11

1.7K 344 43
                                    

.

.

.

.

.

Miss. Typo bertebaran

.

.

.

Jaejoong membantu pegawai lainnya memindahkan beberapa kardus ke dalam galeri. Mereka sedang melakukan merenovasi ruangan.

Kakaknya, memerintahkan mereka untuk mengganti beberapa barang dan juga warna cat dinding.

Meletakan kardus dilantai, Jaejoong membersihkan keringat yang membanjiri wajahnya. Melirik sekilas keluar, Angin berhembus dengan kencang diikuti jatuhnya hujan ke tanah.

Membasahi bibirnya yang terasa kering, Jaejoong mengeluarkan ponselnya. Menekan kontak telepon lalu meletakan di samping telinga.

"Hallo Yun, kau dimana?"

"....."

"Sebaiknya tunggu hujan redah. Kau bisa basah jika memaksakan diri datang kemari." Jaejoong tersenyum pada rekannya, dan mengucapkan terima kasih tanpa suara.

".....:

Jaejoong menjepit ponselnya, dan membuka botol minum yang diberikan rekannya tadi. Lalu meminumnya.

"Tidak perlu. Jika cuaca semakin buruk, lebih baik kau kembali ke rumahmu saja. Aku akan pulang bersama Hyunbin Hyung."

"......"

Menutup botol minum, jaejoong memegang ponselnya. "Tidak apa-apa." Melirik ke langit luar yang masih meneteskan air dari atas. Angin turut memperburuk cuaca, padahal musim dingin dan jaejoong ingin menikmati jatuhnya salju bersama Yunho di malam hari.

"......"

"Aku janji akan meneleponmu."

"....."

"Aku kerja dulu."

"..."

Mematikan panggilan telepon. Jaejoong membuang botol minum lalu bergerak memindahkan pot bunga.

Angin yang menerpa kulitnya memberikan sensasi dingin. Ditambah keringat yang masih bergucuran.

"Jaejoong, Bos mencarimu." Ucap seorang karyawan pria dengan name tag Jin Hyuk.

"Ya." Jaejoong menggerutu kesal. Ia berencana menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat agar bisa beristirahat diruang kerja kakaknya. Tapi, sepertinya tak akan sesuai target karena kakaknya malah mengganggu pekerjaannya.

Dasar Bos kejam, umpat jaejoong dalam hati. Tak berani mengumpat didepan orangnya secara langsung, bisa-bisa uang jajannya dipotong habis-habisan.

Ia lalu melangkahkan kakinya menuju ruang milik kakaknya yang berada dilantai 2. Anak-anak tangga membuat kakinya yang sudah lelah semakin lelah saat menapakinya.

Jaejoong mendorong pelan pintu ruangan kakaknya, dan tanpa aba-aba mendudukan tubuhnya di kursi depan meja besar kakaknya. Melepaskan sepatunya lalu melipat kedua kakinya diatas. "Kenapa Hyung memanggilku?"

Tangan si Bungsu kim terjulur mengambil toples Kue di meja kerja kakaknya. Dan mulai melahap tanpa bertanya.

Hyunbin melepaskan kacamatanya, dan meletakan pulpennya dimeja. Menggeleng pelan dengan tingkah adiknya. "Apa kau belum makan?"

A Christmas Gift For The Future Love || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang