NINE

2K 293 50
                                    

Ding Dong






Harus menunggu sedikit lama sampai pintu itu terbuka.

"Astaga anak ini! Hari sudah  larut dan kau baru sampai rumah. Dari mana saja kau hah?!" sentak Nyonya Lee dengan suara yang memenuhi ruangan. Bahkan pintu itu belum sepenuhnya terbuka.

Changkyun menggigit bibir bawahnya dan menunduk.

"Mianhae eomma, tadi aku bertemu teman sebentar," jelasnya takut-takut.

Nyonya Lee menatap jengah ke arah Changkyun.

"Cepat masuk kamar dan ganti bajumu kemudian siapkan makan malam!" perintahnya yang tanpa ba-bi-bu langsung dituruti oleh Changkyun.

"Nee eomma."

"Sungguh merepotkan saja," omel Nyonya Lee di sela langkahnya menuju dapur.

Changkyun bergegas menuju kamarnya dan mandi kemudian mengganti baju semua itu ia lakukan secepat mungkin karena tak mau membuat Nyonya Lee marah padanya karena tak membantu menyiapkan makan malam.

Selanjutnya ia turun dan menuju ke dapur. Tentu saja membantu Nyonya Lee. Dengan sigap Changkyun menata berbagai hidangan untuk makan malam di atas meja. Jangan remehkan, meskipun ia buta. Jika hanya perihal menata makanan di atas meja semacam ini, ia sudah sangat mahir melakukannya.

Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk membuat semua menu terhidang di meja makan. Setelah dirasa semua sudah siap, Changkyun segera naik ke lantai 2 dan memanggil kedua hyungnya.

Pertama Jooheon.

Diketuknya pintu itu pelan. Tak berselang lama muncul sosok Jooheon dengan mengenakan T-shirt orange dan celana pendek hitam. Wajahnya terlihat seperti sehabis bangun tidur. Andaikan Changkyun bisa melihatnya pasti menggemaskan.

"Makan malam sudah siap, hyung," ajaknya sehalus mungkin. Ia agaknya takut jika Jooheon masih marah padanya.

"Hm," hanya itu yang keluar dari mulut Jooheon sebelum akhirnya kembali masuk ke kamarnya untuk mencuci  wajah bantalnya.

Changkyun tersenyum menanggapi kecuekan yang disuguhkan Jooheon padanya. Itu berarti Jooheon sudah tak mempermasalahkan kejadian tadi siang. Dan itu cukup membuatnya lega.

Dilanjutkan langkah kecilnya menuju ruangan paling ujung yang merupakan kamar Hyunwoo.

Seperti sebelumnya, ia mengetuk pintu tersebut dan disambut oleh pria kekar di dalamnya.

"Makan malam sudah siap, hyung."

Berbeda dengan Jooheon, Hyunwoo justru langsung melenggang begitu saja melewati Changkyun. Namja ini memang tak suka buang-buang suara. Dan Changkyun paham akan hal itu, ia hanya mengekor di belakang Hyunwoo.

Jooheon sudah duduk manis di kursinya ketika Hyunwoo dan Changkyun tiba.

Acara makan malam berjalan dengan khidmat. Tak ada yang berniat untuk berucap sampai pada akhir kegiatan yang dilanjutkan dengan perbincangan ringan keluarga.

"Bagaimana harimu Jooheon-ah?" Nyonya Lee memulai percakapan dengan putra bungsunya.

Jooheon hanya mangut-mangut sambil meminum segelas air ditangannya hingga tandas tak tersisa.

"Berjalan seperti biasa eomma. Nothing special. Hanya saja minggu depan aku akan mengikuti petandingan futsal," sahutnya bersemangat saat mengucap kata pertandingan.

Nyonya Lee tersenyum mendapati putranya yang memang selalu bersemangat jika menyangkut masalah olahraga yang memang sudah menjadi kesenangannya sejak kecil.

BLIND [END]Where stories live. Discover now