1. Raden punya Nayu!

187 18 4
                                    

Byurrr

Nayu menyandung kaki seorang siswi dan dengan sengaja menumpahkan minumannya hingga mengenai seragam cewek itu.

"Aduh, maaf maaf, lo gak pa-pa?" Nayu berjongkok melihat keadaan siswi itu dan bertanya dengan nada yang ia buat-buat cemas dan merasa bersalah.

Nayu mencoba membantu siswi itu untuk berdiri, namun tangannya di hempas kasar. Dan siswi itu berdiri dengan kesal.

"Ouh!" Nayu tersenyum miring kala siswi itu menolak bantuannya, dan ia pun ikut berdiri menatap siswi itu dengan tatapan menantang.

"Hei! Lo punya mata gak sih?" Siswi itu menatap Nayu dengan penuh amarah yang membara terlihat dari matanya.

Mendengar bentakkan dari siswi di depannya membuat Nayu bertolak pinggang. "Seharusnya gue yang nanya, lo itu punya mata gak?! Jelas-jelas lo liat mata gue ada dua, nih liat! Liat!" Tantang Nayu sembari beralih menunjuk kedua matanya.

"Lo ngajak ribut yah?!" Siswi itu mendorong sebelah kanan bahu Nayu dengan kasar.

"Hei! Lo berani yah main dorong-dorong!" Nayu membalas mendorong bahu siswi itu lebih kasar hingga membuat siswi itu hampir terjatuh.

Siswi itu mengatur keseimbangannya, dan berjalan maju ke arah Nayu, dan mendorong kedua sisi bahu Nayu kasar, hingga membuat Nayu terjatuh di lantai.

Tanpa kedua cewek itu ketahui kini mereka menjadi tontonan bagi pengunjung kantin.

"Lo gak tau berurusan sama siapa, hah?!" Siswi itu meneriakki Nayu.

Nayu dengan kekuatannya membalas siswi itu, enak saja berani mendorongnya! Malah dilihat banyak orang lagi!

"Emang lo siapa hah?! Gue gak takut!" Nayu mendorong siswi itu, begitupun dengan siswi itu balas mendorong Nayu hingga terjadilah acara dorong mendorong di antara keduanya, membuat kekacauan di kantin.

Tak lupa acara lempar melempar yang dilakukan keduanya membuat banyak gelas dan piring yang berserakan di lantai.

"HAI! KALIAN BERDUA! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

***

"Raden!" Panggil seorang cowok berlari mengejar Raden.

"Ada apa, Ken?" Raden berbalik, dan menunggu Ken temannya menghampiri, sebelum ia melanjutkan langkahnya dengan Ken yang berjalan di sampingnya.

"Lo jadi kan bentar latihan, sama anak-anak? Kejuaraan nasional udah deket loh, dan lo jarang banget latihan bareng kita, yah walaupun gue tau tanpa lo berlatih keras juga, lo tetap dapat mendali,"

"Jangan berpikiran seperti itu! Nanti gue ikut kok, lo tenang aja," jawab Raden yang seketika memberhentikan langkahnya kala netranya menangkap pemandangan di mana Nayu tengah berlari mengelilingi lapangan dengan seorang siswi yang sepertinya ia kenali, tapi ia lupa siapa.

Ken mengikuti arah pandang Raden yang membuat cowok itu sampai terpaku.

"Oh itu, Nayu sama Nessa, mereka dihukum karna buat keributan di kantin, sampai-sampai piring dan gelas pun jadi korban. Lo sih Den, gak ke kantin tadi, kalau lo lihat, seru banget lo tadi," ujar Ken panjang lebar yang sayangnya tak begitu didengar oleh Raden karena cowok itu hanya terfokus pada Nayu.

Hingga tatapan Nayu bertemu dengan tatapan tajam Raden, yang seakan-akan berkata 'lo bikin masalah apa lagi?!" Sedangkan Nayu hanya mengabaikannya dan melanjutkan larinya.

"Ken, kayaknya gue gak jadi ikut latihan sebentar deh, gue baru ingat kalau bentar gue ada janji, maaf yah, lain kali aja gue janji pasti ikut," Raden berujar menatap sahabatnya Ken dengan tatapan bersalah.

"Yaelah Raden! Lo udah buat gue seneng dan lo malah jatuhin! Lo itu udah kayak dia yang buat gue terbang kemudian menghempaskan gue ke bawah!" Ujar Ken mendramatisir yang langsung mendapat jitakan dari Raden.

"Lo jadi cowok jangan alay bin baper! Yang ada cewek bukannya mendekat malah ngejauh liat sifat lo!" Ketus Raden meninggalkan sahabatnya itu yang kini menggerutu tak jelas.

***

Ceklek.

Raden membuka pintu kamar Nayu dengan kasar dan menutupnya, Nayu yang sedang duduk di meja belajarnya sedikit tersentak akibat pintu kamarnya yang di buka begitu saja tanpa adanya ketukan atau salam.

Jika kalian berpikir di rumah Nayu tidak ada orang sehingga Raden bisa leluasa masuk ke dalam kamar Nayu, maka kalian salah! Karena faktanya ibu dari Nayu masih berada di rumah saat ini.

Lalu bagaimana Raden bisa masuk dengan leluasa? Jawabannya karena hubungan Raden dan Nayu sudah mendapat lampu hijau dari kedua orang tua Nayu maupun Raden. Yah jelaslah, karena Raden dan Nayu sendiri bertemu dan menjalin hubungan karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua belah pihak keluarga.

Dan orang tua Nayu, yakin hanya Radenlah yang bisa tahan dengan sikap Nayu dan bisa mengubah sebagian sikap buruk yang dimiliki oleh Nayu, putri mereka.

Nayu mengabaikan kedatangan Raden yang baru memasuki kamarnya, dengan menyibukkan dirinya berkutat dengan mengejarkan pekerjaan rumah fisikanya.

"Lo buat ulah apa lagi tadi?!" Tanya Raden penuh penekanan yang duduk di atas kasur Nayu sembari memperhatikan gadisnya yang ia yakini tengah berpura-pura mengejarkan tugasnya.

Hampir lima menit, Raden menunggu jawaban dari Nayu yang tak kunjung menanggapinya.

"Nayu, sekali lagi gue tanya, lo buat ulah apa lagi tadi di sekolah?!" Raden berusaha berujar sesabar mungkin.

Nayu meletakkan pulpennya. Menoleh ke arah Raden. "Gue cuma beri sedikit pelajaran, buat cewek yang udah berani-beraninya ganjen ke lo!" Ketus Nayu, membuat Raden menghembuskan napas kasar.

"Ya ampun Nayu, Nessa tadi cuma nanya ke gue!"

"Paan! Si cewek ganjen itu suka sama lo! Dia cuma modus tau! Lo suka yah di modusin?! Kenapa? Bosan sama gue?"

Sekali lagi Raden menghela napas. "Nayu, kalaupun diluaran sana banyak yang suka sama gue, hati gue tetep milih lo, cewek barbar tingkat akut!"

"Kalau gitu, lo gak usah beri mereka harapan! Sekali-sekali lo nolak kalau ada cewek yang nanya sama lo! Kalau perlu semua cewek lo jauhin! Awas aja kalau lo ketauan natap cewek lain lebih dari lima menit, tuh cewek bakal gue bully habis-habisan, terus gue bakal mogok ngomong sama lo satu hari!"

Tbc

RADENAYUМесто, где живут истории. Откройте их для себя