Part 3. Informasi

51 9 9
                                    

Part 3. Informasi

Suasana kelas tak terkendali siang ini. Seharusnya ini jam pelajaran bahasa Inggris, namun sang guru tidak masuk kelas dan hanya menyuruh murid mengerjakan tugas. Beberapa di antara siswa yang tidak mempedulikan tugas tersebut malah mengobrol bahkan bernyanyi. Sisanya ada yang tidur dan sebagian kecil ada yang menghayal sesuatu yang manis. Donghyun termasuk ke dalam kategori keempat. Ia sejak tadi senyum-senyum sendiri sambil mencoret-coret bukunya. Tidak seorangpun tahu apa yang terjadi pada Donghyun. Pemuda itu enggan bercerita soal perasaan pada teman-temannya, karena Donghyun takut mereka akan menertawakannya.

"Donghyun –ah," panggil Youngtaek.

Donghyun tersentak kaget atas panggilan Youngtaek yang tiba-tiba. "Kenapa? Kau mengagetkanku saja," balas Donghyun dengan wajah sedikit kesal.

"Aku penasaran, sejak tadi kau senyum sendiri sampai-sampai gigimu terlihat. Aku khawatir jika udara di ruangan ini sudah terkontaminasi bakteri dari gigimu," celetuk Youngtaek. Pemuda itu memang menyakitkan kalau bicara.

"Yak, dasar tulang lunak!" Donghyun menggeplak kepala Youngtaek dengan bukunya. Panggilan tulang lunak memang sudah dipopulerkan dan dikhsuskan untuk Youngtaek, entah sejak kapan.

"Haha, maaf, maaf. Tapi aku penasaran, apa yang membuatmu aneh begini," balas Youngtaek.

"Bukan apa-apa."

"Hei, ayolah. Kita kan teman," desak Youngtaek. Ia menyikut lengan Donghyun pelan agar pemuda manis itu angat bicara.

Singkat cerita, Donghyun menceritakan pertemuannya dengan Sohee kemarin. Dan yang terjadi adalah suara gelak tawa dari Youngtaek hingga pemuda itu terpingkal-pingkal. Beruntung bagi Donghyun, kelas masih belum kondusif, jadi tidak ada yang mendengar cerita dirinya selain Youngtaek. Kali ini Donghyun akan menerima konsekuensi untuk ditertawakan oleh temannya itu, yang penting Donghyun mempunyai tempat untuk bercerita.

"Jadi bagaimana?" tanya Donghyun. Ia menunggu sebuah ide cemerlang tercetus dari mulut Youngtaek.

Youngtaek terlihat berpikir keras. Ia mengerutkan dahinya sambil memijatnya dengan ibu jari dan telunjuk.

"Pertama, kau harus tahu akun media sosialnya."

"Itu mustahil. Aku bahkan tidak berani menanyakannya," balas Donghyun.

"Itulah sebabnya kau harus bercerita padaku. Karena aku punya rencana," kata Youngtaek percaya diri.

Setelah jam pulang sekolah, Donghyun dan Youngtaek berencana pergi ke SMA 48. Mereka akan memulai misi rahasia mereka untuk mendapatkan informasi mengenai Sohee, apapun itu.

Donghyun dan Youngtaek kini telah berada di depan gerbang utama SMA 48. Youngtaek mencari seseorang yang dikenalnya, sementara Donghyun hanya menundukkan kepala karena malu. Semua siswa yang lewat melihat mereka dengan aneh. Mungkin karena mereka berdua tengah berdiri di depan gerbang SMA 48 yang ternyata SMA khusus wanita.

"Taek –ah, apa kau yakin mengenal seseorang di sini?" tanya Donghyun ragu. Sudah hampir satu jam mereka berdiri mengamati, namun orang yang dikenal Youngtaek belum juga menampakkan batang hidungnya.

"Tentu saja. Aku tidak bohong," balas Youngtaek, matanya terus menyisir di antara kerumunan siswa perempuan yang pulang sekolah.

"Aku tidak bisa lama-lama di sini. Kalau terlambat pulang, nanti ibuku khawatir," kata Donghyun.

"Aish, dasar anak mami. Kalau kau mau dekat dengan seseorang, kau harus berkorban," ucapnya sok bijak.

"Iya, iya," balas Donghyun.

Dear You |Kim Donghyun|Where stories live. Discover now