Libur itu Tidak Ada

1.2K 108 19
                                    

Genre: Slice of Shit | Jumlah kata: 264


Ketika saya masih belia, kegiatan menulis hanya sekadar pelarian. Karena anime favorit saya kala itu (selain Princess Tutu) Kamisama Karin-chu, tidak memiliki akhir yang memuaskan sehingga saya mendaur ulang ceritanya dalam novel setebal 250 halaman.

Tidak membanggakan, karena draft tersebut akhirnya saya buang di dasar file-file gagal sebagai monumen tak dikenang.

Hingga kini menulis masih jadi tempat pelarian. Tidak sesakral kala saya bergabung dengan Kemudian[dot]com pertama kali, di mana semua kesalahan tulis adalah dosa yang tidak termaafkan. Iya, saya sempat jadi kritikus abal-abal yang kerjaannya mem-bully atas dalih melatih-mental-penulis-agar-perkasa. Hanya karena sebelum memutuskan serius menulis, saya sempat di-bully dengan segala bentuk kritik kejam.

Sakit, tetapi efektif menaikkan skill karena saya dituntut bagus atau mundur.

Sekarang saya berada di masa menulis sebagai hiburan. Mungkin makna menulis sebagai penyampai gagasan atau sekadar penyentil empati dan simpati hanya ada di pundak penulis yang ingin membotakkan kepala (termasuk saya barangkali, setelah jemuran kering, dan godzilla menyerang Indonesia).

Idealisme memang mahal dan sulit membaur. Di grup Dimensi Kata sendiri, kami bertujuh lebih cemerlang bersolo karir ketimbang nge-boyband bareng. Album pertama kami Pencuri Mimpi¸ terjual habis 50 eksemplar dan tidak akan dicetak lagi. Selain malas mencetak ulang dan menanggapi permintaan terlambat, kami sengaja karena kami yakin, langka itu berharga.

Nantikan saja comeback-nya! (Jika rembukan lima abad itu beres dan kami sepakat mau menjual harapan atau angan setelah mimpi).


Sebenarnya saya cuma kangen masa lalu. Dipikir lagi, cerpen-cerpen saya kebanyakan ditulis ketika aktif di Dimensi Kata dan Kemudian[dot]com. Padahal kenangan itu cuma imajinasi, kenapa rasanya nyata menghujam dada? Apakah saya kurang minum air gula.

Sebelum Cahaya Tidak Ada [Kumcer] [Tamat]Where stories live. Discover now