Gua Pasir

1K 218 11
                                    

gua pasir, bukan gula pasir ya ...








please press the vote button before the story begins,
with your pleasure.








Mungkin, beberapa dari kalian ada yang penasaran dan bertanya-tanya, apakah aku tau soal obat-obatan milik Lily, yang ku temukan secara tidak sengaja itu?

Jawabannya adalah: aku nggak tau.

Tau sendiri kan, Lily masih menjadi pribadi yang tertutup, yang kadang masih nggak suka menjawab pertanyaan dariku. Jika ada sesuatu yang memang nggak mau dia jawab, maka dia akan mengabaikanku dengan mudahnya. Kemudian, marah-marah sendiri.

Percuma bertanya pada Lily, dia hanya akan diam, enggan menjawab. Jadi aku memilih untuk mengerti. Mungkin, kalau dia sudah siap menceritakannya dan berubah pikiran, dia akan datang padaku. Toh aku juga nggak bisa memaksanya bicara 🤷.

Aku sedang main hoverboard bersama yang lain di ruang latihan. Tak ada alasan khusus, kami hanya bosan. Kami —Dreams— baru saja selesai latihan Chewing Gum Hoverboard version, makanya kami berakhir dengan main-main sendiri sambil menunggu makan siang.

"Kemarin, manajer-hyung bilang kita harus menyiapkan konsep fisik untuk comeback," Kata Jeno. Dia masih berputar-putar di atas Hoverboard  miliknya.

"Iya tau,"

"Udah tau belum, kamu mau cat rambut warna apa?"

Aku pura-pura berpikir. "Sebenarnya aku cocok dengan warna apapun, aku kan ganteng,"

Jeno hanya tersenyum.
"Terserah," jawabnya sarkas dengan eyesmile yang dipaksakan.

"Sama-sama," jawabku membalas senyumnya.

Comeback nanti, kami akan menyiapkan konsep tentang perkembangan, menunjukkan bahwa kami telah tumbuh. Kata manajer kami —Shin Yujin hyung— kami bisa memilih warna rambut sendiri untuk comeback nanti. Tapi tentu saja, pilihan itu masih akan di revisi ini-itu dan melalui persetujuan staf ahli dan promosi.

"Aku mau cat rambut warna caramel aaah." Tidak ditanya, Jeno dengan senang hati memberikan informasi tentang dirinya.

"Di warnainya pake caramel asli?" Tanyaku bego.

"Iya," Jawab Jeno bego juga.

Dan kami langsung cengengesan bersama. Sungguh keseharian yang menyesatkan.

Line ~

Aku merogoh HP, langsung mengerutkan kening begitu melihat ada notifikasi Line dari Lily.

Jujur saja, aku dan Lily memang tak begitu sering berkirim pesan, tapi ada beberapa hal yang sudah pasti. Pertama, selalu aku yang menjadi orang yang mengirimkan chat pertama kali, kapanpun itu. Kedua, Lily jarang sekali membalas pesanku, apalagi kalau menurutnya pembahasanku nggak penting. Ketiga, jika pada akhirnya Lily mengirimkan pesan duluan padaku, pasti sesuatu yang 'tidak normal' sedang terjadi —ntah karena pertanyaannya yang super random, atau karena ingin menakut-nakutiku.

Hari ini, pasti terjadi lagi.

Perasaanku jadi gak enak.

Lily
James

James
Gak usah
aneh-aneh ya

Lily
Aku baru
nyapa doang

James
Tumben nge-chat,
kangen ?

Lily
Kamu dan Jeno
sedang apa?


Finding Lily | Na Jaemin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang