2. Him

4.1K 387 36
                                    

~ My Regret For Him ~
- RivaEre -

- Ruang Kelas 10 IPA 4 -

Tap Tap Tap

"Yo Eren, sudah datang kau rupanya." Ujar si muka kuda.

Eren hanya menatap datar si penyapa.

"Oi oi oi, aku sudah baik-baik menyapamu tapi kau tidak membalas sapaanku?!"

"Diamlah muka kuda, aku sedang tidak mood meladenimu."

"Apa?!"

Tak peduli. Eren tetap melanjutkan perjalanannya menuju bangku tempatnya duduk.

BRUK!

Eren pun menghempaskan bokongnya dikursi. Menangkupkan wajahnya diatas meja dan menutupinya dengan tangan.

"Sepertinya kau sedang tidak baik-baik saja, Eren."

Eren mendongakkan kepalanya.

"Armin..?"

Yang dipanggil menangguk, " Ya ini aku, kau pikir aku siapa?"

Eren menghela nafas panjang.

"Ada apa? Kau ada masalah? Ceritakan saja padaku."

Eren enggan bercerita. Armin yang peka dengan gelagat Eren, tersenyum maklum.

"Tak apa kalau tidak ingin memberitahuku."

Eren menoleh ke arah Armin. Merasa terharu. Tak menyangka ia mempunyai teman yang sangat pengertian.

Bel pun berbunyi tanda dimulainya pembelajaran.

___
___


- Ruang OSIS Maria High School -

"Rivaille?"

Yang dipanggil pun menoleh, menatap kedua manusia yang sedari tadi menatapnya heran.

"Kau mendengarkan kami tidak sih?" Ujar si mata empat.

Rivaille menghela nafas, "Dengar."

"Yang benar? Coba ku test, apa yang kami bicarakan tadi?" Si mata empat mulai mengintrograsi.

Rivaille diam. Si mata empat mendengus.

"Kau benar-benar tidak pandai berbohong, Cebol."

Rivaille mendecak, "Ck, berisik kau sialan!"

"Sudahlah Hanji, kau membuatnya kesal." Ujar si alis ulat sagu.

Hanji yang mendengar itu pun mendengus kasar, "Kalau tidak ku tegur, dia akan melanjutkan fantasi kotornya itu dengan si Petra!"

Rivaille menggeram, "Sekali lagi kau bicara seperti itu, mulutmu akan kujahit sampai mati."

Yang disumpahkan tak peduli, menganggap ancaman si Cebol hanya omong kosong belaka.

My Regret For Him [RivaEre] END ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin