❤54

532 35 41
                                    

"Semoga bahagia."

Lagi lagi,ia tersenyum.

Meski hatinya sedang terluka.

"He... Udah woy!"

"Gue itu pacar lo.Harusnya disayang,bukan dipukulin."

Mendengar perkataan Rehan barusan Vava jadi berhenti memukulinya.

Ia menatap Rehan sebentar.

"Gue.nggak.peduli."

"Elo.itu.nyebelin."

Buk buk buk

Vava melanjutkan aksinya lagi.Ia benar benar sedang kesal.

Hah,ngambil upil ?!?!?!

Rehan sampai meringkuk melindungi diri dari pukulan pukulan Vava.

"Gue salah apaan anjir." gumamnya sangat pelan.

"Gue tadi cuma ngambil upil doang."

"Emang salah?"

Buk buk buk

"Tau nggak sih,lo?" tanya Vava masih sambil terus memukuli Rehan tanpa ampun.

"Tau..addaw...tau apaan?!" tanya Rehan balik.

"ELO ITU NYEBELIN!" kata Vava keras.

Buk buk buk

"Hm...iya gue...aww...gue nyebelin..." jawab Rehan menurut.

"Kalo lo udah tahu lo itu nyebelin,kenapa lo masih aja nyebelin terus?!!!"

Bukkk bukkk bukkk

Semakin lama pukulan Vava bukannya memelan tapi malah bertambah keras.

"Ya allah...padahal gue udah nurut...masih aja salah..."

Wkwk kasihan Va,itu anak orang :((

"Bisa mati gue kalo gini caranya." batin Rehan.

Bukkk bukkk bukkk

"He,lo..aww...mau bunuh awww...gue?" tanya Rehan sambil terus mengaduh.

"IYA!" jawab Vava mantab.

Rehan menciut ngeri.Ia mengumpulkan tenaganya yang masih tersisa.

Baru aja sembuh,jika terus seperti ini,ia bisa sakit lagi.Nanti kalo sakit,ia tidak bisa menjaga Vava dari Pak Ketu.

Tidak bisa dibiarkan!

Ia harus melakukan sesuatu.

Dengan sekali gerakan,ia langsung menahan kedua tangan Vava yang dari tadi memukulinya.

Vava melotot agak kaget.

"Lo mau ngelawan gue?"

Rehan meringis.Lalu menggeleng cepat.

"Gue...mau..."

Rehan sudah bersiap siap.

"KABURRRRRRR..." katanya sambil melemparkan tangan Vava dan langsung berbalik arah.

Bukannya marah,Vava malah jadi tertawa kecil.

Ia menatap Rehan yang masih berlari,menjauh darinya.

Benci tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang