FIVE

2.3K 388 32
                                    

Buat yang baca wajib vote!
Aku doain deh biar jodohnya lancar😁😁
.
.
.

Sinar mentari menerobos masuk begitu saja ke dalam kamar itu. Hyunwoo menggeliat beberapa saat, merenggangkan otot-ototnya yang kebas karena semalam tidak berubah posisi tidurnya. Sinar matahari mengusik tidurnya. Ya, semalam ia tidur di kamar Changkyun. Niatnya untuk tidur di kamar sendiri ia urungkan karena Changkyun kembali mengigau dalam tidurnya.

Hyunwoo mengalihkan pandangannya pada Changkyun yang masih pulas. Tentu saja sinar matahari tidak mengganggu tidurnya.

Hyunwoo masih terduduk di sisi ranjang saat Changkyun mulai terbangun.

"Eungh!"

Sama seperti yang dilakukan Hyunwoo sebelumnya, ia merenggangkan otot tubuhnya. Wajahnya terlihat lucu saat baru bangun. Yang mau tak mau membuat Hyunwoo terkekeh pelan.

Changkyun langsung menegakkan tubuhnya.

"H-hyung?"

Changkyun mengucek kedua matanya yang masih mengantuk.

"Kau masih di sini? Hoamm ...." Satu tangan Changkyun bergerak menutup mulutnya.

"Eoh." Hyunwoo mengacak puncak surai Changkyun gemas.

Changkyun terpaku beberapa saat. Masih terkejut dengan perlakuan hangat dari Hyunwoo.

Bodoh! Seharusnya Hyunwoo paham dengan ekspresi Changkyun. Tentu saja ia yang mendadak perhatian seperti itu menimbulkan pertanyaan bagi anak itu. Dengan cepat ia tarik tangannya dan menggaruk tengkuknya canggung. Beruntung Changkyun tak dapat melihat wajahnya yang memerah.

"Wae Hyung? Mengapa kau diam?"

Hyunwoo menggelengkan kepalanya.

"Ani. Tidak apa, cucilah wajahmu dan pergilah sarapan."

Hyunwoo buru-buru bangkit dari kasur dan beranjak meninggalkan kamar dan menghentikan langkahnya ketika sampai di depan pintu kemudian berbalik.

"Tentang tadi malam. Sebaiknya kau lupakan itu. Jangan berlebihan menanggapinya. Aku hanya sedikit khawatir," ujarnya kemudian meninggalkan kamar tersebut.

Changkyun mengangguk takzim. Benar yang dikatakan Hyunwoo. Suatu kesalahan jika ia terlalu berharap.

"Tapi bisakah kekhawatiran itu suatu saat bisa membuat kalian melihat ke arahku? Memaafkanku dan mencintaiku? Yah ... setidaknya aku masih bisa berharap hal itu terjadi meskipun pada akhirnya itu tetap hanyalah sebuah harapan semata," ucap Changkyun bermonolog.

#BLIND#

Changkyun menuruni tangga dengan senyum terukir di bibir seperti biasa. Eomma dan Jooheon sedang pergi ke rumah neneknya, jadi di rumah hanya tersisa ia dan Hyunwoo di rumah besar itu. Dan sekarang Hyunwoo sudah pergi ke rumah temannya. Alhasil tinggal dirinya yang menjaga rumah.

Bagi Changkyun ditinggal di rumah seorang diri sudah merupakan hal biasa baginya. Hal itu juga yang membuatnya jadi mandiri dan mengerjakan semuanya sendiri meski ia memiliki keterbatasan fisik.

Ia langkahkan kaki kecilnya menuju dapur dan mengambil sebungkus ramyeon yang letaknya sudah ia hafal di luar kepala. Dengan lincah tangannya membuat ramyeon tersebut tanpa menimbulkan kerusakan di dapurnya.

Menikmati semangkok ramyeon dalam keheningan membuat hatinya sedikit tenang sekaligus sesak. Di hari liburan seperti ini seharusnya ia juga menikmati liburan bersama keluarga. Tapi nyatanya Nyonya Lee justru memerintahkannya untuk tetap di rumah dan hanya mengajak Jooheon.

BLIND [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora