Urban Legend : Curse of Twins

1K 222 21
                                    

Keep Calm and Love Na Jaemin

Support me with Love and Vote,

Cuz the greatest gift for writers,
is giving them a feedback








Semakin lama, informasi yang kami terima soal Choi Sera semakin bertentangan dengan Lily.

Kemarin apa dia bilang?

Dia takut dengan cerita horor? Terus, catatan peminjaman buku atas nama Choi Sera ini .. apa?

Punya siapa?

"Satu lagi," kata Jeno antusias, membuat aku dan Sunny menoleh padanya.

"Kalian sadar nggak sih, sama tanggal-tanggal yang tertulis pada kartu peminjaman buku milik Choi Sera?" Kata Jeno sambil mengambil kembali data paling awal yang kami punya --data peminjaman buku perpustakaan. Kompak, kami duduk merapat.

"Nih, semua tanggalnya tertulis rutin sejak Februari s/d Juni. Kalau selama ini dia koma dari awal tahun, dia nggak mungkin meminjam buku kan? Ya, masa .. dia pinjam buku pas dia lagi gak sadarkan diri? Apa arwahnya yang jalan sendiri?" Tanya Jeno dengan kening berkerut.

Kami saling menatap satu sama lain dengan pandangan ngeri.

Aneh.

Mari kita tuliskan semua kejanggalan yang kami dapatkan hanya berdasarkan fakta bahwa Choi Sera nggak bisa membaca cerita horor.

1. Kalau dia nggak suka horor, kenapa data peminjaman buku itu hampir secara keseluruhan adalah novel horor?
2. Kalau selama ini dia koma, kenapa pada data peminjaman buku perpustakaan ini tercatat tanggal-tanggal dimana seharusnya dia masih tak sadarkan diri?
3. Kenapa semua buku yang tercatat di kartu peminjaman, adalah buku-buku yang pernah di baca oleh Lily?

"Hanya menambah keyakinan, bahwa mereka adalah orang yang berbeda tapi tetap berhubungan," kata Sunny sekali lagi setelah menulis semua itu ke dalam jurnal pencarian. Dia mengangguk-angguk seakan membaca kembali semua tulisan itu.

"Lebih masuk akal kalau mereka adalah saudara atau kembaran. Aku jadi bisa memikirkan sebuah alternatif cerita," kataku.

"Alternatif gimana?" Tanya Jeno penasaran.

"Kalau mereka adalah dua orang yang saling berhubungan karena mirip satu sama lain, bisa jadi mereka memanfaatkan kondisi itu untuk bertukar tempat. Misalnya, si Choi Sera memang terbaring koma di rumah sakit, jadi Lily sengaja menggunakan kartu peminjaman miliknya saat itu. Cocok kan?" Aku menghela napas.

Yah, memang cocok. Itu akan menjawab semua pertanyaan yang ada di atas. Tapi masalahnya ..

"Tapi masalahnya .." lanjutku mengambang.

Sunny mengangguk.
"Choi Sera bilang, dia anak tunggal. Dia nggak punya kembaran atau saudara lainnya," Sunny menjabarkan isi hatiku yang mungkin sedang di rasakan oleh Jeno juga.

"Semua masuk akal kalau mereka kembar. Tapi, kalau Choi Sera yang bilang sendiri kalau dia nggak punya, mau nggak mau aku percaya. Karena gadis itu nggak mungkin berbohong kan? Buat apa juga dia harus berbohong soal ini," tambah Jeno sambil meringis kecil.

Aku nggak tau apakah Jeno sudah terbuai dengan keindahan Choi Sera atau apa, sampai dia bisa sepercaya itu dengannya.

Tapi ku rasa dia memang benar.

Gak ada alasan yang tepat untuk seorang Choi Sera berbohong untuk masalah ini. Lagipula, ini adalah informasi umum, gak ada gunanya menutup-nutupi pernyataan ini.

Finding Lily | Na Jaemin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang