Chapter - 8. She's Hurt

1.5K 72 8
                                    

HAPPY READING 📖

----------------------------------------

Kana tetap menunggu. Ia khawatir terjadi sesuatu pada Mike, hingga jam delapan malam juga belum pulang. Ia ingin menelpon tetapi takut akan dimarahi. Bahkan ia sudah mengambil ancang-ancang menghubunginya dan bilang bahwa ia sangat khawatir.

Ia tak peduli lagi dengan segala makian Mike nantinya. Ia sangat berharap Mike pulang dan menunjukan diri di depannya daripada menghilang.

Saat sudah hampir menekan nomor Mike di ponselnya, tiba-tiba terdengar suara seseorang tertawa di luar. Kana segera membuka pintu dan mendapati Mike merangkul seorang perempuan dengan tawa lebar. Sialan, ia sudah menunggu tetapi ini yang ia lihat? Ia ingin marah sayangnya tidak bisa. Ia segera berjalan cepat ke arah Mike, langsung menumpahkan segala bentuk kekhawatiran.

"Mike, kau dari mana saja? Aku sangat mencemaskanmu! Jam segini kau belum pulang, setidaknya kabari aku agar aku tidak cemas!" Kana menatap Mike yang tengah menatapnya datar. Sungguh, ia sangat takut kehilangan Mike karena seberapa pun jahatnya, Mike tetaplah pria nomor satu yang telah menolongnya dan menghidupinya hingga sekarang ini. Tanpanya, ia tidak tahu bagaimana nasibnya. Jadi sampahkah, atau tidak hidup lagi.

"Ayo, kita masuk." Mike menoleh ke samping sembari tersenyum pada wanita di rangkulannya, meninggalkan Kana sendirian. Ucapan Kana tak digubris dan malah dengan senangnya Mike menunjukkan sikap romantis di depan Kana maupun di belakang.

Kana menatap kepergian Mike dan mengikutinya dengan kepala menunduk. Seharusnya ia tak lepas kendali tadi. Ia tahu Mike pasti bisa jaga diri. Tapi ketakutannya menyelimuti hingga ia benar-benar tak bisa berpikir jernih.

Dan saat ini ia merasa bersalah karena telah memarahi Mike dan siapa itu tadi?

Sejak kapan Mike membawa wanita ke rumah ini? Seumur hidupnya saat ini, Mike tidak pernah membawa wanita mana pun ke rumah ini selain dirinya tentu saja. Ini memanglah rumah Mike, bukan rumahnya. Tapi kenapa Mike membawa wanita itu ke sini? Tidakkah wanita itu malu menjadi wanita murahan di depannya dan bisa merusak imeg wanita itu sebagai seorang wanita?

Kana masuk dan melihat Mike yang banyak bercerita di dapur bersama wanita itu. Mereka terlihat sedang memasak tanpa menganggap ia tengah memperhatikan mereka.

Kana memanyunkan bibir. Ia masuk ke kamar dan suara tawa lepas Mike tak luput dari pendengarannya. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Mike bisa tertawa begitu. Bersamanya, Mike tidak pernah tertawa, malah menampilkan geraman kasar dan suara sinis. Ia ingin membuat Mike tertawa juga karenanya. Dan di saat inilah ia bertekad untuk membuat Mike tertawa hanya untuknya. Ya, hanya untuknya! Bukan untuk orang lain!

Ia memantapkan hati untuk membuat Mike bahagia! Tapi, ia tidak tahu caranya....

Berbaring di kasur, ia berpikir apa yang disukai Mike dan mulai besok ia harus memanjakan Mike dengan apa pun yang Mike inginkan. Ia tersenyum, membayangkan Mike akan tertawa bahagia dan merangkul bahunya seperti yang dilakukan pada wanita itu. Baginya Mike adalah superhero. Walaupun Mike selalu kasar, tapi Mike bisa menjadi baik dan ia suka itu!

Oh, ia hampir lupa dengan rencananya untuk membuat pesta besok dan lusa. Ia bangkit dari kasur dan menatap pantulan wajahnya di depan cermin. Dirapikan rambutnya agar terlihat rapi. Mungkin, kalau ia cantik, Mike tidak marah saat ia mengajaknya bicara.

Ia tersenyum manis dan bergaya di depan kaca. Ia tidak tahu harus melakukan apa agar ia bisa terlihat cantik. Saat melihat wanita tadi, hatinya sedikit tercubit karena wanita yang bersama Mike memiliki wajah manis. Iri? Jelas. Ia irispada wanita itu yang sudah bisa membuat Mike tertawa, memiliki wajah cantik, berbincang banyak dengan Mike, dan ia tak tahu lagi hal beruntung apa yang sudah didapatnya. Ia sendiri malah masih terjebak di hidup jeleknya.

Light As A Feather ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang