1.1

2.2K 194 6
                                    

Gadis bermarga Kim itu sedang melihat keluar jendela, membiarkan capung berlalu lalang dan menghembuskan nafas beratnya.

Hari ini dia sendirian dirumah, orang tuanya pergi ke Gunpo dan sahabatnya sedang berkencan dengan para kekasih mereka.

Kira kira dia sedang apa?

Tuan Kim ♡

Oppa? :

: Chagi? kenapa hm?

Aku bosan . . :

: Lalu kenapa?

Apa dia kehilangan indra kepekaan?

Aku merindukanmu, ayo keluar bersama! :

: Kau mau kemana ?

Ntah, berdua bersamamu. :

: Tunggu aku lima belas menit.

Baiklah hati hati! :

Jisoo melempar ponselnya asal ke kasur dan bergegas mandi lalu bersiap siap, akhirnya ada yang mengisi kekosongan harinya.

Kimjisoo

Kimjisoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♥️ 729

Kimjisoo = Its sunday !

. . . 💭

Kimtaehyung : Hai, kau temannya Jennie?
Kimjisoo : Iya, aku temannya.
Jenniekim Kenapa kau membawa namaku?

Kimnamjoon : Jangan sombong tentang tubuhmu itu.
Kimjisoo : Pergi sana, apa masalahmu huh?!

LalisamanobanKau pasti akan pergi keluar, aku ikut Eon!
Jeonjeongguk : Lalu gunanya aku di hadapanmu apa?
Lalisamanoban : Pajangan.
Jeonjeongguk : I'm fine.
Kimjisoo : Kalian lebih terlihat sebagai musuh daripada kekasih.

Kimseokjin : Perhatikan pakaianmu Noona Kim.
Kimjisoo : Aku akan memakai jaket Oppa.

Parkchaeyoung : Wah ada yang berkencan.
Parkjimin : Kau mau juga?
Parkchaeyoung : Pergi sana, aku tak mengenalmu.

More . .

Tak lama setelah perdebatan tak guna di aplikasi berlogo kamera itu bel berbunyi, Jisoo segera bergegas mengambil jaketnya dan keluar rumah.

"Halo cantik."

Jisoo tersenyum saat melihat sang kekasih datang dengan pakaian santainya yang terlihat begitu tampan.

"Halo tampan, ayo kita berangkat."

Mereka pergi ke pekarangan rumah kediaman keluarga Kim itu dan menaiki motor Seokjin yang sudah terparkir rapih sebelumnya.

"Sudah?" Jisoo menganggukan kepalanya lucu dan Seokjin tertawa kecil melihat tingkah kekasihnya dari kaca spion.

Di perjalanan mereka terus mengobrol, penuh canda tawa dan keceriaan. Terlihat jelas kebahagiaan tercetak di wajah keduanya.

"Kita mau kemana?"

"Restoran? aku lapar."

"Kau lapar hm? baiklah kita pergi ke restoran yang biasa."

Berbelok di tikungan yang cukup tajam, mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke restoran yang sering mereka berdua kunjungi sebelumnya.

•••

"Chagi mau apa hm?"

Seokjin melihat menu dengan teliti dan Jisoo hanya melihat ke sekitar.

"Samakan saja." Mengangguk lalu Seokjin memanggil salah satu pelayan untuk memesankan pesanan mereka berdua

Setelah memesan makanan ia pun langsung kembali tempat duduk yang tadi mereka tempati dan melihat saling beradu pandang.

"Kenapa?" Tanya Jisoo pada Seokjin yang sedang menatapnya secara detail sangat detail lalu menggenggam tangannya.

Menggelengkan kepala dan mengusap surai rambut sang kekasih adalah balasan dari Seokjin untuk Jisoo yangbtengah mengerutkan keningnya, bingung.

"Kau sangat cantik, kau tau?"

Jisoo menundukan kepalanya menyembunyikan pipinya yang sudsh memerah seperti kepiting rebus saat ini dan hanya dibalas tawa kecil dari bibir sang pria.

"Jisoo."

Sang pemilik nama mendongakkan kepalanya membiarkan pipi merahnya bersemu dan menatap manik mata sang kekasih, "Aku mau membicarakan sesuatu."

"Permisi."

Jisoo mengangkat telapak tangannya seakan berkata, tunggu sebentar. Saat melihat pelayan tadi datang memberikan makanan yang mereka.

Seokjin mengangguk dan segera memakan makanan yang ia pesan tersebut dengan lahap sampai tersisa setengah porsi lagi ia memandang ke arah Jisoo.

Pikirnya gadis di depannya ini sangat cantik, bahkan sempat terpikirkan ia tak pantas untuk Jisoo.

Sebuah ide jahil terlintas di benak Seokjin, lalu ia pun membuka ponselnya dan menekan aplikasi kamera lalu diarahkannya pada Jisoo.

Sebuah ide jahil terlintas di benak Seokjin, lalu ia pun membuka ponselnya dan menekan aplikasi kamera lalu diarahkannya pada Jisoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tepat waktu!"

"Apanya yang tepat waktu?"

Jisoo tiba tiba memandang Seokjin dengan tatapan bingungnya dan membuat sang empu menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.

"Eum, bukan apa apa sayang"

Sang gadis mengerdikan bahunya dan mengangguk lalu lanjut memakan makanan yang tadi sempat terlewatkan.

"Jisoo, aku mau bicara."

"Ada apa? bicara saja."

Seokjin menarik nafasnya berat dan mengenggam tangan kekasihnya lalu diusap punggung tangannya dengan lembut.

"Aku akan–"


— 3919 —

don't leave me : jinsoo ( ✔ )Where stories live. Discover now