Part 13. Setitik Rahasia

44 6 12
                                    

Sebuah kotak kecil berisi cokelat kini dalam genggaman Donghyun. Ia bersandar pada tembok depan rumah Sohee. Mereka hari ini akan kencan dengan menonton film yang sedang hangat diperbincangkan. Bibir Donghyun tak henti tersenyum. Bahkan eye smile-nya lebih manis dari senyuman bibirnya.

KLAK!

Pintu gerbang terbuka, menampilkan Sohee di sana. Sohee sudah berdandan senatural mungkin agar Donghyun tidak malu jalan dengannya. Kalau terlalu mencolok, bisa-bisa orang berpikir Donghyun sedang jalan dengan badut atau lebih parah lagi 'ondel-ondel'. Sohee tersenyum pada Donghyun, lalu dibalas senyum tak kalah manisnya. Kali ini kencan mereka akan sempurna karena tidak ada ikut campur teman-teman mereka. Intinya hari ini mereka harus bersenang-senang.

"Ini untukmu," kata Donghyun, sambil memberikan kotak coklat di tangannya pada Sohee.

Sohee menerimanya dengan senang hati. "Boleh kubuka?" tanya Sohee.

"Tentu saja. Hanya hadiah kecil," balas Donghyun.

Sohee tersenyum lebar kala mendapati isi dari kotak tersebut. "Terima kasih," ucapnya tulus.

"Sama-sama. Ayo kita berangkat."

Mereka pergi dengan menumpangi bus. Sebuah pusat perbelanjaan terdekat akan menjadi tujuan mereka. Donghyun menggenggam tangan Sohee selama perjalanan. Beruntung kali ini mereka mendapatkan kursi bersebelahan. Mata Donghyun kadang mencuri pandang pada kekasihnya. Lalu saat Sohee memergoki tingkahnya, Donghyun malah gugup sendiri. Hal itu membuat Sohee tak bisa menahan tawanya. Donghyun sangat menggemaskan kalau sedang gugup.

"Sohee-ya, johahae," ungkap Donghyun, ketika kedua mata mereka saling beradu satu-sama lain.

"Nado."

Keduanya kembali melempar senyum.

"Oh, sudah sampai," kata Sohee.

Mereka turun di halte tersebut. Film yang mereka tonton akan dimulai pada jam tujuh malam. Sebelum itu, mereka akan makan terlebih dahulu. Jangan khawatir soal uang, Donghyun sudah mempersiapkan uang banyak, ya setidaknya cukup untuk makan dan nonton film. Uangnya Donghyun dapatkan dari menabung selama masa break kemarin.

Donghyun mengajak Sohee makan di cafe yang lumayan terkenal, namun tentu saja harganya terjangkau. Donghyun harus pintar-pintar menghemat uang sebab ia belum bekerja. Mereka menikmati makannannya, juga menikmati lagu-lagu yang diputar di sana.

"Aku permisi ke toilet sebentar," kata Sohee, lalu ia berdiri sambil membawa tas kecilnya.

Setelah beberapa menit, Sohee kembali dari toilet. Mereka harus segera pergi, sebab setengah jam lagi film yang mereka tunggu akan dimulai.

Donghyun berdiri, lalu berjalan menuju kasir untuk membayar tagihan makan mereka.

"Pesanan kakak sudah dibayar," kata kasir tersebut.

"Maksudnya yang membayar adalah gadis yang duduk bersamaku?" tanya Donghyun memastikan.

"Benar."

"Oh, begitu. Baiklah."

Donghyun merasa tidak enak karena Sohee membayar makanannya. Harusnya Donghyun yang membayar karena Donghyun laki-laki. Tidak pantas dan malu rasanya kalau Sohee yang membayar. Dengan wajah ragu, Donghyun bertanya pada Sohee.

"Sohee-ya, kenapa kau membayar semuanya? Seharusnya biarkan aku yang membayarnya," kata Donghyun.

"Tidak apa-apa. Aku juga ingin mentraktirmu makan. Kau juga pasti berusaha keras untuk mengumpulkan uang jajanmu, kan? Aku tidak mau jadi bebanmu, jadi kalau kita kencan, aku akan bergantian membayar, bagaimana?" ungkap Sohee.

Dear You |Kim Donghyun|Where stories live. Discover now