37. Menjalin Hubungan

352 57 54
                                    

"Kau lihat Karmel?"

"Kau lihat Karmel?!"

"Apa di sini ada yang lihat Karmel pergi ke mana?" Ucap Jihoon setengah berteriak pada semua orang yang ada di kantin itu. Dia sudah mulai putus asa karena Karmel tidak dapat ditemukan di manapun.

Memang urusannya dengan Mira tadi terlalu lama. Tapi apa selama itu sampai ketiga orang ini sudah pergi. Apa Karmel sudah kembali ke kelasnya? Pikir Jihoon.

Kenapa semua gadis yang dia kenal, hari ini suka sekali bersembunyi darinya? Dia tidak tau apa jika nafas Jihoon saat ini hanya tersisa sedikit. Dia juga belum sempat makan tadi karena mengejar Mira.

Apa Karmel tidak menunggunya karena dia mementingkan Mira? Apapun itu. Berurusan dengan seorang wanita ternyata lebih rumit. Dia jadi ingin kembali hidup sendiri tanpa menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi kalau dia melepaskan Karmel begitu saja, apa itu tidak membuat gadis itu merasa dipermainkan?

Walau dia juga pernah merasa dipermainkan oleh Karmel. Tapi tidak seharusnya dia melakukan balas dendam. Terutama karena perasaannya kali ini adalah sungguhan. Jihoon tidak mungkin melepaskan atau meninggalkan Karmel. Dia tidak mau menyesal karena kebingungan yang
sementara ini.

"Makan dulu saja. Karmel sudah membelikannya untukmu."

Jihoon cepat berbalik saat seseorang seakan bicara dengannya. Dan memang benar, itu Soonyoung. Dia memberikan sebungkus makanan yang Jihoon tebak itu berisi burger.

Sebelum menerimanya, Jihoon menanyakan hal yang sama yang dia tanyakan pada orang lain di sini. "Karmel di mana?"

"Mentang-mentang sudah pacaran, sekarang mah cari-carian. Makan dulu dari pada kabur-kaburan terus." Sindir Soonyoung.

"Berisik." Ketus Jihoon. Lalu mengambil burger itu dan memakannya dengan rakus. Karena terlalu lapar, dia tidak terlalu memperdulikan itu burger jenis apa, yang penting perutnya terisi dan dia kenyang.

"Setelah makan, kita mau ke UKS untuk melihat Mira. Tapi ternyata Mira tidak ada di dalam UKS. Melainkan di lorong menuju UKS dengan seorang pria yang sudah berstatus kekasih orang lain."

Jihoon kembali mengerutkan keningnya mendengar penuturan Soonyoung yang memang ditunjukkan untuk menyindirnya. Namun dia tetap fokus mengunyah makanannya sampai dia sadar dan akhirnya tersedak sendiri mendengar ucapan Soonyoung.

"Makannya pelan-pelan dong." Soonyoung menyodorkan minumannya tanpa senyuman sedikit pun.

Seharusnya dia menyadari keanehan Soonyoung sedari tadi. Soonyoung sama sekali tidak menggublis ucapannya dengan candaan atau kekonyolan. Saat ini Soonyoung lebih terkesan diam dan dingin. Seakan yang bicara di depannya bukanlah Soonyoung.

"Kau bilang apa tadi?" Jihoon meminta pengulangan ucapan Soonyoung.

"Aku dan Karmel melihatmu mencium Mira. Kau tau? Karmel sepertinya cemburu melihatnya. Tapi dia menutup-nutupinya." Benar. Kali ini Soonyoung benar-benar habis menghinanya. Dengan kata halus, Soonyoung sedang menyindirnya habis-habisan sampai menimbulkan rasa penyesalan dan tidak enak di diri Jihoon.

Tidak mendapat respon apa-apa, Soonyoung kembali berkata, "Tentu saja dia cemburu. Walaupun kalian belum lama resmi pun, seseorang berstatus yeochin tentu akan cemburu jika melihat namchin-nya dekat dengan wanita lain. Apalagi sampai berciuman."

"Apa Karmel melihat semuanya?"

"Ani. Dia hanya melihatmu mencium kening Mira. Harusnya kau tau jika kau sudah punya yeochin, tidak seharusnya kau mencium wanita lain. Aku kasihan dengan Karmel tadi. Kalau kau benar-benar tidak bisa menentukan pilihanmu dari dua orang itu, lebih baik kau tidak memilih keduanya." Omel Soonyoung. Baru kali ini Soonyoung mengomelinya dengan tatapan tajam dan mengerikan itu.

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang