- C H A P T E R 24 -

1.8K 66 1
                                    

-

Agatha berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya. Saat jam pelajaran berlangsung tadi, tiba-tiba ia mendapat panggilan alam dan alhasil ia permisi dengan guru pembimbing untuk menuntaskan panggilan alam itu. Ia berjalan dengan bersidekap dada dan seperti biasa menunjukkan wajah datar yang selama ini ia tunjukkan pada orang-orang. Saat dipertengahan jalan, ada orang dari arah depan berjalan dengan tergesa-gesa menubruk bahu Agatha yang membuat Agatha oleng. Untung saja orang yang menabrak Agatha itu dengan sigap menahan bahu Agatha agar tidak terjatuh.

Dengan emosi yang sudah memuncak, Agatha berniat memaki orang yang sudah menabraknya. Namun, niatnya terhenti saat melihat manik mata seseorang yang ada didepannya ini.

"Arga" batinnya.

Setelah beberapa detik, mereka saling memutus pandangan. Arga melangkah pergi meninggalkan Agatha yang diam mematung ditempatnya berdiri.

"Ternyata kaya' gini rasanya di cuekin. Nyesek ya" gumam Agatha.

Setelah mengatakan itu, ia melanjutkan langkahnya yang tertunda.

💃💃💃

Arga sedang berjalan dikoridor kelas 12 yang sepi dikarenakan semua kelas melakukan aktivitas belajar. Beberapa saat yang lalu, ia dipanggil oleh bu Risti yang setaunya merupakan wali kelas 12 IPS 1. Entah ada hal apa guru itu memanggil Arga untuk menemuinya.

"Ga, lo dipanggil bu Risti noh di ruang guru. Ada yang mau dibicarain, cepetan katanya" ucap Nara teman sekelas Arga.

Maka dari itu, ia berjalan dengan cepat menuju ruang guru sampai-sampai ia tak melihat ada orang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Dan alhasil, ia menabrak bahu seorang cewek yang ada didepannya. Dengan sigap, ia menahan bahu cewek itu agar tak jatuh ke lantai. Saat ia ingin meminta maaf, pandangannya bertemu dengan manik mata cewek yang ada di depannya ini. Ia melihat cewek itu ingin menyumpah serapahi dirinya, namun niatnya terhenti saat manik mata cewek itu bertubrukan dengan manik matanya. Dan tanpa sadar sudah lebih dari lima detik mereka berpandangan, hingga keduanya memutuskan kontak mata.

'Agatha?" batinnya.

Arga melangkah meninggalkan Agatha yang mematung ditempatnya tanpa mengatakan sepatah katapun.

'Kenapa gue ngerasa berat buat ngehindarin lo, Tha?' batinnya lagi.

Sesampainya di ruang guru, ia langsung menghampiri bu Risti yang sibuk dengan laptop dihadapannya.

"Permisi bu. Ibu manggil saya?" tanya Arga sopan.

"Ohiya, nak Arga. Ibu bisa minta tolong?" tanya bu Risti.

Arga menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Minta tolong apa ya, bu?"

"Jadi gini, besok ibu sama beberapa guru lainnya ada keperluan sama bapak kepala sekolah. Ibu tau kamu merupakan siswa berprestasi di sekolah ini, jadi ibu minta tolong sama kamu buat gantiin ibu masuk di kelas 12 IPS 1 di jam ke 3 dan 4 kebetulan besok mereka ada ulangan. Kamu tinggal ngasih kertas ini aja sama mereka, bisa?" ucap bu Risti panjang lebar sembari memberikan beberapa lembar kertas pada Arga.

"O..ohh iya bu. Bisa kok, cuman ngawasin mereka aja kan, bu?" tanya Arga ragu.

"Iya, cuman itu aja. Setelah ulangannya selesai kamu bisa langsung pergi dari kelas itu, nanti kalo udah kertasnya kamu pegang aja"

"Ooh iyaya bu" balas Arga menganggukkan kepalanya.

"Masih ada lagi bu?"

"Oh yaudah, nggak ada lagi kok. Makasih ya udah mau bantu ibu"

"Iya bu, sama-sama. Kalo gitu saya permisi ya, bu" pamit Arga.

'Semakin dihindarin malah semakin deket' batinnya.

...

Jangan lupa vote and comment❤

AGATHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang