4. Magnolia Flower (1)

2.7K 300 13
                                    

- My Regret For Him -
~ RivaEre ~

- Shigansina City, 11 January 2016
Maria Senior High School -

Terlihat 5 remaja bergender berbeda sedang bergerumul di salah satu meja yang berada di pojokkan.

"Apa?! Kau memberitahunya?!" Teriak si Muka kuda.

"Ssttt! Pelan-pelan bodoh, nanti ada yang dengar!"

Yang berteriak tadi pun terdiam. Menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kau benar-benar memberitahunya, Armin?" Sahut gadis bersyal merah, tenang, namun sorot intimidasi sangat terlihat di wajah dan matanya.

Armin gelagapan. Bingung harus menjawab apa.

"H-habisnya Eren bertanya. K-kalau tak ku jawab, dia pasti akan curiga." Ujarnya takut-takut.

Semua orang menghela nafas kasar. Armin berjengit.

"Seharusnya kau mengalihkan pembicaraan saja." Ucap si botak santai.

Gadis bersurai coklat kemerahan menjitak kepala botaknya, "Tak semudah itu bodoh! Eren tak akan membiarkannya begitu saja!"

Benar juga sih.

Tapi mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur. Hanya tinggal menunggu Big Boss mereka mengetahuinya. Siapa Big Boss mereka?

Veno Jaeger, tentu saja.

Saat mereka masih asik berbincang-bincang, seseorang yang sedang mereka bicarakan datang dengan wajah kusutnya yang imut.

"Eh, eh, ssstt Eren datang!" Bisik Sasha.

"Hai Eren" Sapa Armin

Eren menoleh dengan wajah malasnya, "Hm"

Serentak, ke-lima remaja itu pun menaikkan 1 alisnya heran.

'Ada apa dengannya?'

___
___

Selepas kejadian tatap-tatapan kemarin, Rivaille masih mengingat dengan jelas bagaimana raut wajah yang Bocah itu buat. Sungguh, melihat wajah seperti itu membuat Rivaille gemas.

Rivaille enggan mengakui bahwa ia menyukai tatapan mata Bocah itu yang selalu berbinar. Ia harus menahan mati-matian untuk tak memperlihatkan raut wajah yang seperti ingin memakan bulat-bulat Bocah itu.

Rivaille mendengus, kenapa dirinya memikirkan hal itu? Sialan, batin Rivaille.

Ah, baru saja dibicarakan, sosoknya kini sudah datang bersama sesosok lelaki yang sangat ia kenali. Teman sekelasnya, tentu saja.

'Veno?' Batin Rivaille, merasa aneh.

Rivaille mengerjap. Ia baru sadar kalau mereka sepasang adik-kakak. Terbukti dari nama marganya yang sama. Rivaille mengamati keduanya dalam diam.

Merasa diperhatikan, Veno menengok kearah seseorang yang sedang memerhatikannya. Matanya menyipit tajam.

'Rivaille?'

"Apa yang dia lakukan hah?" Gumamnya kesal.

Rivaille yang menyadari kalau dirinya ketahuan oleh si Sulung Jaeger, tak berniat mengalihkan pandangan. Justru menajamkan iris obsidian-nya.

My Regret For Him [RivaEre] END ✔Where stories live. Discover now