17

2.1K 260 12
                                    

Tidak menghabiskan waktu yang lama untuk Sasuke bisa sampai di istana, dan kini tengah menghadap Raja beserta jajaran menterinya. Seolah tengah disidang Sasuke dipojokan oleh beberapa orang di dalam aula istana. Paska penyerangannya terhadap kerajaan beberapa hari lalu, kalau tidak dia ditelan oleh Orochimaru, kemungkinan besar istana Haruno akan rata dengan tanah. Semua menteri mencurigai akan kesetiaan Sasuke, belum lagi kenyataan bahwa Sasuke menyimpaan darah Madara dalam tubuhnya. Mereka takut Uchiha yang satu itu akan meneruskan dendam Madara pada klan Haruno.


Perdebatan terus terjadi diantara para menteri, hingga_


"Saya sendiri yang akan membunuh anakku jika dia menghancurkan satu saja benteng istana. " Ujar Fugaku, dengan tegas di hadapan para petinggi kerjaan.


"Saya yakin saat itu Sasuke hanya marah karena ibunya meninggal. Lagi pula Sasuke juga masih belajar untuk mengendalikan monster dalam dirinya, itulah mengapa selama ini saya menjauhkannya dari istana. " Raja menimpali, dia juga tidak ingin perajurit terkuatnya dihukum, selain itu kematian ibu Sasuke adalah kesalahannya yang belum bisa tegas menjadi seorang pemimpin.


Hari itu terpaksa Raja juga menuruti kemauan para menterinya yang meminta Sasuke untuk tetap tinggal di istana, sembari mengawasinya. Sasuke juga tidak bisa melakukan apa-apa selain menurut. Kedatangann Sasuke pagi tadi sempat membuat geger seluruh istana, beberapa ada yang berlari terbirit-birit mengira bahwa Sasuke yang ada di hadapan mereka adalah hantu. Namun setelahnya kabar bahwa sebenarnya Sasuke tidak mati dimakan ular tersebar luas hingga ke telinga Putri Sakura.


"Sasuke ?"


"Iya putri Tuan Sasuke akhirnya pulang dari tugas. " Dalam hati putri palsu itu bertanya-tanya siapa Sasuke, kenapa para pelayan melaporkan hal itu padanya dengan nada senang. "Tapi biasanya dia akan langsung kemari, kali ini tidak." Lanjutnya.


Putri memilih diam, kalau dia bertanya akan membuat mereka curiga. Beberapa saat lalu putri palsu itu akhinya sadar dan ingat siapa dirinya sebenarnya, tapi dia masih belum tau mengapa wajah dan tubuhnya berubah menjadi seorang putri dari kerajaan besar itu. Dia berharap bahwa selamanya akan menjadi Sakura, mengingat kehidupannya yang lalu tidaklah menyenangkan, hanya untuk makan saja dia harus bekerja seharian. Sedang di tempat itu dia bisa dengan bebas menyuruh-nyuruh dan makan apapun yang dia inginkan.

Diam-diam dia menyelidiki siapa Sasuke dan kenapa dia harus senang dengan kehadiran orang yang dikabarkan dimakan oleh ular raksasa, dan wanita pelayan yang Raja hukum karenanya itu adalah ibunya. Kenapa dia terkesan begitu penting untuk diri Sakura.


*****


"Apa saja yang kau lakukan di lembah itu, huh" Ucap Fugaku saat kini dia berdua saja dengan anak semata wayangnya itu.


"Apa tou-san akan benar-benar membunuhku?"


"Jangan mengalihkan pembicaraan"


"Jawab saja dulu, nanti kau akan tau dari jawabanku setelahnya. "


"Jika kau benar-benar berniat untuk menghancurkan Haruno. Sasuke nafsumu terhadap kehancuran Haruno itu adalah Madara, kau tidak seharusnya menurutinya. Kita sudah hidup damai seperti ini jangan membuat masalah dan akan menyalakan api peperangan seperti dulu. Saat klan Haruno marah dan mereka mengeluarkan segenap kekuatanya, kita bukanlah tandingan mereka. " Sasuke membenarkan apa yang dikatakan ayahnya itu, apa lagi dia sudah melihat dengan matanya sendiri dan merasakan bagaimana Sakura bisa membuat semua monster ketakutan. Bahkan iblis sekelas Madara bertekuk lutut padanya.

"SHUKUMEI" SakuSaku Fanfiction [Selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora