18

1.8K 246 5
                                    

Sakura memfokuskan cahaya hijau keluar dari telapak tangannya untuk hanya memancar pada satu lokasi, tepatnya pada sebuah luka yang menganga di kaki seseorang. Ini praktek pertamanya pada manusia, jika biasanya Tsunade mengajarkan dengan hewan-hewan yang terluka dan beberapa kali juga Sakura sudah berhasil. 

"Ingat putri jangan sampai sayapmu keluar. " Ucap Cyclops yang menemaninya saat itu. 

"Sasuke datang " sebuah suara entah dari mana terdengar samar di telinga Sakura. Seketika cahaya dari telapak tangannya mati, membuat orang yang sedang diobati itu kebingunggan. Begitu juga Cyclops. 

"Sasuke" Sakura seketika langsung berlari, mencari sumber suara. Tidak, dia tidak perlu mencari sumber suara, dia memutuskan untuk langsung berlari ke rumah Tsunade, dia yakin tempat pertama kali yang Sasuke tuju adalah rumah itu. Seperti dulu di istana lelaki itu selalu melapor terlebih dahulu pada raja sebelum mendatanginya. Walau dulu Sasuke hanya menatapnya sebentar dan kembali pada posisinya sebagai pengawal. 

Terlalu bahagia, karena akhirnya setelah satu minggu tidak berjumpa dengan kekasihnya, dia menyadari betapa menyesalnya saat itu tidak mau menghabiskan malam bersama. Sakura tidak sadar seberapa kencangnya dia berlari dan orang-orang  memilih menyingkir karena tidak mau nantinya tertabrak olehnya, kecuali_

Buk

Seorang lelaki yang juga sibuk dengan mainannya terjatuh bersamaan dengan dia jatuh. Selikas Sakura melihat manik lelaki berambut merah di depannya yang juga terduduk di tanah basah, karena terlalu kerasnya mereka bertabrakan tadi. 

Mata mereka saling beradu, saling bertanya pada pikiran masing-masing. Lelaki itu terpaku melihat wanita cantik di depannya. Hingga Sakura yang mulai merasakan pantatnya basah, segera dia berdiri, lalu terpaku pada boneka kayu yang berambut merah juga. Kakinya patah_

"Maaf aku akan bertanggung jawab, tapi tidak sekarang aku buru-buru. Nanti aku akan mencarimu. " Bukan dia ingin kabur dari masalah, dia hanya ingin bertemu kekasihnya dulu saat itu, untuk mengucapkan kata maaf karena sudah bersikap egois dulu. 

Kepergian Sakura membuat lelaki itu tersenyum lebar, sambil bangun sendiri lalu memungut boneka kayunya. 

"Harusnya aku yang bangun dulu kan? lalu mengulurkan tangan untuknya. " Ucapnya pada boneka yang kakinya sudah terpisah. 

Dengan nafas yang memburu Sakura berhasil sampai di depan rumah Tsunade, bersamaan dengan itu pintu rumah kayu itu terbuka dan keluarlah sesosok yang amat sangat dia rindukan. Sosok itu hanya berdiri di sana menatapnya.

"Sasuke" Sakura tersenyum lebar menyambut kekasihnya yang akhirnya pulang. Tapi senyumnya seketika menghilang bersamaan dengan tubuh Sasuke yang juga menghilang. "Sasuke" Ucap Sakura penuh kekecewaan, Sasuke pergi begitu saja, bahkan tanpa menyapanya. 

*****

 "Ah Sial, kenapa aku tidak menambahi tugasnya untuk menyapa " Umpat Sasuke yang merasakan kloning miliknya melihat kekasihnya. 

"Ya Sasuke ?" Ucap kloning milik Sakura, saat itu dia sedang bersama putri Sakura di taman bunga, wanita itu sedang memetik mawar untuk dia taruh dalam kamarnya. Sebelum ada Sasuke dia selalu menyuruh pelayan untuk memetikan, tapi kali itu dia mencari-cari alasan untuk mengenal Sasuke lebih jauh. 

Dia tau kalau Sakura dan Sakuke tidak akan pernah bisa bersatu, suatu hari nanti saat dia sudah berhasil menarik perhatian lelaki itu, atau mungkin bahkan bisa mengambil hati sang pengawal itu. Dia ingin mengatakan yang sebenarnya kalau dia bukanlah putri Sakura, jadi masih ada kesempatan untuk mereka hidup bersama. Bicara tentang hal itu, sebenarnya putri Sakura secara diam-diam mulai menaruh hati pada pemuda tampan yang kini berdiri tepat di depannya, memegang beberapa mawar hasil petikannya. 

"SHUKUMEI" SakuSaku Fanfiction [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang