14

768 20 0
                                    

Awas typo bertebaran dimana mana

🌾🌾🌾🌾

"Dasar anak tidak berguna, sini kamu" seru seorang wanita
"ampun aunty aku tidak sengaja"mohonnya, tapi tidak di dengar wanita itu.

Dia menarik tangan anak itu ke gudang setelah sampai gudang dia langsung mendorong nya hinga jatuh sampai meringis kesakitan.

"Kamu harus dihukum" katanya "ampun aunty aku tidak sengaja hik.." mohonya sambil menangis "tidak sengaja katamu!" Bentak wanita itu, anak itu semakin menangis sambil menyatukan kedua tangannya memohon supaya di maafkan .

"Kamu tau apa kesalahan kamu?kamu merusak jam tangan saya!!"bentaknya. "Aunty aku tidak sengaja merusaknya mohon maafkan aku" ucap anak itu.

"Nggak kamu harus dihukum" ucapnya,
Dia mencubit lengannya hingga lebam setelah itu dia mengabil cambuk yang sering digunakan untuk menyiksa anak itu.

"Kumohon aunti jangan lagi hik.." mohonya, seakan tuli wanita itu tidak peduli, wanita itu mencambuk anak itu.

Splass..splass..splass

Berkali kali cambuk dilayangkan ke anak itu hingga anak itu terluka, belum sembuh luka lamanya kini dihiasi luka baru lagi.

"Hik... sakit aunti hikk... udah cukup aunti hik.." mohonya lagi, tapi lagi lagi tidak didengarkan oleh wanita itu, malah makin kencang mencambuk nya.

Splassss...

Hingga hampir anak itu kehilangan kesadaranya "oke cukup untuk hari ini mainnya" kata wanita itu, kemudian melenggang pergi sambil tertawa seperti orang gila.

Anak itu menghela nafas lega setelah auntinya keluar,
"Mah, pah kapan kalian pulang?, Rey disini tersiksa Rey nggak tahan lagi dengan sifat adik mama, adik mamah tidak sebaik yang kalian kira" gumamnya.

Cuman karena tidak sengaja merusak jamtangan auntinya yang tergletak di meja makan, saat dia mau makan tak sengaja dia menggolnya hingga jatuh kelantai hingga kacanya pecah, auntinya dengan tega menghukupnya padahal dia keponakannya sendiri yang masih berumur 8 tahun.

Tok..tok..

Lamunan Rey buyar kala mendengar pintu diketuk
"Shit kenapa harus ingat lagi sih" gumamnya.
"Rey sudah bangun belum? Ini mamah" ujar mamahnya "udah mah" balas Rey, mamahnya masuk kedalam "kalau gitu bersih bersih setalah itu turun kebawah sarapan" ujar mamah nya "iya mah" balasnya.

Mamanya keluar, Rey bergegas kekamar mandi, setelah berkutat di kamar mandi Rey langsung siap siap turun kebawah untuk sarapan.

Setelah sampai di ruang makan, seperti biasa sudah berkumpul semua, oh ya satu lagi klara juga ada di situ "ck ngapain perempuan itu ikut sarapan sih mengganggu pemandangan saja" gumamnya.

"Oh Rey sini duduk" ujar mamanya, Rey kemudian duduk, Klara dengan cekatan mengambilkan nasi untuk Rey, "koko mau pake lauk apa?" tanya Klara, Rey sesaat tertegun dengan perlakuan Klara padanya, dan memandang Klara dengan rumit.

Setelah sadar, Rey menunjuk ikan asam manis, Klara langsung mengambil kannya, setelahnya merekan makan dengan tenang hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

"Aku selesai"ujar Rey, beranjak dari duduk nya "mah, pah aku berangkat" pamit Rey ke orang tuanya, orang tuanya mengangguk, Rey kemudian pergi dari hadapan mereka.

Orang tua Rey melirik Klara yang menundukan kepalanya, orang tua Rey menghela nafas kasar , kenapa Rey tidak berpamitan pada Klara bagai manapun juga Klara istrinyakan, "yang sabar ya Klara, menghadapi sifat Rey" ujar ayah mertuanya. Klara mengangguk, tiba tiba Klara berdiri setelah mengingat sesuatu.

"Mah, pah Klara duluan" pamit Klara. Sepasang suami istri itu mengangguk, Klara pergi dari hadapan kedua mertuanya .

"Semoga dengan kehadiran Klara, anak kita bisa berubah ya pah" ujar istrinya, "iya semoga saja sifat anak kita berubah menjadi lebih baik" harap suaminya.

"Mamah tidak akan keberatan kalau nanti Rey berpindah keyakinan yang sama dengan Klara nggak papa asalkan Rey berubah menjadi lebih baik dan bahagia pah, mamah sedih melihat anak kita sekarang maupun dulu" ujar istrinya.

Ririn langsung berubah menjadi sedih kala mengingat dulu, sebagai ibu rasanya ia telah gagal, hasan langsung membawa Ririn kepelukannya.

Ia tau apa yang tengah istrinya rasakan, karena
ia pun sama merasakan apa yang istrinya rasakan saat ini, "uadah itu semua masa lalu, yang terpenting masa sekarang, ambil pelajarannya dan hikmahnya supaya di kemudian hari tidak terulang lagi " nasehatnya.

Di tempat palkiran tepatnya halaman, Rey memperhentikan gerakan tangannya saat mau membuka pintu mobil, mendengar triakan seorang perempuan yang sangat ia kenal, "koh Rey tunggu, tasnya ketinggalan" triak Klara.

Rey kemudian membalikan badan, Klara menyodorkan tasnya ke Rey dan dasinya, ternyata bukan hanya tasnya yang ketinggalan dasinya juga ketinggalan.

Tiba tiba Klara memakaikan dasinya dengan rapi, membuat Rey terkejut , setelah selesai memasangkan dasi, Klara mengambil tangan Rey dan menyalaminya kemudian mencium punggung tangan Rey.

belum selesai Rey terkejut, kini dibuat terkejut lagi dengan perlakuan Klara kepadanya.

"Hati-hati di jalan koh, jangan ngebut bawa mobilnya" ujar Klara, setelah mengatakan itu Klara berbalik dan langsung masuk kedalam rumah.

Menutup pintu dan menyenderkan tubunya ke pintu sambil tangannya memegang dadanya yang bergemuruh hebat.

"Ya Allah apa ini" tanyanya, "sadar Klara kamu dengan dia berbeda ada tembok yang dengan kokoh menghalanginya" gumamnya, "Rey berdoa dengan menyatukan kedua tangannya sedangkan aku mengadahkan kedua tangan. Kita sama-sama mengucap amin tapi cara kita berbeda" monolognya .

"Dan ingat kamu sudah punya tunangan, tidak seharusnya kamu menyukai laki-laki lain" peringatnya pada diri sendiri.

Sedangkan diluar Rey masih dengan terkejutannya. Setelah sadar Rey langsung masuk ke mobil dan menjalankannya menuju kantornya.

Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke kantor.

Rey keluar dari dalam mobil, setelah sampai dikantornya, Rey berjalan menuju ruanganya. banyak karyawan yang menunduk memberi hormat pada atasannya.

ada juga yang menyapa, Rey hanya mengangguk sebagai jawaban.

Rey masuk ke lift khusus CEO. memencet tombol 25 yaitu ruangannya berada. setelah sampai diruangannya Rey duduk di kursi kebesarannya.

Tok..tok..

suara pintu di ketuk, "masuk" ujar Rey. ternyata Hans sekertarisnya. "ada apa hans?" tanya Rey.

"Sepuluh menit lagi ada miting dengan klaien pak" balas Hans, "hm urus saja apa yang diperlukan" printah Rey.

Kemudian Hans undur diri, setelah sampai diluar Hans mendumel "punya bos irit bicara sekali nggak ada basa basinya" dumel Hans.

untung dumelanya tidak terdengar Rey, kalau sampai terdengar oleh Rey. Habis kamu Hans di hajar.

🕊🕊🕊🕊

Hai ketemu lagi sama aku. Maaf lama ngilang dan up, biasa ngurus bocil jadi nggak ada waktu.

Pasti udah pada nggak ngerti jalan critanya

Makasih yang sudah mengikuti crita gaje ini.
Kasih saran dan kritiknya ya. Komentar dan vote nya ya.

Sampai jumpa lagi

♥️♥️♥️♥️

He Hurt Me But I Love HimWhere stories live. Discover now