5. Magnolia Flower (2)

2.4K 288 43
                                    

- My Regret For Him
~ RivaEre ~

- Magnolia Flower Shop -

Tatap-menatap pun masih terjadi di dalam toko bunga milik Isabel. Hanya menatap, tanpa mengatakan sesuatu. Kecanggungan pun mulai terjadi.

Eren akhirnya memutuskan kontak mata yang membuat jantungnya berdetak tak karuan. Berdehem pelan, guna membuang kecanggungan.

Rivaille yang tidak tahu harus apa, ikut duduk di sofa tempat Eren duduk. Eren menegang ditempat. Duduknya pun tegak bak pohon kelapa.

"Kau ... Bocah Jaeger?" Tanya Rivaille sambil menatap Eren.

Eren mengangguk kaku, "I-iya." Sempat kesal dirinya dikatai Bocah.

Rivaille masih memandang lekat.

"Sedang membeli bunga?"

Lagi, Eren mengangguk kaku.

"Untuk?"

"S-saya sendiri, Senpai" Cicit Eren.

"Kau lelaki tulen?"

Eren tersentak. Tak menyangka kalau Rivaille bertanya seperti itu. Ia melirik Rivaille. Yang dibalas dengan tatapan tajamnya. Ugh, melihatnya membuat jantung Eren cenat-cenut.

"T-tentu saja! Aku laki-laki! Kau pikir aku ini perempuan?"

Eren gelagapan, sontak ia menutup mulutnya yang asal sembur. Ia baru saja membentak ketua OSIS galak, bung. Rivaille hanya diam menatap.

"M-maaf" Cicitnya.

Rivaille manggut-manggut, "Aku tidak menyangka lelaki seperti-mu membeli bunga."

Eren memberanikan diri untuk menatap lawan bicara.

"Kuakui ini memang aneh. Tapi entah kenapa, aku menyukai bunga." Eren tersenyum.

Desiran aneh merambat kerelung dada, hangat terasa didalam dada saat melihat Bocah itu tersenyum. Sebuah senyum yang menggetarkan hati.

"Erennn! Ini dia bunga pesanan--"


Isabel terdiam. Mulai mencerna dengan baik situasi yang ada di depannya ini.

"Abang ... ?"

Rivaille berdehem. Eren mengernyit.

"Aku ingin mengambil sesuatu disini. Ada yang ketinggalan." Ucapnya tenang.

"O-ooh... oke kalau begitu."

Rivaille melenggang pergi. Masuk kedalam toko lebih dalam. Dan sosoknya menghilang ditelan pintu.

Dan keadaan pun menjadi lebih canggung.

Isabel berdehem.

"Eumm, Eren? Ini bunga nya."

Eren bangkit dari duduk--tegang--nya. Lalu menghampiri Isabel yang sedang memegang bunga pesanannya.

Seketika mata Eren berbinar kagum.

My Regret For Him [RivaEre] END ✔Where stories live. Discover now