11. Permintaan Mengejutkan

8.1K 367 86
                                    

Bagian Sebelas.

Otakmu sudah terkontaminasi oleh kenakalanmu

-The Cold Princess-

Seindah-indahnya suara notif chat dari doi, akan kalah indahnya jika mendengar bel pulang sekolah.

Luis mengangkat tangannya saking senangnya. "Yaaa! Pulang gaees!" pekik Luis. Ia mengaitkan tali tasnya di bahu sebelah kanannya. "Yuk Nan, Dit!"

"Bentar," jawab Dito sambil meletakan bukunya ke dalam tas.

"Oke, yuk!" Ketiga lelaki itu menatap Darren.

"Semangat bimbelnya Darren!" kata Luis sambil berteriak.

"Biasa aja dong," tukas Darren.

"Jagain calon bini gue ya Ren, jangan sampe ada nyamuk yang nempel sama dia," ucap Adnan.

Darren mendengus. "Lo Autanin aja sono! Biar gak dinyamukin."

Adnan terkekeh. "Sensi amat, yaudah ya gue sama yang lain pulang dulu, bye!"

Ketiganya pergi meninggalkan Darren yang tengah memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya lalu mengaitkannya pada bahu. Ia merogoh saku, mengambil ponselnya dan mencari kontak Moza di sana.

Saat ia tengah meng-scrool kontaknya, suara notifikasi berbunyi. Darren menatap notif itu.

Moza Triplek: D wrng dpn sklh

Darren mematikan ponselnya lalu meletakannya ke dalam saku kembali. Walaupun hanya 3 kata, tanpa huruf vokal, Darren sudah tahu artinya.

Ia berjalan menuju warung depan sekolahnya yang sepi saat jam pulang dan ramai saat jam pelajaran, biasa lah, kebiasaan tempat membolos para siswa. Darren melihat Moza tengah membaca buku paket di bangku warung.

Secepatnya, Darren menghampiri Moza. Ia meletakan tasnya di atas meja lalu duduk di hadapan Moza.

"Udah lama?" tanya Darren.

Moza mendongak, ia tidak menjawab ucapan Darren. "Materi pembelajaran bahasa Inggris kelas sebelas sekarang sudah mencapai chapter 4, sekarang kita bahas ulang, latihan, lalu pulang."

Darren memutar bola matanya malas. Jawaban untuk pertanyaannya mana?!

Moza memberikan sebuah buku paket lalu membuka beberapa lembar halaman, tak lama ia menemukan halaman yang ia cari, ia langsung memberikannya pada Darren.

"Translate dialognya, kalo sudah, kita mulai belajarnya."

Darren mengambil buku paket tersebut lalu membacanya, ia merogoh saku celananya berusaha mengambil handphone nya, ia membuka google translate dan menerjemahkan dialog yang berada di buku. Moza tidak marah, toh, ia yakin Darren tidak akan bisa menerjemahkannya.

Tak lama, Darren menyerahkan catatannya pada Moza. "Udah selesai."

Moza mengangguk lalu mulai mengajarkan materi, setelah Darren mengangguk paham Moza meletakan pulpen yang sedari tadi mengait di jarinya itu ia letakan di atas meja.

"Sekarang saatnya latihan, kerjakan dengan benar."

Darren tersenyum miring. Moza meletakan kertas berisi soal lalu memberikannya pada Darren. "Kerjakan dengan teliti."

Dalam hati, Darren berteriak senang, saat inilah ia akan memulai permainannya.
Play the game now, princess batinnya.

"Kalo jawaban gue bener semua, gue mau, lo turutin 3permintaan gue, gimana?" tanya Darren, menatap mata cokelat Moza.

The Cold Princess [COMPLETED]Where stories live. Discover now