Kenapa kamu begitu membenciku?
-kim taehyung.
Berhenti mengatakan kalau aku adalah orang yang baik.
-kim namjoon.
Aku sangat muak dengan semua cinta palsu ini.
-park jimin.
Kawan bisa jadi lawan. Menurutku mereka bisa bertukar posisi.
-jeon jungko...
Hari ini, aku merasa sangat bosan. Di rumah seperti biasa hanya ada aku dan kakakku, Namjoon-hyung. Tapi sekarang dia juga meninggalkanku pergi entah kemana, mungkin dengan urusan sekolahnya.
Aku tidak memiliki kegiatan lain, daritadi hanya berjalan mengelilingi kamar. Huh.. Aku sangat bosan.
Tak henti hentinya menguap dan melihat ke atap dinding dan berharap jatuhnya satu bintang kecil yang indah. Ah, apa mungkin?
Seperti disambar kilat, niat jahatku mulai bermunculan. Aku sangat menyukai kamar Namjoon-hyung karena dekorasi dan banyaknya buku buku disana.
Dia selalu mengatakan padaku, "Jika suka ambillah satu. Jangan pernah lancang mengambil milikku tanpa ijin."
Aku tau kakakku itu sangat teliti. Sangat menyayangi barang barangnya, bahkan aku mulai merasakan dia lebih sayang buku bukunya daripada aku. Tapi itu tidak mungkin kan?
Langkah demi langkah ku pijakkan menuju kamarnya, kupikir dia akan pulang lambat hari ini jadi aku cukup lama di kamarnya. Dan akhirnya aku menemukan buku yang aku sukai sejak lama, bentuknya unik sekali.
Aku bersumpah, aku baru memegangnya sekali dan sialnya sampul buku itu robek. Takut? Iya tentu saja aku takut. Bahkan sangat. Aku takut kakakku akan mengamuk padaku, aku takut ia akan memukulku bahkan mengurungku lagi dikamar yang gelap itu.
"Maafkan aku, Namjoon-hyung. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk merusaknya." batinku.
Buku itu ku letakkan kembali di tempat tadi dengan posisi yang acak acakan. Aku sendiri sudah takut, aku lebih memilih bersembunyi saja di kamarku.
──────────────────────────
"PLAKKKK!"
"MULAI SEKARANG KAMU SUDAH MATI, TAEHYUNG!"
"Hyung, tanganmu berdarah."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
