- C H A P T E R 10 -

2.2K 94 0
                                    

-

Saat ini Agatha dan Arga sedang berada di taman sekolah. Arga duduk agak jauh di samping Agatha, karena Agatha tidak ingin berdekatan dengan Arga.

Selama di taman, Arga hanya fokus memandangi Agatha yang sedang membaca buku. Merasa bosan Arga membuka percakapan.

"Lo baca buku apaan sih, Tha?" tanya Arga.

Agatha menoleh ke arah Arga, "Ini?" tunjuknya mengangkat buku yang dipegangnya.

Arga mengangguk mengiyakan ucapan Agatha. "Novel" singkat Agatha kembali memfokuskan dirinya pada bukunya.

"Ya maksdunya cerita tentang apaan?"

"Kepo"

"Yaelah, Tha. Gue kan juga mau tau ceritanya"

"Baca sendiri lah"

"Yaudah siniin bukunya biar gue baca" ucap Arga sambil menengadahkan tangannya dihadapan Agatha untuk meminta bukunya.

"Enak aja, beli sono" balas Agatha menjauhkan bukunya dari Arga.

"Ya makanya lo ceritain dong"

Dengan terpaksa Agatha mulai menceritakan isi dari bukunya.

"Ceritanya tentang sepasang anak kecil yang terpisah karena salah satu dari mereka harus pindah ke negara lain karena orangtuanya ada kerjaan di luar negeri. Terus beberapa tahun kemudian, mereka ketemu di satu sekolah yang kebetulan mereka sama-sama sekolah di situ. Udah masih sampe situ gue baca" ucap Agatha panjang lebar dengan setengah hati.

Arga mengangguk, "Ceritanya sama kayak yang gue alami" lirih Arga menundukkan kepalanya.

Agatha yang mendengar ucapan Arga merasa penasaran, namun ia malu untuk menunjukkannya. Jadilah ia hanya menoleh dan bertanya dengan nada biasa.

"Kenapa?"

Agatha mulai menyimak setiap kata demi kata yang diucapkan Arga.

"Dulu waktu gue di Jakarta, gue punya sahabat cewek. Kita dulu tetanggaan makanya kita bisa jadi sahabat. Gue kenal dia waktu gue masuk SD, dari situ gue selalu bareng sama dia. Kemana-mana bareng, ngerjain pr bareng, selalu main ke rumah dia dan masih banyak lagi hal yang sering gue lakuin sama dia. Bahkan kita udah ngerencanain bakal satu sekolah lagi waktu SMP. Tapi, takdir berkata lain. Gue sekeluarga harus pindah ke Amerika karena urusan pekerjaan yang dijalani bokap gue"

"Gue cuman pesen sama dia"

"Kamu jaga diri baik-baik ya, aku janji setelah urusan pekerjaan papa selesai aku bakal nemuin kamu lagi" ucap Arga pada sahabatnya.

"Iya, aku bakal tunggu kamu. Tapi kamu harus tepatin janji kamu kalo nanti kamu udah balik ke sini lagi" balas gadis tersebut.

"Setelah 3 tahun, gue balik ke Indonesia, gue nekat naik taksi sendiri ke rumah dia untuk tepatin janji gue."

"Ma, Arga harus ke rumah sahabat Arga. Arga udah janji sama dia kalo nanti Arga udah balik dari Amerika, Arga bakal temuin dia"

"Yaudah, kamu hati-hati ya sayang" balas sang mama.

"Gue lari-lari keluar dari bandara nyari taksi. Tapi, waktu gue nyampe rumahnya, orangtuanya bilang kalo dia pergi dari rumah dan belum balik sampe sekarang"

"Kamu Arga temennya anak tante waktu kecil kan?" tanya mama sahabatnya itu.

"Iya tante. Dia-nya ada?" tanya Arga tak sabaran.

"Dia pergi dari rumah 3 bulan lalu, tante nggak tau dia dimana"

"Pas denger mama dia ngomong gitu, gue langsung lemes. Gue nggak tau dia dimana, dan gue juga nggak tau harus nyari dimana. Karena itu, gue sekeluarga mutusin tinggal di sini, di Bandung karena kebetulan nenek gue ada di sini"

"Sampe sekarang gue nggak tahu dia dimana, jujur gue kangen banget sama dia. Seandainya gue ketemu dia, gue janji nggak akan pernah ngelepasin dia untuk kedua kalinya" ucap Arga panjang lebar sembari menundukkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Agatha menangis mendengarkan cerita Arga. Arga menoleh karena mendengar ada isakan tangis, dan ia melihat Agatha menangis sembari memandang lurus ke depan.

Arga kebingungan, ia mengulurkan tangannya menghapus air mata Agatha. Agatha yang diperlakukan seperti itu, refleks menjauhkan tubuhnya. Ia menghapus air matanya dengan tangannya.

Arga yang sadar akan apa yang dilakukannya, sontak menjauhkan tangannya dari Agatha. "Sorry, gue tadi bingung kenapa lo nangis" ucap Arga.

Agatha langsung bangkit dari duduknya meninggalkan Arga. Arga yang bingung langsung mengikuti langkah Agatha.

"Tha, lo kenapa? Maafin gue, Tha" teriak Arga.

Arga terus mengejar Agatha, setelah jarak mereka dekat Arga mencekal lengan Agatha. Sontak Agatha berhenti dan membalikkan badan menghadap Arga.

Arga memandangi Agatha yang menundukkan kepalanya. Arga pun mengangkat dagu Agatha agar melihat ke arahnya. "Lo kenapa pergi, lo marah karena gue hapus air mata lo?"

"Gue refleks tadi, pliss maafin gue" mohon Arga.

Agatha masih terisak, ia mengambil tisu di sakunya dan mengelap hidungnya. Ia kembali menatap Arga, lebih tepatnya di manik mata Arga.

"Berhenti ngikutin gue" ucap Agatha menghempaskan tangannya yang dicekal Arga.

Arga kembali mencekal lengan Agatha, namun belum sempat Arga menyentuh lengannya Agatha sudah berlari meninggalkan Arga.

Arga hanya memandangi Agatha dari tempat ia berdiri. Sesaat kemudian ia kembali ke kelasnya untuk melanjutkan kegiatan belajarnya karena bel baru saja berbunyi.

Hello guys.
Masih betah kan ya baca cerita ini, semoga masih ya. Vote and comment-nya singgah dong supaya aku makin semangat lanjutin ceritanya.

Segitu aja, thank you guys. See you❤
Vomment-nya jangan lupa okay😚

AGATHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang