10. The Devil's Know That

4.3K 416 10
                                    


Budaya kan vote sebelum baca kak buat cerita juga perlu banyak tenaga loh, tolong hargai ya^^

_______________________________________

"Tumben nunggu bang?" Tanya Lisa dengan bingung.

Jadi, sekarang Lisa sama Rose baru keluar dari kelas dan merasa terkwjut saat melihat atensi abang kedua Lisa, Mingyu yang berdiri dengan santai di depan kelas mereka.

"Yang nunggu lo sapa coba?"

Lisa bertambah bingung. Kalau bukan nunggu Lisa yang berstatus menjadi adik nya, terus abang nya yang agak item ini nunggu siapa lagi? Pacar? Emang punya?

"Terus nunggu siapa?"

"Rose, lo bareng gue."

Lisa kaget dan menoleh ke Rose yang juga merasa kaget, jadi mereka berdua sama-sama kaget, saling kaget, intinya terkejut.

"Gu-e?" Tanya Rose memastikan sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Emang ada nama Rose yang lain disini?" Balas Mingyu.

"Eh- kagak usah bang, gue balik sama bang-"

"Gua udah ijin sama Chanyeol dan dia udah ngebolehin juga." Jawab Mingyu yang mengetahui arah pembicaraan Rose.

"Udah kagak usah banyak tanya, ayo!" Ucap Mingyu yang kemudian menarik tangan Rose untuk segera mengikutinya meninggalkan Lisa yang masih tampak mencerna situasi yang aneh ini.

"Eh bang!" Teriak Lisa yang baru mendapatkan kesadarannya saat mendapati Rose sudah tidak disampingnya.

Mingyu yang mendengar menghentikan langkahnya dan secara otomatis Rose yang di tarik pun berhenti.

"Kenapa?" Tanya Mingyu ke Lisa.

"Terus gue balik sama siapa?"

Padahal kan niatnya hari ini dia pulang numpang jemputan Rose. Kalau Rose dibawa Mingyu, Lisa gimana pulangnya coba?

"Hp lo udah canggih kan? Pesen gojek sana!" Ucap Mingyu santai dan melanjutkan langkahnya dengan cepat meninggalkan Lisa yang tanpa sempat memprotes.

"Hp gue mati dan gue gak ada duit, setan!"

Pengen nangis aja Lisa rasanya. Abangnya gak guna banget, sumpah.

Ini yang adek nya siapa sih sebenarnya!?







"Rose." Panggil Mingyu memecah keheningan di mobil.

"Iya saya, eh bukan, maksudnya, emmm anu kenapa bang?" Jawab Rose gugup.

"Lisa kenapa?" Tanya Mingyu fokus nyetir.

"Apanya yang Lisa kenapa?" Ya Rose orangnya emang gini. Jangan kaget. Mingyu yang udah mengenal sifat Rose dari cerita Lisa pun dapat memakluminya.

"Kemaren dia pulang bareng lo kan? Ada apa sampe Lisa pulang-pulang banting pintu sambil nangis kenceng?"

Rose yang keinget jadi keringet dingin.

"Nga-ngak tau bang." Aduh, gimana coba. Dia udah janji sama Lisa. Ini kalau dia cerita, dia bakal dimutilasi Lisa. Kalau dia bohong terus ketahuan, dia bakal habis ditangan Mingyu dan juga Suga. Rose jadi bingung memilih cara kematiannya.

"Gua tau lo boong." Jawab Mingyu dingin yang membuat Rose jadi pengen nulis surat wasiat sekarang juga.

"Emmm, i-itu Li-sa pu-pu-pu-tus sama Ha-ha-hanb-bin." Jawab Rose terbata-bata karena takut.

Ckriittt

Mingyu memberhentikan mobil nya mendadak di pinggir jalan. Rose jadi kaget karena hampir aja kepala nya benjol.

"Kenapa?" Tanya Mingyu menjadi lebih dingin.

"Lisa ngeliat Hanbin selingkuh sama Jennie di kafe, bang" Ucap Rose ragu-ragu.

Mingyu membuang nafas kasar kemudian tersenyum mengerikan, kayak pedofil eh psikopat di film-film.

"Lo yang nyari gara-gara, Hanbin Aryadinata." Ucap Mingyu dengan suara pelan namun menusuk.

Rose seketika merinding. Seketika dia menyesal telah memilih untuk dimutilasi Lisa.

Hu hu mama, Rose mau pulang aja.

"Bang, kayaknya gue ngompol deh."

"Hah!?"



























Yah, Rojeh.....
....
...
..
.

Yah, Rojeh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bad; the worst script in my life [MASA REVISI]Where stories live. Discover now