5

3.1K 460 45
                                    





"Susu, aku lupa susunya. Kau harus makan duluan jangan sampai telat. Akan kubuat susunya"

Kedua tangan itu sudah penuh dengan pisau makan dan garpu dikiri dan kanan. Mengiris steak tunanya dan menuangkan cream sauce dengan perlahan.

"Aku mau susu ku" Ucap Taehyung.

"ndeeee~" Lisa sedikit berteriak, melangkah penuh dengan sebuah gelas susu ditangannya.

"Ini minumlah"

tok tok tok

Semua blank. Dan segala atensi sepasang insan itu tertuju pada pintu mahoni diruang utama.

"Nyonya Kim pulang ya?"

"Tidak, eomma biasanya pulang sebulan sekali. Tumben. Tak ada yang bertamu kecuali kolega bisnisnya"

"Lanjutkan makanmu, biar aku yang buka"

"Kuncinya ada dimeja bar"

Lisa mengangguk.

Gadis itu dengan santai memutar kenop pintu hingga mendapati seorang wanita bermata kucing dengan mantel bulunya tengah berdiri diambang pintu. Lisa, mencoba untuk mengingat satu hal-- dia gadis yang sama persis yang Lisa lihat di pintu kulkas.

Kesan pertama? elegan, anggun, dan seksi. Lisa jadi minder kalo begini ceritanya. Tapi, dia tampak angkuh, dan arogan.

Ia membungkuk. Tetap sopan walaupun hatinya menjadi lemah sekarang. Seperti timbul sebersit perasaan kecewa. Entah darimana datangnya, Lisa bahkan tak tahu menahu. Atau, mungkin belum menyadari tepatnya.

"Nuguya?" (Siapa)

Ahhh itu bukan dia, tapi gadis yang berdiri didepannya. Memicingkan mata antisipasi dan menatap menilai dari atas hingga bawah.

'Wahh, daebak~ dia yang tamu tapi dia juga yang bertanya"

"Anda pasti mencari Taehyung bukan, silahkan masuk, dia sedang makan malam didalam"

Lisa tersenyum dengan tulus. Ia tahu diri kok. Sekarang perasaannya pada Taehyung tak perlu ia lebarkan lebih jauh. Karena pemuda itu telah memiliki seorang gadis. Biarlah ia memendam daripada merusak hubungan orang lain.

Bunyi gemelatuk sepasang sepatu berhenti saat itu juga. Sesosok wanita berparas menawan yang membalut kaki mulusnya dengan yellow high heels nan elegan. Melempar sebungkus plastik besar yang entah apa isinya keatas meja makan.

Brakk

Pemuda pucat itu masih disana. Jemarinya berhenti tatkala sosok wanita yang ia kenal menyerakkan ayam goreng dan beberapa botol soju dihadapannya.

Raut wajah Taehyung seketika berubah. Dingin dan datar. Tatapan sayunya mulai muncul seiring apa yang terjadi.

"Bagaimana kabarmu? Apa sudah lebih baik. Ayo berpesta malam ini." Seringainya tercetak dan Taehyung tetap tenang ditempat.

"Kau ingin membunuhku ya. Pulang sana~ bawa makanan sampahmu ini" Jemari sang pemuda beralih memasukkan semuanya kedalam plastik itu, tak lupa mengikatnya dan menarik tangan Jennie untuk memberikan benda itu kembali.

TimeWhere stories live. Discover now