7

2.9K 370 47
                                    

"Keluarlah, aku tau kau disitu dan sedang membaca fikiranku " Sasuke menyeka bulir bulir air di wajahnya, setelah beberapa saat lalu dia sengaja membasahinya. Berharap bisa menghilangkan kantuk pada dirinya.

"Tidakkah sebaiknya kau mengatakan saja padanya tentang semua ini ?" Shikamaru keluar dari persembunyiannya.

"Sejauh apa kau tau isi fikiranku ?"

"Tidak ada yang tidak aku tau dari setiap isi fikiranmu " Kini ganti dia yang membasuh mukannya.

"Aku rasa aku tidak perlu berbohong jika padamu. percuma " Sasuke duduk di pinggiran sungai sambil menatap aliran kecil yang begitu jernih. "Ini bukan hanya tentang cinta, tapi tentang kehidupan banyak orang, Klan ku, Klan Sakura, Klanmu dan seluruh orang di dunia. "

"Apa kau yakin tidak ada cara untuk kalian ?"

"Tidak, berulang kali aku membaca takdir kami. yang aku temukan hanyalah kehancuran. Jangan sampai Sakura tau tentang ini, aku tidak ingin dia memberontak dan akan membahayakan dirinya sendiri. " Sesungguhnya dengan Shikamaru dia tidak perlu mengeluarkan suara, Shika bisa mengetahui segala yang dia fikirkan, bahkan sebelum dia mengatakannya.

Shikamaru adalah segel Sasuke, Shikamaru mempunyai kekuatan untuk menghentikan pergerakan seseorang dengan bayangannya. Beberapa tahun lalu kekuatan kutukan Sasuke semakin kuat, hingga Orochimaru menyegel tubuh Sasuke dengan Shikamaru. Untuk lebih jelasnya Shikamaru telah menjadi bayangan Sasuke sendiri, setiap pergerakan Sasuke Shikamaru akan mengetahuinya, bahkan rasa sakit yang dirasakan Sasuke pun dia merasakannya. Tidak hanya itu ada lagi dampak yang tidak Sasuke suka, seluruh isi otaknya akan terbaca oleh Shikamaru, bahkan saat dia ingin buang air pun Shikamaru mengetahuinya.

Walau begitu, penyegelan itu sangat bermanfaat, bahkan sebelum monster itu keluar Shikamaru bisa langsung mengikatnya didalam fikiran Sasuke.

"Aku tau, dan aku juga tau kau sebenarnya tidak suka dengan kemauannya, kau suka berpegangan tangan dengannya, kau suka menciumnya, kau suka memeluknya, kau suka melihat senyumnya, kau suka mencium aroma bunga dari tubuhnya, kau suka saat kau tidur bersanding dengannya, kau suka menggodanya dan melihat wajahnya memerah, kau suka suara tawanya. " Wajah Sasuke perlahan memerah. " Dan kau ingin, _"

"Diam!" Bentak Sasuke sebelum Shika mengucapkan keinginannya yang terdalam mengenai Sakura.

"Kau ingin menepati janjimu, menikah dengannya, walaupun tidak bisa menikah kau ingin setidaknya merasakannya. Wah ternyata kau mesum juga ya, lihatlah kini otakmu sungguh"

"Diam, Kau semakin menyebalkan, sekali lagi kau mengatakannya aku akan merobek mulutmu hingga ke telinga. " Sasuke segera menjauh dari Shikamaru untuk menyembunyikan rasa melunya.

Sasuke tidak dapat lagi melihat senyuman di bibir gadis itu, yang kini dia lihat hanya tatapan benci dan wajah sedih. Ingin dia melawan saja takdirnya dan membawa lari gadisnya.

"Sasuke, ini " Hinata memberikan jubah hitam Sasuke dan juga memakaikannya.

"Terimakasih Hime, "

"Aku rindu kau memanggilku seperti itu. " Sasuke tersenyum lalu menghampiri Sakura yang masih menatapnya penuh kebencian.

'Jangan tatap aku seperti itu, kumohon itu menyakitiku' Ucap Sasuke dalam hati sambil memakaikan jubah milik Sakura.

"Tidak perlu " Sakura menepis tangan Sasuke yang akan mengikat jubahnya. "Jangan menyentuhku sebelum aku menyuruhmu, pelayan kau hanya pelayan Sasuke ingat itu, kau tidak sopan!" Sakura tidak mengubah tatapan bencinya pada Sasuke, dan itu diketahui oleh Hinata dan Naruto yang bingung dengan kelakuan Sakura yang sangat berbeda dari sebelumnya.

"SHUKUMEI" SakuSaku Fanfiction [Selesai]Where stories live. Discover now