05. First Snow

3.9K 309 21
                                    

Title : First Snow
Genre : Romance
Rated : T
Author : Just-Tya
Song :First Snow

.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Kaki jenjangnya terus melangkah, di temani cahaya lampu di sepanjang jalan seorang diri. Matanya mengedar, menetap beberapa orang yang terlihat bahagia di hari pertama salju turun.

Sebelah bibirnya tertarik ke atas, membentuk senyum tipis, ketika ia kembali mengingat seseorang di tahun lalu. Sudah setahun lalu tapi ia masih berjibaku dalam masa lalu, bahkan ia masih mengingat ucapannya "Aku merasa kesepian" dan seseorang itu datang menemuinya—sekedar menemaninya yang hanya duduk manis di salah satu kedai.

"Mark Lee.." bibirnya berucap lirih, dan kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti.

Tangannya mengeratkan kembali jaket kebesaran miliknya, mengusap beberapa kali telapak tangannya, mencoba memberi kehangatan di setiap gesekannya.

Kedai yang masih sama. Renjun tersenyum tipis ketika ia di sambut decing lonceng dan kedai terlihat sepi dari biasanya, mungkin karena hari ini adalah hari pertama salju turun, membuat beberapa orang lebih memilih menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga, tidak seperti dirinya yang justru lari dari rumah yang terasa sangat sepi miliknya.

Ia mendesah panjang, ketika berhasil duduk di sudut kedai dengan jendela besar menghadap jalan bersalju setelah usai memesan. Hari yang begitu dingin. Ia bergumam—bersenandung kecil sembari menatap bulir salju yang terus turun, berlomba untuk menutupi jalanan dengan putihnya.

Ia tersenyum simpul, ketika pesanan miliknya datang. "Dua gelas cokelat hangat di temani sepiring kue wafel dengan lelehan cokelat di atasnya. Sedangmenunggu seseorang?" Bibirnya mengulum senyum tanpa berucap, tidak ada niatan membalas.

Pelayan muda itu mengangguk maklum. "Baiklah, nikmati hari pertama salju turun di kedai hangat kami, semoga harimu menyenangkan.." Renjun mengangguk sebagai responsketika pelayan kedai mulai beranjak pergi—sekedar beramah-tamah pada adik tingkatnya yang bernama Park Jisung.

Decing lonceng berikutnya mengambil atensinya pada asap yang mengepul dari segelas cokelat hangat miliknya, seorang pemuda dengan perawakan tegap dengan jaket bertudung hitam masuk—dengan beberapa bulir salju yang menempel pada jaket parasut yang terlihat hangat itu.

"Apa aku terlalu lama?"

Renjun menggeleng, memberi senyum tipis menyambut teman lamanya yang kembali menemaninya di hari pertama salju turun.

"Tidak hyung.."

Mark tersenyum tipis, mengambil salah satu cangkir porselen di atas meja. "Untukku kan?" Renjun mengangguk mengiyakan.

BEAUTIFUL TIMES [MARKREN]Where stories live. Discover now