Jawab si gadis karate dengan cepat.

"Raika-chan habis ditolak seminggu lalu~!"

"Makanya kami jalan-jalan untuk mengiburnya~!"

Mendengar si saudara kembar malah mengatakan hal yang sebenarnya itu, membuatku memalingkan wajahku.

"Mulut kalian bisa diam gak, sih!?"

Si gadis karate langsung memasang wajah marah dan berbalik menatap mereka berdua.

"Hei, hei, apa kalian berdua kencan~?"

"Apa kalian sedang kencan~?"

Tapi si sudara kembar malah menanyai aku dan Hikari. Aku heran kenapa mereka bisa menanyakan itu setelah mengatakan kenyataan pahit yang dialami oleh teman mereka sendiri.

"Benar."

Dan Hikari menjawab seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Hei, apa jangan-jangan yang menolak Raika-chan itu..."

"Adalah laki-laki ini?"

Raika-san tersedak minumannya, sedangkan si gadis karate mencekik si kembar itu.

"Apa kalian berdua nggak bisa membaca situasi, hah!?"

""Ma- maaf...!""

Setelah itu, mereka berdua dilepaskan. Sedangkan Hikari, tiba-tiba malah menggenggam tanganku.

"Haruki. Terpikat. Olehku."

Yah, itu memang benar sih, tapi kau juga sebaiknya mengerti situasinya, dong! Apapun itu, makan siang kami dipenuhi dengan kekacauan.

///

Setelah banyak yang terjadi, kami akhirnya keluar dari restoran itu dan berpisah. Sebab aku dan Hikari akan pergi ke tempat lain, dan mereka berempat lanjut belanja di sana.

Kami menelusuri jalan untuk menikmati angin luar. Memang agak lebih lama dibanding menggunakan kereta, akan tetapi waktu kami berduaan akan jauh lebih lama dibandingkan bersesakkan di dalam kereta.

"Haruki. Kencan. Tak sesuai harapan?"

"Ya, dan itu karena kesalahanku tak memperhitungkan soal tadi.

Untung saja kita bertemu dengan mereka berempat. Kalau tidak, bisa saja nanti aku harus berakhir turun tangan langsung untuk membantumu. Dan lagi yang paling buruk, aku bisa dituntut.

"Selain itu, hari-hari memang tak pernah berjalan sesuai harapan. Tapi aku ingin menganggap itu sebagai kebahagiaan."

"Apa itu?"

Hikari - A Light For You [Tamat] + ExtraWhere stories live. Discover now