01 (klara)

34.8K 533 9
                                    

Disinilah aku sekarang duduk di depan meja rias. setelah menerima untuk menikah dengannya. anak majikanku.

Majikanku sendirilah yang memintaku untuk menjadi pengganti colon istri anaknya yang kabur di hari pernikahan mereka yang akan di langsungkan beberapa jam lagi.

Ku biarkan para penata rias mendandaniku. berbagai makeup di poles ke wajahku hingga sampai polesan terakhir.

Kupandangi diriku dari pantulan cermin. gaun pengantin yang kukenakan begitupas di tubuhku. sangat cantik
"Apakah ini diriku" batinku. karna aku tidak percaya itu adalah diriku.

hingga suara teguran seseorang mengagetkan ku.
"Kla, sudah selesai belum dandannya?, orang orang sudah pada nungguin kamu turun kebawah" ucap bu ririn,majikanku.
"sudah bu" jawabku kikuk sambil membalikan badanku menghadap bu ririn yang sedang memandangku.

bu ririn memandangku begitu lekat. dari bawah sampai ke atas. seolah tidak percaya kalau aku klara bembantunya.
"ini beneran kamu klara?,kamu sangat cantik pakai gaun pengantin, pas ditubuh kamu" ucap bu ririn sambil mengelilingiku.

"ya sudah kita turun kebawah, semua orang sudah menantikan, kedatangan mempelai wanitanya yang cantik ini" ucap bu ririn sambil tersenyum menggodaku.

aku hanya bisa tersenyum. sambil menenangkan debaran jantungku. badanku bergetar saat bu ririn membawaku kelur dari ruangan makeup
"Jangan takut, semuanya akan baik baik saja, percayalah klara" kata bu ririn menenangkan ku. aku hanya menganggukkan kepala sambil tersemyum. hatiku sedikit lebih tenang mendengar ucapannya.

"Ya semoga kedepanya baik baik saja" batinku berharap

tanpa terasa aku sudah berjalan sampai ditenggah tangga. kupandangi semua orang yang ada di bawah. hingga pandangan ku tertuju pada rey anak majikanku. dia sudah berdiri di atas altar. dia terlihat sangat gagah dan tampan. jas hitamnya yang menambah kemaskulannya. dengan di padukan dasi kupu kupu bewarna hitam.

aku manatapnya kagum sampai mata kami saling bertubrukkan. dia memandangku dengan tatapan yang sulit untuk ku artikan. aku bergidik ngeri antara grogi dan takut.

tanpa terasa ku sudah di depan altar. bu ririn yang di sebelah kupun mengelus lenganku dengan lembut mencoba menyalurkan ketenangan kepadaku
"tenang semuanya akan baik baik saja" ucapnya sama seperti tadi. aku tersenyum sebagai jawabanku.

aku di sambut uluran tangan pak imam yang menjadi waliku. Pak imam yaitu supir pribadi pak hazan suami bu ririn.

aku menyambut uluran tanggan pak imam dan membawaku kehadapan calon suamiku.
"Jaga baik baik klara ya den, walaupun klara bukan anak saya tapi saya sudah menganggap klra sebagi anak saya sendiri" ucap pak imam kepada rey.
rey mengangguk sebagai jawaban.

Setelah pak imam undur diri. menyerah kanku sepenuhnya kepada rey.
rey menatap tajam ke arahku. rahangnya mengeras .tanganya terkepal menahan emosi.

Seketika nyaliku ciut. jujur aku takut di tatap seperti itu . suara pastor mengagetkanku. "apa kalian siap mengucap janji suci petnikahan" ucap pastor bertanya kepada kami.

"Apakah aku siap. apakah keputusan ku tepat" batinku betanya tanya

"Ya aku siap" jawab rey dengan suara dingin. pastor menunggu jawabanku.

Rey lagi lagi menatapku dengan tajam memperingatiku. sudah terlambat untuk mundur.

"Ya a..aku siap" jawabku ragu.

Setelah kami mengucap janji suci.
terdengar suara tepukan tangan sangat meriah. "sekarang kalian sudah menjadi sepasang suami istri yang sah. silahkan kamu mencim istri kamu" ucap pastor

rey perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku perlahan tapi pasti bibirnya mengecup bibirku sekilas .
hanya sebuah kecupan ringan tapi membuat jantungku berdetak kencang "first kiss ku" batinku. ya ini adalah ciuman pertamuku.

suara tepuk tangan terdengar kembali setelah rey mengecup bibirku.

*****

kini aku berdiri di pelampinan menyambut para tamu undangan yang datang memberi selamat kepada aku dan rey.

Rey membisikan kata kata yang membuat ku bergidik ngeri dan takut "jangan harap setelah ini kamu akan hidup bahagia, justru aku akan membuat hidupmu menderita" ucap rey berbisik.
aku menelan slavina dengan susah payah mendengar ucapan rey.

"Dan jangan harap aku akan menerimamu sebagai istriku. dimataku kamu tetaplah hanya seorang pembantu. Kamu mengerti"
Ucap rey berbisik tapi terdengar tegas

aku menganggukan kepala tanda mengerti "dan jangan menampilkan wajah muram seperti itu, senyum" peringatnya lagi

Aku mencoba tersenyum meski itu berat.
Sambil berdoa semoga ini semua hanyalah mimpi buruk belaka...

Tbc

🙏🙏🙏 maaf ya semuanya kalau tulisan ku masih berantakan dan ceritanya gak nyambung karna ini cerita pertamaku🙏🙏😶😶

Kalau ada yang kurang dalam kata katanya harap maklum🙏🙏🙏🙏

He Hurt Me But I Love HimWhere stories live. Discover now