03

1.9K 346 21
                                    

.
.

.

.

.

Miss. Typo bertebaran.

.

.

.

.

Jaejoong duduk dengan gelisah di ruang kerja kakaknya. Hari ini dia datang cepat ke galeri dan tak menemukan Yunho seperti hari-hari sebelumnya.

Malam ini adalah malam natal. Yang tentu saja banyak orang yang menghabiskan waktu bersama keluarga dan kekasih mereka. Begitu pula dengan jaejoong.

Ia akan pergi bersama kakaknya untuk makan malam bersama keluarganya. Kakak-kakaknya yang lain kebetulan memiliki hari libur sehingga mereka bisa menghabiskan satu hari bersama.

"Hyunbin Hyung, apa masih lama?" Tanya Jaejoong.

Sebagai orang yang bergelut dibidang bisnis hari besar maupun hari biasa sama saja. Tetap sibuk mengurus pekerjaan.

Hyunbin menghembuskan nafasnya pelan. "Sebentar lagi jae. Hyung harus memeriksa beberapa hal lagi, kau taukan besok pameran besar akan dilaksanakan digaleri kita. Jadi Hyung harus memastikan semua aman terkendali sebelum menghabiskan malam ini bersama kalian." Jelas Pria itu.

Menghembuskan nafasnya kesal. Jaejoong merebahkan tubuhnya di sofa panjang di ruangan kakaknya. Moodnya sedang tidak bagus sejak tak menjumpai Jung Yunho di galeri kakaknya.

Padahal dirinya sudah siap untuk memperhatikan pria itu tanpa diketahui.

"Sejak tadi Hyung perhatikan kau selalu uring-uringan tak jelas. Apa ada yang mengganggumu?" Hyunbin merapikan mejanya. Pekerjaannya sudah selesai, tinggal menunggu hari esok dan semua selesai.

"Tidak Hyung. Aku hanya tak sabar bertemu Eomma dan Appa. Junsu sudah pulang ke rumahnya sejak kemarin, aku bosan sendiri di apartemen." Jaejoong mendudukan tubuhnya, merapikan barang-barangnya. Jaket tebal miliknya sudah dikenakan. Takut jika cuaca semakin ekstrim dimalam hari.

Menggelengkan kepalanya, Hyunbin mengambil jaket tebal miliknya. "Jika rindu dengan eomma dan appa kau bisa pulang ke rumah. Lagi pula, rumah kita berada di seoul bukannya di jepang atau negara lain."  Terkadang Hyunbin tak paham dengan cara berpikir Adik bungsunya.

Mereka 6 bersaudara, Jaejoong yang terkecil diantara mereka. Herannya bungsu mereka tak bisa diam ditempat seperti kakak-kakaknya. Selalu bertingkah dewasa padahal masih kekanakan.

"Aku ingin Hyung, tapi 'kan aku belum gajian." Jaejoong mendekati meja besar kakaknya dan mengambil cemilan dalam toples.

Memutar matanya bosan, "Jae, Hyung maupun kakak-kakakmu yang lain tidak pernah lupa mengirim uang bulanan. Bagaimana bisa kau harus menunggu Gajimu dulu baru pulang." Hyunbin mengenakan jaket miliknya. Mengambil kunci mobilnya dan berjalan mendekati adiknya.

Mengerucutkan bibirnya. "Aku ingin pulang dengan uangku sendiri Hyung. Aku tak mau pulang jika memakai uang Hyung dan Noona." Jaejoong bergelayut dilengan kakaknya manja.

A Christmas Gift For The Future Love || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang