'•07|FG2🌷.

11.3K 595 41
                                    

•|part dibuat tanggal: Rabu 23 Januari 2019.
•|part direvisi tanggal: Rabu 28 Februari 2024.

𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐚𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒

▪︎▪︎▪︎ Tandai kalau ada typo ▪︎▪︎▪︎

Amora tengah merapikan peralatan tulisnya ke dalam tas bersiap untuk pulang ke rumah karna hari ini ia begitu sangat lelah, lelah meladeni Galen dalam beberapa pelajaran itu dengan rasa batin.

"Mora!"

Amora menoleh dan mendapati Angelo dan Kevin yang tengah berada di ambang pintu, berjalan ke arahnya.

"Lo pulang sama Galen yah, gapapa, kan?" ujar Angelo yang telah berdiri di samping Amora.

"Lo emang mau ke mana?" tanya Amora.

"Ke tempat putsal, ada masalah di sana. Tempat yang udah kita sewa jauh-jauh hari malah dikasih ke orang lain, makanya gua sama Kevin mau ke sana," jelas Angelo membuat Amora mengangguk mengerti.

"Gua tau lo cape makanya gua nyuruh lo pulang bareng Galen, maaf yah gak bisa anter lo pulang apalagi ngajak lo ke sana," ujar Angelo sambil mengusap pelan rambut Amora.

"Gapapa," balas Amora.

"Langsung pulang yah, jangan mampir dulu," perintah Angelo yang diiyakan oleh Amora.

"Ga, lo langsung anter Amora pulang yah, awas aja kalo lo bawa Amora mampir dulu! Dia butuh istirahat jangan ke mana-mana lagi." Angelo beralih pada Galen, menatap tajam pada pemuda hanya hanya manggut-manggut saja.

"Gua duluan," pamit Angelo sambil kembali mengusap rambut Amora dan setelahnya berlalu pergi bersama Kevin yang sempat mencubit pelan pipi Amora.

"Yok pulang!" ajak Galen sambil merangkul bahu Amora.

Saat tengah asik mengobrol tiba-tiba ada seseorang yang menghalangi jalan, membuat Galen menatap bingung pada orang tersebut, sedangkan Amora tersenyum tipis.

"Minggir Bro! Gua gak ngasih sumbangan," ucap Galen yang malah mendapatkan pukulan oleh Amora.

"Sakit, Mor!" decak Galen sambil menatap kesal pada Amora.

"Gua pinjem Amora yah," pinta pemuda yang semakin membuat Galen bingung. Galen kembali menatap pada Amora, meminta penjelasan tentang siapa pemuda di hadapannya saat ini.

Amora yang paham itu langsung berucap, "nanti gua jelasin, tapi izinin gua buat pergi sama dia dan tolong jangan kasih tau Angelo," mohon Amora sambil menatap Angelo dengan tatapan memelas. Sedangkan Galen yang tidak bisa menolak permintaan Amora itu hanya bisa menghela napas pasrah.

"Iya udah sana pergi!" titah Galen dengan malas, tapi itu membuat Amora menatapnya senang, bahkan kini gadis itu telah memeluk tubuhnya.

"Siapa nama lo?" tanya Galen pada pemuda yang sedari tadi hanya menonton.

"Dava," jawab pemuda itu.

Galen mengangguk dengan tatapan yang kembali berubah tajam, "gua tandain muka lo! Jangan macem-macem, apalagi sampe berani nyakitin atau ngelukain dia, lo bakal abis di tangan Angelo!" gertak Galen dengan penuh ancaman.

"Galen, lo apaan sih! Udah sana pulang," usir Amora sambil mendorong kasar tubuh Galen.

"Jangan lupa waktu! Pulang sebelum Angelo pulang, kalo dia tau lo gak ada di rumah yang bakal mati gua kena amuk dia!" kata Galen dengan penuh kekesalan.

"Lo tenang aja, gua bakal pulang cepet," balas Amora.

Galen menatap Amora sambil menghela napas berat, lalu setelahnya ia memutuskan untuk pergi.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬 𝟐. [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang