Parteu 15

1.4K 150 11
                                    

Sekuriti tersebut memandang taehyung aneh. Tentu saja , taehyung menuju pos sekuriti sekolahnya pada malam hari.

"Hey nak , kenapa kau datang ke sekolah pada malam hari?"

"Paman , bolehkah aku tinggal disini untuk sementara. Uang ku belum cukup untuk membeli flat"ucapnya

"Maafkan aku tapi kau tidak boleh tidur disini"ucap sekuriti itu.

Taehyung menghela nafasnya .

"Tidak apa paman , terima kasih"ucap taehyung .

Taehyung berjalan menjauh dari sekolah dan langit tiba tiba menurukan  rintikan hujan . Taehyung segera berlari .Ia mampir sebentar di halte bus . Menyimpan tasnya yang terbilang cukup berat .

"Brrr.."

Taehyung meniup niup tangannya . Memberikan kehangatan . Lukanya  kembali terasa perih karena terkena hujan dan bajunya pun basah kuyup . Ia merasa sakit dikepalanya .

'Tuhan bisakah kau memberiku seseorang untuk menemaniku untuk menjalani cobaan mu'












Disisi lain..













Seorang namja tampan sedang mengendari mobilnya untuk pulang . Wajahnya kusut karena ia baru saja pulang setelah menjenguk adiknya di pemakaman . Adiknya meninggal 16 tahun yang lalu  karena ulah orang tuanya dan depresi . Orang tuanya sudah ditangkap polisi dan kini ia hidup sendirian . Walaupun ia sangat kaya namun hidupnya tetap terasa hampa karena tak ada adiknya dalam hidupnya.

'Aku harap aku dapat bertemu dengannya lagi , walau orang yang berbeda"

Kring..

Kring..

Ia mengambil benda persegi panjang itu .

"Yeobuseyo?"

"YAK PARK BOGUM"

Bogum menjauhkan ponselnya dari telinganya .

"Bicara pelan pelan bodoh aku lebih tua dari mu"

"Bicara pelan pelan bagaimana , kau lupa mengirimkan ku panci itu"

Bogum tertawa kecil.

"Ahaha bukannya sudah disana ya?"

"PANCI ITU DATANG TERLAMBAT 10 MENIT, SEOKJIN MENENDANG KU KELUAR DARI KAMAR"

"Maafkan aku perihal calon istri mu itu"

"Sialan kau"

Si bodoh yang dijuluki bogum tadi mematikan sambungan telfonnya membuat bogum tertawa .

"Hah...mereka pasangan menggemaskan"

"Eung? Itu siapa? Di tengah hujan begini"

Bogum menepikan mobilnya didekat halte bus itu . Ia segera berlari mendekati anak itu .

"Hey bangun lah"

Namun anak itu tak bangun , matanya tertutup rapat . Bogum memegang kepala nya .

"Aw panas sekali"

Ia segera menggendong anak itu dan memasukkannya kedalam mobil nya . Tak lupa dengan tas hitam nya juga . Ia segera pulang kerumahnya dengan kecepatan tinggi.














"Ahjumma tolong angkat tas ini ke kamar adikku"

"Baik tuan"

Bogum menggendong anak itu dan menempatkannya diatas tempat tidurnya dan mengambil ember air dingin dan mengompres anak itu dengan handuk. Bogum duduk diranjangnya dan menatal wajah anak itu.

"Menggemaskan" satu kata meluncur dari mulut bogum .

Anak ini terlihat sangat mirip dengan adiknya ,....... (yang ingin jadi adik bogum dan ingin jadi kembaran taehyung, komen nanti sho pakek nama kalian)

Ia mengusap surai coklat itu dan ia dapat melihat lebam di kepala anak itu .

"Oh astaga apa yang terjadi padamu?"

Bogum mencoba melepaskan pakaian basah kuyup anak tersebut . Ia tersentak . Terdapat luka goresan juga beberapa ruam merah dan yang paling menggerikan adalah tangan anak tersebut penuh dengan luka goresan yang bogum tau pasti disebabkan oleh depresi. Ia menghela nafas.

"Aku tidak akan gagal menjaganya"























"Eugh"

Taehyung melenguh. Matanya ia kedip kedipkan .

"Sudah bangun?"

Taehyung berbalik kepada arah suara itu . Ia ingin merubah posisinya menjadi duduk. Bogum segera melesat membantunya .

"U-umm...hyung s-siapa?"tanya taehyung takut . Ia bahkan melihat bajunya yang sudah terganti dengan pakaian lain.

Bogum tersenyum dan mengusap pipi taehyung.

"Sudah jangan takut, hyung tadi melihat mu di halte bus terus kamunya demam jadi hyung mutusin untuk bawa kamu pulang"ucap bogum.

Taehyung menatap bogum berbinar .

"Kamsahmida hyung"ucapnya senang.

Bogum hanya dapat terkekeh gemas .

"Dimana rumahmu? Kenapa kau tidur sendiri di halte?"tanya bogum.

"Aku.....melarikan diri dari orang tua ku hyung, mereka menyakitiku hiks a-aku t-takut"ucap taehyung terisak.

Seperti yang bogum duga, masalah anak ini sama dengan adiknya . Padahal kalau bogum liat anak ini seperti anak baik baik kok. Sedih gitu rasanya ngeliat kalau ada orang tua yang gituin anak nya .

Bogum menepuk punggung taehyung .

"Sudah , lagi pula namamu siapa?"tanya bogum sambil menenangkan taehyung.

"T-taehyung"ucapnya sedikit terisak.

"Taehyung , nama yang sangat imut untuk mu"bogum tersenyum.

"Kau sangat imut taehyung ah"

Taehyung memegang kepalanya .

"Arghh.."

"H-hey taehyung ada apa?"

"H-hyung k-kepala s-sakit"

Bogum membuka laci disampingnya lalu segera mengambil air putih . Ia segera mendekati taehyung .

"Ini minum"

Taehyung mengambil pil itu dan meminumnya . Kepalanya perlahan berhenti berdenyut.

"Hahhh..bagaimana caranya hyung tau aku membutuhkan obat penenang?"

"Adik hyung juga depresi seperti mu"

"Eung?"

"Ia meninggal karena depresi"

"Aku turut berduka cita hyung"

"Tak apa"

Taehyung menepuk lengan bogum pelan dan hanya dibalas senyuman oleh bogum .

"Bagaimana cara taehyung membalas kebaikan hyung?"

"Ada satu permintaan hyung"

"Eung , apa itu?"

"Tae jadi adik hyung ya?"

I HATE YOU ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang