19. Kasih Ibu

2.4K 117 15
                                    

~ Jika ridho seorang ibu sudah turun, maka kesulitan apa pun akan lebih mudah terlewati ~

_Ayna_

Ayna berdiri di depan ruang rawat kelas 3. Berat rasanya melangkahkan kaki ke dalam. Terlihat Lusi masih dalam posisi berbaring di tempat tidur paling dekat dengan pintu masuk. Tante Mirna terduduk di sebelahnya, menenggelamkan wajahnya. Bahunya terlihat naik turun menahan isak tangis.

Ada empat tempat tidur di dalam, satu tempat tidur kosong, tepat di sebelah Lusi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ada empat tempat tidur di dalam, satu tempat tidur kosong, tepat di sebelah Lusi. Penghuni kamar yang lainnya sempat melongok ke arah mereka saat Tante Mirna berteriak. Ayna masih mematung di pintu masuk.

"Permisi." Seorang perawat melewati Ayna. Ayna menggeser posisi berdirinya. Ia enggan masuk ke dalam. Dengan langkah gontainya di terduduk di kursi tunggu di depan ruangan Lusi. Ia membuka ponsel pintarnya. Ia membuka grup whatsapp yang berisikan dia, Lusi, Mai, dan Reka. Ada beberapa chat di sana.

"Hai, kalian pada ke mana, ya? Katanya mau ikut kajian kemuslimahan di MUI (Masjid utama kampus mereka) .... Aku sendirian, nih. Enggak asyik, Ah." Itu Mai. Chat-nya terabaikan sejak pukul 13.00 tadi. Reika juga terlihat tidak merespon.

"Kajiannya bagus, loh. Nyesel, deh kalian enggak ikutan!" celetuk Mai lagi.

"Halo ...," masih Mai, chat-nya beberapa menit yang lalu.

"Hoi, Ayna! Jangan diam saja. Aku lihat kamu sedang online. Balas chat aku. Pada ke mana sih kalian? " Mai kembali bersuara di grup.

Ayna ragu mau mengetik sesuatu di sana. Reika pun belum mengetahui masalah Lusi sama sekali. Ayna putuskan untuk menelepon Mai. Ia juga merasa butuh teman untuk saling menguatkan.

"Assalamualaikum, Mai! Kalau kamu sudah tidak ada kegiatan lagi di kampus, cepat datang ke RS Mitra Keluarga, Depok. Kelas 3. Lusi, Lusi ... sudahlah. Kalau bisa secepatnya ke sini! Nanti aku jelaskan!" Ayna langsung menutup teleponnya.

Mai terdengar panik ketika mendengar kata rumah sakit dan Lusi. Tanpa banyak bertanya dia langsung berkata, "Oke. Tunggu aku."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AYNA (Jodoh Sahabatku)Where stories live. Discover now