FOUR

2.6K 351 101
                                    

Gimana sih caranya biar bisa bikin cerita yang bisa bikin mewek para readers nya.. bingung akutuh -__-

But.. Happy reading ^^

*
*
*

"Kihyun-ah!"

Seorang namja berlari kecil ke arah Kihyun dengan senyum cerahnya. Kihyun sedang duduk di sebuah sofa di roof top sekolahnya sambil memandangi pemandangan kota yang dapat dilihat dengan jelas dari sini.

Kihyun tersenyum mendapati sahabatnya yang terlihat sedang bahagia. Terlihat di tangannya sudah penuh dengan makanan ringan yang dipastikan siap disantap bersamanya.

Namja itu mendudukkan dirinya di samping Kihyun.

"Aigoo! Hari ini aku sungguh bahagia," tuturnya.

Kihyun memandang sesaat kawannya dan tertawa pelan.

"Wae? Bukankah kau selalu bahagia setiap hari, Minhyuk-ah?"

Minhyuk balas tertawa menanggapi ucapan kawannya.

"Ani, aku memang selalu bahagia. Tapi hari ini aku sedang sangat bahagia," sahutnya masih dengan senyum jenaka.

Kihyun memasang ekspresi herannya. Kali ini apa lagi?

"Wae? Wae? Wae? Lalu apa yang membuatmu bahagia?"

Kihyun tak bisa menyembunyikan tawanya jika sudah melihat tingkah Minhyuk yang selalu mengekspresikan rasa bahagianya secara berlebihan.

"Entahlah. Aku hanya sedang ingin merasa bahagia saja," sahutnya kemudian yang disambut gelengan kepala dari Kihyun. Persis seperti yang diduganya.

"Arra, arra. Aku sudah menduganya."

Minhyuk menyodorkan beberapa bungkus makanan yang tadi dibawanya pada Kihyun.

"Kulihat akhir-akhir ini kau dekat dengan seorang bocah." Minhyuk membuka percakapan.

"Maja," jawabnya singkat dan sibuk mengunyah biskuit.

"Wae?"

"Wae? Apa maksudmu?" Kihyun memandang Minhyuk tak mengerti.

"Mengapa kau dekat dengannya?"

"Bukankah aku selalu dekat dengan semua orang, dan kau pun tahu itu." Kihyun makin tak mengerti maksud pertanyaan temannya ini.

Minhyuk menggaruk kepalanya, mencoba mencari kata yang tepat untuk disampaikan pada Kihyun.

"Bukan, bukan itu maksudku. Aku tahu kau adalah seorang Sunbae yang ramah dan baik pada Hoobae, aku kan juga seperti itu."

Kihyun memutar bola matanya malas. Selain ceria Minhyuk juga suka memuji diri sendiri.

"Lee Minhyuk!"

"Hahaha ... baiklah baiklah. Jadi maksudku, kedekatanmu dengan bocah itu terlihat berbeda. Kau terlihat seperti menaruh perhatian padanya. Dan satu lagi, dia buta kan?" Minhyuk memelankan suaranya saat mengucapkan kalimat yang terakhir.

Jadi itu yang maksud sahabatnya. Kihyun diam sejenak, ia menarik nafas panjang dan membuangnya dengan berat.

"Ya! Kenapa malah diam? Jawab aku." Minhyuk menepuk bahu Kihyun.

"Iya. Dia buta, tapi bukan itu yang membuatku ingin dekat dengannya dan tentu saja aku dekat bukan karena aku kasihan," sahut Kihyun dengan pandangan lurus ke depan.

BLIND [END]Where stories live. Discover now