2.1

1.5K 139 4
                                    

"Hyung!"

Jeongguk mengetuk pintu dengan brutal membuat sang pemilik kamar yang sedang tenang mendecak kesal sambil mengehentakan kaki membuka pintu kamarnya.

"Apa?"

Pria bergigi kelinci tersebut mengangkat sebuah box pizza yang masih hangat di dalamnya dan menunjukan senyuman khasnya, "Eomma membeli ini, ayo makan bersama di kamar Hyung."

Seokjin mengerutkan keningnya sedikit tidak suka.

"Kenapa harus di kamarku?"

"Kamarku sangat berantakan."

"Lalu kenapa tak di ruang makan?"

"Appa sedang kedatangan tamu."

Mendecak pasrah dan memberikan sedikit ruang, Seokjin membiarkan adiknya itu masuk ke dalam kamarnya yang rapih.

Bersiap siaplah untuk menyaksikan kehancuran, Seokjin.

Jeongguk membuka kotak pizza tersebut lalu memakan salah satu potongannya sambil menatap Seokjin aneh.

"Hyung."

Seokjin mengangkat kepalanya menatap Jeongguk seakan mengatakan 'apa?'

"Bagaimana hubungan Hyung dengan Jisoo Noona?"

Pria berbahu lebar itu langsung tersedak makanan yang sedang ia kunyah dan dengan sigap Jungkook pun langsung memberikan segelas air minum yang telah ia bawa sebelumnya.

"Aish anak kecil seperti kau tau apa?"

"Yak! aku sudah besar hyung, lagipula Jisoo Noona kan calon Noona iparku." Ujar Jeongguk disertai godaannya

"Diam kau."

Mereka terkekeh pelan lalu melanjutkan makannya dengan sedikit candaan sambil menonton tv di kamar Seokjin.

Sampai sebuah notifikasi memecah kefokusan mereka berdua, Seokjin langsung melihat siapa yang memberinya pesan dan tersenyum.


Pretty doll (1)

: Oppa..

Ya chagi? :

: Aku rindu Oppa.

Bukankah kita baru bertemu kemarin lusa? :

: Apa rindu memandang waktu?

Haha baiklah, Nona Kim ingin apa hm? :

: Aku sedang sendiri di rumah, temani aku

Baiklah, tunggu sepuluh menit. :

: Okay Oppa.

Seokjin segera mengambil jaketnya dan kunci motor yang berada di nakas dekat tempat tidurnya, mengundang atensi Jeonggum.

"Kemana Hyung?"

"Rumah Jisoo."

Jeongguk kembali menggigit pizza yang ia genggam dan menatap Seokjin dengan tatapan yang sulit diartikan membuatnya bergidik ngeri.

"Selamat berkencan."

"Jeon Jeongguk, ku tandai kau."

Ia terkekeh dan membiarkan Seokjin pergi, berpamitan pada Nyonya Kim lalu keluar rumah menaiki motor besarnya.

•••

"Permisi."

Seokjin menekan bel dan menunggu pintu terbuka, setelah beberapa menit kayu itu terbuka mundur dan menunjukan wajah cantik kekasihnya.

"Lama sekali, kau benar benar sendiri?"

"Iya, ayo masuk."

Seokjin masuk ke dalam dengan sopan sambil melirik ukiran di sekitarnya, membiarkan Jisoo pergi ke dapur mengambil cemilan.

Hari ini mereka akan bersantai sambil menonton film yang sudah Jisoo tunggu cukup lama rilisnya. Bersandar di pundak Seokjin, Jisoo mencari posisi nyaman dan fokus pada filmnya.

"Oppa! lihat pria itu jahat sekali, membiarkan kekasihnya kedinginan sendirian."

"Itu hanya film sayang."

"Bagaimana jika kau yang seperti itu padaku?"

"Memang kau akan lakukan apa hm?"

•••

Mereka sedang berada di sebuah rumah tua tak berpenghuni. Niat mencari seseorang yang memberi pesan kemarin namun sang wanita bergidik takut, "Oppa aku takut."

Seketika Seokjin menghilang dari hadapan Jisoo dan ia langsung beranjak memberanikan diri disertai rasa takut yang berat.

"Oppa, kau dimana? jangan bercanda, aku takut!"

Jisoo mencari ke salah satu sudut dan tak menemukan apapun, namun ketika ia melihat ke arah barat Jisoo melihat sesuatu yang sebelumnya tak ia lihat. Seperti bayangan hitam sebelum hilang karena angin menerpa.

"Dingin.. "

Seseorang datang membekap Jisoo dari belakang, dengan sekuat tenaga ia memberontak namun sia sia. Jisoo telah tak sadarkan diri.

"OPPA!"

Seokjin melirik tepat dimana kekasihnya tiba tiba memeluknya dengan erat disertai keringat dingin yang bercucuran di keningnya.

"Hey? aku disini, kenapa?"

"Oppa.. "

"Ya sayang?"

"Don't leave me."

Mengerutkan keningnya, Seokjin memberikan segelas air putih yang sudah ada di depannya sejak tadi, "Tenanglah minum ini."

Kembali memeluk Jisoo dengan erat saat ia menghabiskan minumnya dengan tergesa, Seokjin dapat merasakan tangisan kekasihnya.

"Oppa.. "

"Ssstt kau mengantuk, diam dulu."

Ya, Jisoo hanya bermimpi.




— 111219 —

don't leave me : jinsoo ( ✔ )Where stories live. Discover now