Part 1. Hukuman

80 12 20
                                    

Part 1

Hukuman

Donghyun terlambat 30 menit ke sekolah. Itu karena ia bangun kesiangan juga ada insiden tidak terduga tadi. Benar, memapah gadis yang terjatuh akibat kulit pisang miliknya membuat perjalanan Donghyun terlambat. Belum lagi Donghyun harus menunggu bus tiba di halte. Dan di sinilah Donghyun berada, ia mendapat hukuman membersihkan toilet pria selama jam istirahat.

Donghyun membuang sampah, menyapu juga mengepel lantai. Walau banyak yang Donghyun kerjakan, tetapi wajah pemuda manis itu tetap saja tersenyum. Rupanya tanpa sadar Donghyun teringat kejadian tadi pagi. Donghyun lama-lama tidak tahan untuk tertawa mengingat bagaimana gadis itu jatuh terkapar dengan kepala beralaskan tas gendong. Ekspresi gadis itu memang kesakitan dan cukup mengenaskan, tapi Donghyun tak tahan untuk tertawa. Donghyun bersikap masa bodoh, toh itu menjadi hiburan tersendiri untuknya. Kalau dipikir-pikir salah gadis itu juga jalan tidak lihat-lihat.

"Hahaha," tawa Donghyun. Perutnya hampir mulas, juga air matanya menetes karena terlalu banyak tertawa. Bisa dibilang menangis sangat mudah bagi Donghyun, karena dengan tertawa saja sudah membuat Donghyun mengeluarkan air mata.

"Apa kau gila karena terlalu lama mengepel lantai?" ucap salah seorang siswa yang baru saja keluar dari toilet. Ia menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan Donghyun yang tertawa sendirian. Apa lagi di posisi Donghyun bukanlah waktu yang tepat untuk tertawa.

"Ah, tidak. Aku hanya mengingat hal lucu," balas Donghyun. "Aku pikir kau sudah keluar dari toilet, ternyata belum ya. Kau sudah di toilet sekitar 20 menit yang lalu, memangnya kau tidur?" tanya Donghyun pada teman sekelasnya –Youngtaek.

"Kau pikir aku buang air sambil tidur?" balas Youngtaek seolah meminta jawaban.

"Kau sembelit ya?" ledek Donghyun.

Youngtaek merasa harus melindungi dirinya dari ledekan Donghyun, walaupun benar Youngtaek itu sembelit, tapi dia punya harga diri. "YAAK!"

Youngtaek berlalu meninggalkan Donghyun, sementara Donghyun masih sibuk mengepel lantai yang tak kunjung bersih. Bagaimana mau bersih, Donghyun mengepel lantai dengan alur maju, jadi lantai yang sudah dipel ia injak lagi. Begitu seterusnya sampai Jungyeop dilamar Janda. (kidding).

Setelah lama mengepel, akhirnya Donghyun mendapat pencerahan. Ia mengepel dengan cara yang benar. Setelah mengepel selesai, Donghyun akan pergi makan siang. Perutnya sudah berbunyi dari tadi, apa lagi perutnya hanya diisi satu buah pisang raja impor.

Donghyun membereskan alat kebersihannya lalu bersiap keluar toilet. Namun sesuatu menghentikan langkahnya. Ada aura aneh di bilik ujung. Donghyun berjalan perlahan menuju bilik di ujung tersebut. Ia membuka pintu hati-hati, auranya semakin tidak enak. Donghyun membuka penutup closet perlahan dan ia berteriak kencang.

"AAAAAAAAKKKKK TIIDAAKKKK."

Donghyun frustasi dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana bisa Donghyun sial sekali hari ini. kenapa di hari hukumannya ia mendapati closet yang mampet. Itu malapetaka. Sungguh malapetaka. Closet di ujung memang sering mampet. Hampir seluruh siswa tahu akan hal itu, sehingga menghindari buang air di bilik ujung. Tapi bagaimana bisa ada siswa ceroboh yang menggunakannya?

Air mata Donghyun mengalir, ia tidak sanggup menangani malapetaka ini. Ia menutup closet itu lalu menutup pintu bilik tersebut. Donghyun menyandarkan kepalanya pada pintu sambil mengepalkan tangannya. Nasibnya malang sekali.

"Eomma, apa di kehidupan sebelumnya aku seorang penjaga toilet? Apa sebelumnya aku berbuat dosa besar? Hwee, kenapa aku sial sekali," racaunya. Donghyun ingin pura-pura tidak tahu saja, lalu kabur ke kantin. Makanan di kantin sudah terbayang di benaknya, namun lenyap karena closet mampet sialan itu.

Dear You |Kim Donghyun|Where stories live. Discover now