Part 3 - Yugyeom's Attack

10K 613 43
                                    

"Halo? Yoo, Daniel! Gimana sama perkembangan showroom gue di Vegas? Katanya Lamborghini Gallardo mau nambah unit, ya?"

Namjoon yang sudah memakai tuxedo sedang berbicara dengan Daniel di telepon, salah satu rekan bisnisnya. Sambil menyesap kopi hangat buatan Seokjin, ia mengemas beberapa keperluannya selama seminggu ke depan menuju Las Vegas. Iya, dia lebih milih kerjaan dari pada liburan bareng anak-anak bities.

"Minum dulu baru ngomong, Sukijan!" Seokjin ngebilangin Namjoon tapi jatohnya ngegas kayak bajaj.

Iyain aja dari pada Namjoon di usir dari Mansion, nanti nggak bisa pegang-pegang Kookie lagi dong.

"Lo mau pergi, Joon?" tanya Yoongi. "Di Seoul 'kan masih banyak kerjaan?"

"Gua udah minta handle ke Jimin, kok. Berhubung mobil ada yang nambah di Vegas, pasti diadain acara invitation saham-ers di sana, gua nggak bisa kalo nggak dateng."

Hoseok tersenyum penuh arti, ini nih yang ditunggu-tunggu dari tahun ke tahun. "Bagus deh lo pergi, biar saingan gua berkurang buat halalin Kookie."

Plak.

"Langkahin dulu mayat Yoongi, gih!" sergah Seokjin, tadi dia mukul Hoseok make sodet yang masih ada minyaknya bekas numis sayur kol (tanpa daging ...).

Anjing!

Yoongi mau protes ceritanya, masa mayat dia mau dilangkahin :( pas mau marah pake nada rap terbaru, ada dua tangan yang tiba-tiba nyubit pipinya dari belakang.

"Morning, Daddy. I miss your gummy smile."

Kookie ikut bergabung bersama yang lainnya di sofa. Jimin sama Taehyung juga nyusul masih ngumpulin nyawa.

"Hello, Bunny! I miss you too."

Yoongi mendaratkan ciuman di kening Kookie, nggak lama sih, soalnya Kookie langsung jalan ke pantry bantuin Seokjin bikin Sandwich isi cinta, eh isi sayur kol, eh isi daging Asap maksudnya.

"Hai, Pretty Baby Kookie. Nyenyak tidurnya bareng kutu kupret?" Seokjin nyium bibir Kookie singkat.

"Nyenyak dong My Handsome Daddy Seokjin. Hihihi." Yeeeh, ini buntelan kelinci malah maen bales-balesan nama panggilan sama Seokjin. Mana tahan di kasih manis-manis kaya gini.

"Oh, ya. Namjoon nanti mau pergi, minta jemput sama Yoongi aja ya ... kalau dia nggak bisa, minta jemput sama Jimin atau Taehyung aja, ya?"

Kookie berhenti motong-motong selada buat bikin sandwich, bibirnya mengerucut lucu. Pundak sempitnya sengaja membungkuk lesu, padahal dia ingin sekali kumpul bareng nggak cuma hari Sabtu dan Minggu aja. "Ah, semuanya sibuk ninggalin Kookie, nih!"

Seokjin terkekeh gemas, ia pun menangkup wajah Kookie yang mirip kelinci itu dan membawanya duduk diatas pantry. "Kookie harus ngerti ya, kita berenam punya pekerjaan masing-masing. Kita mau buat Kookie seneng, nanti kalo udah bener-bener liburan baru deh semuanya bisa kumpul."

Kookie hanya mengangguk paksa, memang semua kakaknya punya kesibukan masing-masing. Kookie harus mengerti dan jadi adik yang baik. "Kalau sudah besar, Kookie mau seperti kalian. Punya pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, biar Kookie bisa beli susu pisang yang banyak!"

Badan mungil Kookie direngkuh posesif, entah dari mana Namjoon langsung memeluknya begitu erat. Sambil membubuhkan beberapa ciuman di sekitar kening dan pangkal leher, Namjoon berkata, "Eits, siapa yang bilang mau beli susu pisang yang banyak? Kookie nggak usah capek-capek beli, biar Kakak yang beliin kalo perlu sama pabrik-pabriknya."

"Ih, takabur!" sergah Seokjin. "Inget ya, saham gua juga bisa beliin Kookie susu pisang ampe ke akar-akarnya."

"Tuh, sama-sama takabur, kan..."

Our Little BoyWhere stories live. Discover now