11

4.2K 91 5
                                    

Typo bertebaran dimana mana

Selamat membaca

⚘⚘⚘🍁🍁🍂🍂

   Klara duduk termenung di pinggir ranjang memikirkan apakah ia akan di hukum lagi oleh Rey atau tidak, ia sangat ketakutan.

Tiba tiba kamarnya terbuka mengagetkan Klara yang sedang melamun.
"Sini kamu" ucap Rey sambil menarik lengan Klara secara kasar membuat Klara mengaduh kesakitan karena luka sayatannya belum sembuh mungkin keluar darah lagi "Koh Saya mau di bawa kemana?" Ucap Klara.

"Udah jangan banyak tanya!, dan ikut aku!" Seru Rey
Membuat Klara ketakutan, Rey terus menarik lengan Klara kasar dan membawa nya keluar kamar.

Sampai di lorong lorong kamar banyak pasang mata yang memperhatikan mereka  dan bisik bisik "Klara kenapa lagi itu lenganya ditarik tarik tuan muda ?" Ucap salah satu pelayan "tidak tau mungkin membuat masalah lagi ke tuan muda" jawab pelayan yang satunya.

Rey mendengar percakapan mereka dan menatap tajam pelayan itu "apa kalian di bayar hanya untuk bergosip hah!" Seru Rey, Pelayan itu pun ketakutan dan pergi.

Setelah itu Rey berjalan lagi menuju ke kamar Klara "masuk!" Seru Rey, setelah sampai di depan kamar.

   Rey melepas cengkraman tanganya di lengan Klara secara kasar lalu mendorong Klara masuk ke kamar, membuat kaki Klara terbentur pinggiran ranjang, dan jatuh terduduk Klara pun mengaduh kesakitan.

Klara takut dan semakin takut saat Rey menutup pintu dan menguncinya, terus berjalan ke arahnya, badanya gemetar ke takutan apakah akan di cambuk lagi atau disayat.

Kalau dihukum lagi bekas lukanya akan terbuka kembali. "Koh saya mau di apain lagi, jangan hukum saya lagi" ucap Klara.

Rey mengambil belati kecil di saku clanaya, mendekat ke Klara dan berjongkok di hadapannya sambil memainkan belatinya di depan Klara.

"Aku tidak akan menghukum mu jika kamu menuruti semua perkataan ku maka kamu akan di bebaskan dari hukuman" kata Rey
Klara mengangguk kan kepalanya.

"Jika kamu tidak menuruti perkataan ku maka belati ini akun menyayat wajahmu, gimana mungkin wajahmu akan bagus jika aku menghiasnya sedikit goresan " ucap Rey.

Rey mencondongkan belatinya ke pipi kemudian rahang, sedikit menekan maka pipi dan rahang Klara akan terluka.

Rey berdiri lalu tersenyum bukan lebih tepatnya menyeringai lalu kemudian tertawa terbahak bahak ntah apa yang di tertawakan mungkin dia sudah gila.

Badan Klara langsung tegang kemudian menggigil mendengar tawa Rey dan membayangkan ucapan Rey barusan.

"Koh Rey gila, kejam, brengsek , ntah apa yang pantes sebutan untuk dirinya" Ucap Klara dalam hati.

Setelah tawa Rey reda Rey berjongkok lagi dahadapan Klara "jadi kamu mau menuruti perkataanku" ucap Rey.

"Saya akan meuruti perkataan koh Rey" jawab Klara takut takut "dengar jika nanti mamaku kesini dan tanya macem macem, kamu harus jawab ya dan jangan bilang macem2 mengerti" kata Rey.

"Saya mengerti" jawab Klara. "Bagus sekarang kamu naik ke atas ranjang dan tiduran, pura2 lah sakit" kata Rey.

Klara naik ke atas ranjang seperti yang di suruh oleh Rey. Tidak lama pintu di ketok "tok... tok... Kla kamu di dalam?!" Seru bu Ririn "ibu masuk ya!" seru bu Ririn lagi.

Bu Riri  memutar kenopnya tapi tidak bisa karna di kunci "kok di kunci?,kamu tidak apa2 kan di dalem?,Kla kok ngga di jawab kamu baik2 saja kan, jangan bikin ibu khawatir?" Tanya bu Ririn dan gedor2 pintu.

Klara bingung mau jawab apa. Akhirnya Rey membuka pintinya "mami jangan brisik Klaranya lagi istirahat" ucap rey.

"loh Rey kamu kok disini?, Klaranya mana?, kamu nggak macem2 kan?, nggak ngapa ngapain Klara kan?" Tanya mamahnya.

"Mah tanyanya satu2, aku nggak ngapa2in Klara, tadi cuma mau lihat kondisinya Klara aja nggak lebih" jawab Rey.

"Ya udah Klaranya mana?" Rey menunjuk dengan dagunya. Bu Ririn menghapiri Klara yang sedang berbaring dan duduk du sampingnya "kamu sakit apa Kla?, terus mana yang sakit?, Kamu nggak apa2 kan" Tanya bu Ririn.

Klara melirik ke Rey yang masih di situ dan mendapati Rey tengah menatapnya dengan tajam.

"Banyak bu sakit hati dan luka luka di badan saya " ingin sekali Klara bilang tapi kata2 itu cuma bisa terucap di dalam hati.

"Saya cuma kecapean aja bu, nggak apa2 bu, di bawa istirahat sebentar juga besok pasti udah sembuh" jawab Klara.

"Yakin?, ini tadi ibu beli'in obat buat kamu kata Rey kamu lagi nggak enak badan" ucap Ririn "makasih bu" jawab Klara.

"Ya udah kalau kamu tidak apa2 ibu tinggal pergi dulu ya, nanti kalau ada apa2 atau perlu sesuatu tinggal pangil ibu atau pelayan yang lain ya" ucap Ririn .

Klara mengangguk sebagai jawaban "Rey kamu mau ikut keluar atau mau nemenin Klara disini" tanya bu Ririn ke Rey.

"Ikut keluar saja" jawab Rey. Rey dan bu Ririn keluar kamar, sebelum Rey keluar Rey mengkode Klara dengan acungan jempol tanda bagus.

Pintu pun tertutup meninggalkan Klara seorang diri, meratapi nasibnya yang malang, satu kata dalam pikiranya menyesal, ya dia sangat menyesal, bener kata orang penyesalan selalu datang terlambat, seandainya ia tidak menolonya mungkin nasib dia tidak seperti ini yang selalu tertekan, was2, ketakutan, dan kesakitan, menangis tidak ada gunanya.

Bahkan air matanya sudah mengering yang ia bisa lakukan sekarang hanyalah bersabar, berdo'a semoga ada keajaiban yang akan datang ke padanya.

Didalam hatinya berdo'a semoga ada yang mau menolongnya untuk bebas dari cengkraman Rey.

"Kuat kanlah hamba ya Allah semoga hamba bisa melewati semua coba'an ini" batinya berdo'a.

Tiba2 pintu kamar terbuka. Munculah dua sahabat Klara, Tari dan Yuli.

Dan menghambur memeluk Klara.

Tbc

Hallo semuanya comeback hahaha sudah lama ya tidak updet mungkin kalian sudah lupa jalan critanya hehehe maaf ya undetnya kelamaan 🙇‍♀️🙇‍♀️

Semoga kalian suka jalan critanya, selamat membaca.
Jangan lupa kasih bintang dan follow ya
Dadah semuanya🤗🤗🤗🤚

🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️matur nuhun semua🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

He Hurt Me But I Love HimOù les histoires vivent. Découvrez maintenant