SEVEN

2K 326 30
                                    

.
.
.
.

Kwon Soonyoung dan Park Jinwoo, mendengar dua nama itu apa yang terlintas di pikiran kalian? Tentu saja dua namja sialan yang tak akan pernah membiarkan hidup Changkyun tenang selama di sekolah.

Ya. Tak akan pernah membuatnya tenang!

Seperti saat ini, Changkyun sedang berada di dalam kamar mandi dan mereka mengunci ganggang pintu dengan batang kayu pel. Tentu saja itu membuat Changkyun terjebak di dalam dan tentu saja kesulitan untuk keluar.

"Eh? Mengapa terkunci?" gumam Changkyun.

Beberapa kali ia mencoba membuka pintu toilet tersebut, tetapi tetap saja tak kunjung terbuka.

"Jeogiyo! Ada orang di luar? Tolong bukakan pintu ini," ujarnya sembari mengetuk pintu tersebut.

Tak ada jawaban dari luar. Itu berarti tak ada siapapun di toilet tersebut.

Tapi Changkyun tak menyerah. Ia mencoba menarik ganggang pintu lagi.
















Byuurr....



























Satu ember air telak mengguyur tubuh Changkyun.

"Ahh ... uhhuukk ... uuhhhuukk ...." Changkyun gelagapan karena tak menyadari adanya air yang tumpah di atasnya.

Seragam yang dikenakannya basah seketika dan kotor. Tentu saja kotor karena dari bau airnya, bisa dipastikan itu adalah air pel dan tentu saja kotor.

"Astaga! Kalian siapa? Tolonglah bukakan pintunya," pintanya.

"Clear," lapornya seusai mengembalikan ember air.

"Oke. Kajja kembali ke kelas. Ini jam terakhir sepertinya ada ulangan," ujar namja itu dan dijawab anggukan oleh kawannya.

Suara itu?! Changkyun sangat mengenalnya.

"Kwon Soonyoung, apa itu kau? Tolong bukakan pintunya, jeball," pinta Changkyun lagi.

Soonyoung sempat menghentikan langkahnya dan berucap.

"Mwo? Apa katamu?"

"Ku mohon bukakan pintunya."

Mereka tertawa.

"Eum.. bagaimana ya? Bagaimana menurutmu Jinwoo-ya? Apa yang harus ku lakukan?" tanyanya pada Jinwoo.

"Hmmm... don't do that," jawab Jinwoo yang dilanjut dengan tawa lepas keduanya.

"Ku mohon... Apa salahku? Kenapa kalian melakukan ini padaku?" Kali ini suara Changkyun mulai terdengar serak. Ia mulai tak tenang.

"Salahmu? Entahlah. Mungkin kami akan memikirkannya. Kami hanya senang bermain denganmu."

"Kupikir ini sangat menyenangkan," lanjut Jinwoo.

"Kajja Jinwoo-ya! Biarkan saja, dia memang pantas mendapatkannya."

Terdengar langkah kaki menjauh kedua namja itu. Mereka sudah keluar dari toilet.

"Kwon Soonyoung, Kim Jinwoo. Jeball gajima. Buka pintunya! Ku mohon."

Changkyun mengetuk pintu dengan lemah. Dadanya sesak sekarang dan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya yang juga sudah basah. Ini salah satu hal yang dibenci dan ditakutinya, tentu saja selain Jooheon.

BLIND [END]Where stories live. Discover now