Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
♥️ 1938
Kimjisoo = "Eonnie, kau cocok menjadi lucifer." 👿 Lalisamanoban
. . . 💭
Parkchaeyoung : HAHAHAHA Lisa terbaik 🤪 — Kimjisoo : Kadang aku menyesal mengangkat kalian sebagai adikku.
Kimjunmyeon : Halo Jisoo, kekasihmu tampan juga. — Kimjisoo : Halo, dia serakah akan ketampanan itu kau tau.
Lalisamanoban : Ucapkan terima kasih pada editor Lisa. 😎 — Kimjisoo : Sama sama.
Jeonjeongguk : Kudengar kalian akan berkencan. — Kimjisoo : Ya, lima menit lagi.
Parkjimin : Ayo berkencan juga. Parkchaeyoung — Parkchaeyoung : Kau membuatku naik tiga kilogram minggu lalu Jimin–ssi. — Parkjimin : Lalu kenapa? — Kimjisoo : Kau menggagalkan dietnya dan itu sangat menyebalkan.
Kimseokjin : Tampan sekali aku disana. — Kimjisoo :Keep dreaming Oppa.
Jenniekim : Kau lebih cocok memanjangkan rambutmu. — Kimjisoo : Haruskah aku menggunakan minyak rambut mujarab?
Imnayeon : Kalian sangat cocok, cepat menikah. — Kimjisoo : aku bahkan baru memulai semester baru..
more . .
Hari ini dua orang yang sedang dimabuk cinta berkencan lagi dan lagi.
Sebenarnya Seokjin sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit sekitar satu minggu yang lalu, maka dari itu Jisoo baru berani mengajaknya keluar sekarang.
Gadia itu sedang merias dirinya kali ini, menggunakan make up tipis yang menarik menurutnya. Tak perlu di deskripsikan, pikiran Jisoo akan tetap 'Jisoo is pretty.'
Setelah ia siap Jisoo pun langsung berpamitan pada Nyonya Kim sesaat sebelum mengetahui Seokhin sudah menunggunya dari tadi di ruang tengah.
"Imo, aku izin membawa Jisoo keluar."
Seokjin membungkuk dan tersenyum pada Nyonya Kim yang langsung dibalas oleh senyuman hangat.
"Hati hati ya, jangan pulang terlalu larut."
"Eomma aku pergi dulu, jaga dirimu."
•••
Mereka berdua berada di mobil sekarang, masih sibuk menggenggam tangan satu sama lain dengan Seokjin yang sibuk menyetir dan Jisoo yang fokus melihat pemandangan Seoul.
Mereka berdua tersenyum dengan alasan yang sedikit tidak jelas, yah biarkan saja mereka menggila dalam imajinasinya.
"Oppa, kita akan kemana?"
Seokjin melirik Jisoo sebentar dan kembali fokus menyetir, "Tempat yang indah."
Jisoo mengangguk dan tersenyum, lagi. Hari ini mereka banyak sekali tersenyum, mungkin karena sudah berminggu minggu tak bertemu.
"Hobi sekali menggenggam tanganku."
"Kau kan kekasihku."
Sang pria mengusap punggung tangan Jisoo dan membuatnya seperti kepiting rebus sekarang.
"Ayo turun, chagi."
Seokjin membukakan pintu untuk Jisoo dan menjulurkan tangannya yang langsung dibalas oleh genggaman tangan dan senyuman hangat.
"Kita akan kemana?"
"Ikuti saja."
Mereka berjalan ditengah daun daun yang berserakan yang terdapat di jalanan ini, hari ini musim gugur omong omong.
Setelah beberapa menit berjalan mereka pun sampai di sebuah tempat seperti bioskop outdoor yang dihiasi lampu gantung cantik dan banyak sofa disana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau menyukainya?"
Melihat wajah terkagum kekasihnya, Seokjin mengusap kepala Jisoo dengan lembut yang dibalas senyuman hangat sang kekasih.
"Kau yang menyiapkannya?"
"Tentu."
"Serius? terima kasih Oppa.
Jisoo memeluk erat Seokjin sambil melirik setiap sudut tempat ini, terasa sekali badannya diangkat Seokjin menuju salah satu sofa dan memutarkan film romantis.
Kimseokjin
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
