❤24

1.5K 59 6
                                    

Keesokan harinya,dari depan kelas terlihat Ica dan Rehan berjalan bersama selayaknya pasangan kekasih yang baru saja jadian.Kaduanya sama sama menampakan wajah bahagianya.

"Ciee pengantin baru,nih." kata Nathan menggoda.

"Ngiri aja lo jadi temen." jawab Rehan dengan penuh senyuman.

"Pj,nih.Kalo nggak gue doain cepet nikah ntar." kata Umar meledek.

"Mending gue nggak ngasih pj!" kata Rehan lalu masuk kelas bersama Ica.

Vava hanya tersenyum getir.

Riki yang ada disampingnya pun tau,jika saat ini Vava pasti sedang tidak dalam keadaan baik.

"Pergi,yuk." ajak Riki.

Vava menoleh.

"Pergi kemana?" tanya Vava.

"Mau buat hati lo nggak sedih lagi." jawabnya sambil tersenyum.

Vava tersenyum mendengarnya.

"Tapi ini hampir masuk." kata Vava sambil melihat jam tangannya.

"Masih ada waktu 20 menit kok,cukup." katanya lalu menarik tangan Vava mengajaknya ke tempat yang akan mereka tuju.

*****
"Lepas sepatu lo." kata Riki sambil duduk melepas sepatu miliknya.

"Mau ngapain,sih?" tanya Vava bingung.

Vava bingung,apa tujuan Riki mengajaknya ke masjid?

Vava tau masjid adalah tempat untuk beribadah.Yang Vava heran,ia pikir,Riki akan mengajaknya ke tempat yang memiliki pemandangan indah.

Ternyata tidak.

Riki pun langsung berjongkok dan membukakan sepatu milik Vava.

Vava hanya bisa diam.Badannya seketika seperti membeku.

"Lo lagi nggak pms kan?" tanya Riki memastikan.

Vava menggeleng.

"Bagus,deh.Langsung wudhu ya,gue tunggu di dalem."

Lalu Vava pun menuruti perintahnya tadi.Sesampainya di dalam,ia langsung mengenakan mukenah yang ada di dalam lemari.

"Rik," panggilnya.

Riki hanya menoleh.

"Kita..mau sholat dhuha?" tanya Vava memastikan.

Riki mengangguk.

"Iya,habis itu kita doa bareng."

Vava hanya mengangguk pelan.

"Lo mau kan gue imamin?" tanyanya.

Vava pun mengangguk sambil tersenyum.

Mereka berdua sholat bersama.Riki berdiri di depan Vava sebagai imam.Dan Vava berada di belakangnya sebagai makmum.Mungkin malaikat yang ada di dalam masjid itu pun bahagia melihat mereka.

"Assalamualaikum warahmatullah..."kata Riki mengakhiri sholatnya.

Suasana seketika menjadi canggung.Vava bingung harus bersalaman atau tidak.
Riki yang paham dengan jalan pikirannya pun membuka pembicaraan.

"Nggak perlu salaman,kita belum jadi muhrim.Besok aja kalo udah nikah." kata Riki.

Vava hanya terkekeh.

"Kok lo tau apa yang gue pikirin?" tanya Vava kaget.

"Cuma nebak." jawabnya.

Vava hanya ber oh ria sambil manggut manggut.

Benci tapi CintaWhere stories live. Discover now