FIVE

1K 141 30
                                    

Seokjin terbangun dari tidurnya di malam hari. Ia melihat kesamping ranjangnya, menampakan keberadaan kekasihnya. Dia sangat merindukan kekasihnya. Kesibukannya membuat waktu kebersamaannya sedikit. Seokjin mencium pipi taehyung dan mengecup singkat bibirnya. Ia terkikik disaat kekasihnya tidur dengan gelisah. Taehyung membuka matanya dan tersenyum melihat kekasihnya sedang memperhatikannya. Tangannya segera menarik pinggang rampingnya dan dadanya bertabrakan dengannya tanpa celah sedikitpun. Seokjin memerah di pipi serta telinganya. Taehyung mencium bibirnya sekilas.

"Kenapa mengganggu tidurku tuan putri.." tanyanya.

"Tidak. Aku tidak." Jawabnya dengan senyum manisnya. "Taetae.. maafkan aku, aku selalu menolakmu untuk berhubungan intim.. a-aku siap sekarang." Lirihnya pelan. Taehyung kaget dengan ucapannya dan senyum kotak ia sajikan seketika.

"Eoh? Apa sayang? Aku tak mengertii.." godanya.

"Taetae.. ayo kita mencoba hal yang baru.. aku tidak mau kamu berpaling ke orang lain.. aku akan memuaskanmu." Lugunya.

"Apa aku tidak salah mendengar jinie?" Godanya lagi dengan menjilat bibirnya sendiri.

"Apa kamu perlu bukti?" Ucapnya. Seokjin langsung memposisikan badannya diatas taehyung. Mengecup bibirnya dengan lembut. Membuat taehyung menegang seketika karna paha seokjin menekan tanpa kesengajaan atau sengaja ke penisnya. Tanpa babibu, taehyung mencium bibir plum kekasihnya dengan nafsu. Jin dibuat kewalahan dengan perlakuan taehyung. Tapi, dia menikmatinya.

Tangan taehyung dengan lihai mengelus pinggang kekasihnya dan mendarat ke pantatnya. Tangan taehyung meremas pantatnya dengan penuh gairah membuat seokjin mendesah dan mengerang. Taehyung yang mendengarnya hanya tersenyum dan kejantanannya tidak tahan untuk dimasukan.

Taehyung membalikan tubuh seokjin agar posisi tubuhnya diatas seokjin, menindihnya. Tangan taehyung sibuk membuka baju yang seokjin pakai hingga setengah naked. Taehyung mencium, mencicipi tubuhnya dan meninggalkan bekas kepemilikannya. Lidahnya dengan lihai dari leher jenjangnya turun kedadanya dan berhenti di puncuk pink yang seokjin punya. Melahapnya tanpa ampun membuat erangan seokjin terdengar.

"Anghhhh.. tae-ahh.." Tubuh seokjin melengkung karna rasa geli ia rasakan apalagi didaerah pusarnya yang taehyung sapu dengan bersih. Badannya basah karna air liur yang taehyung berikan hingga tangan taehyung melepaskan celana yang jin pakai beserta dalamannya.
Kekasihnya benar-benar full naked. Ia memandangnya dengan kelaparan. Tubuh kekasihnya memang indah. Dia segera melepas semua benang yang nempel di tubuhnya, meereka sama-sama full naked.

Seokjin malu disaat keduanya benar-benar full naked. "Jinie.. aku sudah tidak kuat.." ucapnya dengan suara nafsu.

Taehyung menindihnya lagi. Dan dalam sekali hentakan, dia memasukan kejantanannya kedalam tubuh seokjin. Tubuh seokjin serasa terbelah dua. Sakit. Sangat sakit dan perih ia rasakan. Membuat air matanya keluar.

Taehyung mencium bibirnya untuk mengalihkan kesakitan yang seokjin rasakan. Hingga kenikmatan menghantamnya.

Semalaman, mereka berhubungan seks membuat seokjin kewalahan. Taehyung sangat menikmatinya karna ini pertama kalinya berhubungan seks dengan kekasihnya.

Berkali-kali seokjin mencapai klimaks, tapi tidak dengan taehyung. Taehyung sangatlah kuat, ini bukan kali pertama dia bermain seperti ini. Dengan jimin pun, dia seperti ini sampai jimin tidak bisa berjalan berhari-hari dan berujung taehyung merawatnya.

Cumming ia dapatkan. Taehyung segera melepas kejantanannya didalam seokjin. Dia membuka pengaman dan spermanya keluar menyembur di perut seokjin. Dia tersenyum puas dan tertidur di samping kekasihnya.

Keesokan harinya, seokjin terbangun dengan keadaan badan dan bawahnya yang sakit dan perih. Dia tidak bisa berdiri. Dia membalikan badannya dan menghadap kekasihnya yang sedang tertidur pelan. Dia meringis kesakitan dan taehyung merasakannya.

"Gd morning sayang.." taehyung menyugihkan senyum kotaknya.

"S-sakit.." lirihnya pelan.

"Apanya? Apa kamu butuh sesuatu?" Tanyanya lembut.

"Ne.. aku ingin ke kamar mandi, tapi pantat aku sakit." Seokjin cemberut.

"Baiklah.. aku akan membantumu.." taehyung segera berdiri dan mengangkat seokjin dengan gaya penganting dengan hati-hati. Dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi dan.. memandikan kekasihnya dengan penuh kasih sayang.

Taehyung tidak bisa kehilangan kekasihnya. Dia memang salah. Dia memang mengkhianatinya. Bisa saja taehyung meninggalkan jimin, tapi tidak dengan sekarang. Ya! Benar. Jimin sedang mengandung anak taehyung 3 minggu. Mereka sudah menjalani hubungan selama lima bulan. Tapi, disini taehyung tidak mau seokjin meninggalkannya. Jikalau seokjin mengetahuinya, dia akan sangat kecewa dan sebisa mungkin taehyung menutupnya dengan sangat rapi. Peribahasa mengatakan 'sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga'. Dan begitulah peribahasanua. Intinya, meski sebelumnya tidak pernah terbersit perasaan curiga karena pasangan yang begitu rapih menyamarkan pengkhianatan, tetap saja kebenaran akan muncul ke permukaan, membongkar semua kedok yang selama ini ditutup-tutupi.

"Jinie.."

"Ne?" Jawabnya.

"Aku mau menanyakan sesuatu untukmu.. ini masalah temanku yang diluar negeri."

"Apa itu?" Tanyanya penasaran.

"Temanku mengkhianati kekasih yang dia cintai. Dia meminta pendapat padaku, katanya dia tidak bisa meninggalkan selingkuhannya karna dia telah melakukan kesalahan fatalnya. Dia menghamilinya dan dia pun tak mau meninggalkan kekasihnya.. karna dia mencintai kekakasinya yang pertama.. apa yang harus aku jawab?" Seokjin terdiam sesaat.

"Dia harus bisa memilih tae-ah. Jika memang dia mencintai kekasihnya buat apa dia mengkhianatinya? Jika memang dia mencintai kekasihnya, mungkin dia menjaga hatinya. Dan, mungkin mau tak mau dia harus memilih kekasihnya yang kedua. Dia sedang mengandungkan? Jadi.. ya begitulah.." tuturnya.

"Terus, apa kekasih pertamanya akan memaafkan kesalahannya jika dia tahu semuanya?" Tanyanya. Tangannya dingin dan wajahnya sedikit pucat karna jawaban yang ia tunggu-tunggu. Seokjin menggelengkan kepalanya.

"Tergantung. Jika kesalahannya fatal ya mungkin saja tidak. Jikapun aku berada di posisi yang sama, aku tidak akan memaafkannya. Dan mungkin aku akan meninggalkannya. Lagian, jika memang dia menghamilinya, aku tidak akan punya hak untuk mengambil kekasihnya.. aku akan merelakannya untuk selingkuhan kekasihku.." jawabnya. "Tapi untung saja aku mempunyai kekasih yang baik hati. Aku tidak akan mengalami semuanya kan?" Timpalnya dengan senyum manisnya dan mata anjingnya.
Taehyung tersendak airliurnya sendiri. Dia membalas dengan senyum kotaknya dan memeluk kekasihnya secara langsung. Memeluk erat.

"Iya.. aku tidak akan mengkhianatimu sayang.. aku akan terus membahagiakan mu.. dan aku tak punya waktu untuk berselingkuh." Ucapnya. Matanya memejam dan bersalah ia rasakan.

"Honey... gomawo.." lirihnya pelan didalan pelukan taehyung.

"Untuk?"

"Untuk semuanya. Kamu telah menjagaku dengan baik.. kamu telah mencintai semua kekurangan dan kelebihan yang aku punya. Aku sangat mencintaimu taehyung."

"Akupun. Aku sangat mencintaimu.. sangat-sangat." Jawabnya.

To Be
Continued.
Revisi 25/11/18 10:52

Love You So Mad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang