3. Keinginan Nayu

82 14 2
                                    

"Udah sana lo pergi latihan!" Usir Nayu yang baru saja turun dari motor Raden ---yang telah sampai di depan rumahnya--- dengan wajah yang di tekuk kesal.

Raden menepikan motornya kemudian turun dari sana.

"Nayu, jangan ngambek gak jelas! Kalau lo marah, bilang! Supaya gue tau salah gue dimana!" Raden berujar dengan nada frustasi.

"Salah lo banyak! Lo itu lebih pentingin karate lo daripada gue! Emangnya gue kurang apa?! Sampe-sampe lo lebih milih karate daripada gue?! Bahkan lo sembunyiin hubungan kita karena lo lebih pentingin karate! Lo gak mau nama lo sebagai atlet rusak hanya karena pacaran sama gue, iya kan?!"

Raden memejamkan matanya mendengar penuturan Nayu. "Nayu sekarang lo masuk udah malam, gue pulang dulu,"

"Udah sana lo pulang! Yang nyuruh lo tinggal siapa?!" Ketus Nayu ---yang tanpa melihat Raden meninggalkan rumahnya--- langsung masuk ke dalam rumahnya.

***

Raden bergerak resah pada kasurnya, entah sudah berapa kali ia bergerak mencari posisi yang nyaman, yang tak kunjung didapatnya.

Ingatannya berputar pada percakapan singkatnya dengan Nayu. Apa ia salah, untuk tidak menunjukkan pada semua orang jika dirinya dan Nayu adalah sepasang kekasih?

Raden menengok ke sisi kanan, melihat jam yang berada di sudut dinding kamarnya, yang menunjukkan pukul sebelas malam.

Raden mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk dan meraih handphone-nya yang berada di atas nakas.

"Nayu masih bangun gak yah?" Dialog Raden pada dirinya sendiri sembari memainkan ponselnya dengan memutarnya ke atas dan ke bawah.

Setelah hampir tiga menit menimbang keputusannya, akhirnya Raden memutuskan untuk menelpon Nayu.

"Kok dimatiin sih?!" Gerutu Raden kala telponnya tersambung namun sesaat sesudahnya pihak di seberang sana menolak panggilannya.

Raden yang tak kehabisan cara langsung mengirimi Nayu pesan lewat aplikasi berwana hijau dengan ikon telepon.

Cewek Barbar💜

Oi. Lo masih marah?

Nayu?????

Yuuuu

:(

Kok telpon gue ditolak!

.

Titik doang anjir!

Lo marah beneran?!

Menurut lo?!

Ayolah Nayuu masa gara-gara helm lo sampai segininya?

Sebagai gantinya gue beliin lo novel yang banyak? Kalau perlu kita pergi nonton, kan lo dari kemarin mau banget nonton, iyakan? Jadi mau yah maafin gue :)

Bodo amat!

Gue akan maafin lo kalau mulai besok kita ke sekolah berangkat dan pulang bareng!

Terus hapus semua chat yang masuk di hape lo dari nomor yang gak dikenal! Karna gue tau itu pesan dari cewek-cewek yang ganjen sama lo!

Tuh kan! Lo cuma baca doang chat gue! Lo gak mau yah berangkat bareng gue?! Apa susahnya sih?! Atau lo gak mau hapus chat cewek-cewek ganjen itu, iya?!

Raden!

Woyyyyy

Gue marah beneran nih! Liat aja besok gue buat onar lagi!

Lo belum pernah liat Nayu berubah yah!

Yakh! Raden!

Yaudah baca aja chat gue gak usah di bales!

Lihat aja besok lo bakal liat kegilaan gue yang lebih parah dari kemarin-kemarin kalau lo gak mau lakuin keinginan gue?! 😡

Woyyy monyet! Woyyyyyyyyy anjayyy lo baca doang chat gue👿

Radennnnnn

Satu

Dua

Iya-iya, gue bakal hapus semua chat dari nomor yang gak dikenal tanpa lo suruh!

Tiga

Nah kan, lo bilang lo maunya apa, hah?!

Lo mau berantem sama gue?!

Nayu berhenti bersikap seperti ini! Lo dikasih hati malah minta jantung!

Suka-suka gue! Intinya besok pagi lo harus jemput gue! Kita berangkat bareng ke sekolah! Kalau gak, lo bakal liat akibatnya!

Raden segera menutup chat-nya dengan Nayu. Bukannya ia takut pada Nayu, tapi dia takut dengan apa yang akan dilakukan oleh cewek itu. Kalian tidak tahu saja senekad apa seorang Nayura Kansya, dan karna itulah sering kali Raden sangat sulit untuk menolak keinginan Nayu.

Sebelum Raden keluar dari aplikasi Whatsaap-nya, sebuah pesan dari nomor yang tak di kenal masuk dalam pemberitahuan pesannya.

083457812998

Hai, ini kak Raden? Ini gue Nessa kak, kakak ingat? Save back nomor gue yah kak.

Tak butuh waktu lama setelah membaca isi chat dari nomor yang katanya adalah nomor dari Nessa, Raden segera menggerakkan jari-jarinya menari di atas keyboard ponselnya.

Iya gue Raden. Maaf, gue gak ingat dan kenal sama lo! Jadi hapus kontak gue dari ponsel lo karna gue gak akan nyimpen nomor orang yang gak gue kenal! Gue gak mau ngasih orang harapan, jadi gue udah tegasin sama lo dari awal buat hapus kontak gue dan jangan chat gue lagi, oke?

Setelah mengetikkan pesan yang lumayan panjang, Raden segera memblock nomor itu. Dan menutup aplikasi whatsaap-nya, kemudian menyimpan kembali ponselnya di atas nakas.

Raden beralih untuk berbaring dan mencoba untuk menyelami alam mimpi, ia harus tidur yang cukup malam ini, untuk menyiapkan mentalnya menghadapi sikap Nayu esok hari.

RADENAYUWhere stories live. Discover now