"SHUKUMEI" SakuSaku Fanfiction [Selesai]

8

Sebuah kebenaran yang baru saja dia dengar, membuatnya sedikit meragukan kerajaannya. Terutama ayahnya yang membiarkan semua ini terjadi, ketidak adilan ini. Di sisi lain hatinya tidak bisa menerima kalau pada akhirnya semua yang dia dengar adalah benar.

"Walau tidak dapat anda terima, beginilah keadaan kerajaan saat ini. Dimana yang tinggi menindas yang rendah, Kedudukan tinggi akan semakin tinggi dan yang berkedudukan rendah akan semakin rendah. Maaf jika saya mengatakan hal yang mungkin tidak anda sukai, saya harap anda bisa belajar lebih jauh tentang semua ini. Jangan dulu mengambil kesimpulan saat ini, masih banyak yang tidak anda ketahui. " Tutur Sasuke panjang lebar, berharap Sakura dapat mengerti.

"Bawa aku bersama kalian, jangan sembunyikan apapun padaku, biarkan aku mengetahuinya dan memahaminya. " Diluar dugaan Sasuke, kalau Sakura akan bersikap tenang seperti saat itu. Melihat sifat Sakura yang kekanakan, sangat tidak mungkin jika gadis itu akan setenang ini.

Walau sebenarnya Sakura tidak setenang yang Sasuke lihat. Otaknya cukup kacau saat itu, hanya saja dia tidak ingin merusak segalanya dan pada akhirnya tidak ada yang dia ketahui.

"Ada lagi yang membuatku bingung, apakah seluruh hyuga akan menjadi penghibur ?"

"Sejauh ini Hyuga adalah klan termiskin di negara ini " Hinata mulai membuka mulutnya, walau harus dia membuka kembali lukannya. Saat itulah dia bisa mengungkapkan keluhannya, setidaknya pada putri raja. Sangat mustahil baginya untuk berbicara dengan raja, melihat posisinya terlalu rendah untuk menggapai Raja.

"Kami hidup sebagai budak untuk mendapatkan sesuap nasi, menanam padi untuk kerajaan dengan upah yang tidak sesuai dengan jerih payah kami. Dan para wanita hyuga harus menjual tubuh mereka untuk mendapatkan uang, bahkan itu sudah menjadi kewajiban kami untuk melakukannya. Seperti gadis ini, sepertiku "

"Hinata " Ucap Sasuke untuk menghentikan Hinata yang sudah mulai emosi.

"Mau tidak mau, kekurangan ataupun tidak, mereka para Nara, Uzumaki, Uchiha, Bahkan keluarga kerajaan. Memperlakukan kami layaknya sampah, tanpa belas kasihan, walau kami tidak membutuhkan uang sekalipun mereka tetap meniduri kami. Dan kebahagiaan bagi mereka yang berhasil mengambil keperawanan kami. "

"Hinata, sudah cukup. " Ucap Sasuke lagi mencoba menenangkan kekasihnya.

"menjadikan kami simpanan, tidak ada masa depan cerah untuk kami. Dan kau, betapa beruntungnya kau yang berada di dalam bangunan megah, bahkan tidak ada seseorangpun yang berani menyentuhmu. Hukuman mati bagi lelaki yang menyentuhmu bukan begitu ? Putri, bukankah kita sama - sama wanita, mengapa mereka memperlakukan kita berbeda ? " Airmata Hinata mulai jatuh bersamaan dengan itu Sakurapun ikut menitikkan airmatanya, memeluk gadis disebelahnya lebih erat.

"Hinata, aku tau kau marah dengan semua ini. Tapi tidak padanya, dia tidak mengerti apapun, bukan dia yang_" Hinata berlari menjauhi mereka, tidak mau mendengarkan Sasuke lagi yang sudah pasti akan membela putri cantiknya.

"Shika " Shikamaru mengangguk, setelah melihat anggukan Shikamaru Sasuke mengejar Hinata.

"Maafkan aku, aku tidak tau dia akan semarah itu " Ucap Sakura menghapus air matanya.

"Masalalunya terlalu kelam, itulah yang membuat dia membenci sistem kasta di negeri ini. Bagitu juga orang orang didalamnya, bahkan dia juga masih membenci kami " Jawab Naruto.

" Ceritakan padaku "

Naruto menatap Shikamaru meminta persetujuan dari temannya. Shikamaru menghembuskan nafas kasar dan mengangguk.

"Sejak bayi hingga berumur 17 tahun dia hidup sebagai anak lelaki, bekerja di kebun, dan pembangunan. _"

Sejak dulu klan Hyuga adalah sebuah klan yang terkenal akan keindahannya, Mulai dari bentuk tubuh hingga paras yang indah. Wanita - wanitanya sangatlah cantik dan menjadi perebutan para lelaki dari klan manapun. Dulu sekali Nenek moyangnya membangun sebuah tempat perjudian yang sangat besar, dengan puluhan wanita cantik di dalamnya, semuanya dari klan Hyuga.